19. Gitu dong

846 109 8
                                    

•••
Ketika yang lain sedang sibuk membuat tenda masing masing, First terdiam mematung melihat sekelilingnya. Jika First tau ini akan terjadi, lebih baik dia tak usah ikut ke perkemahan ini.

Win ingin sekali menyapa dan mengajak First membuat tenda bersama, hanya saja Win masih kecewa dengan First atas kejadian yang baru baru saja terjadi. Nanon bukan kecewa, dia hanya membutuhkan waktu sejenak untuk menerima kenyataan. Ia harus bisa keluar dari zona nya saat ini.

Pawat merasa iba melihat First terdiam mematung seperti itu. Kelihatannya dia kesepian.

"Lo ikut di tenda kita aja gimana? Kan maksimal 4 orang, kita cuman ada 3 orang" Ajak Pawat.

"Boleh?" Tanya First. Percuma saja jika dia bergabung bersama teman temannya, dia tidak memiliki tempat beristirahat malam ini.

Pawat menganggukkan kepalanya, "udah jangan ngelamun, ini hutan, ngeri kalo lo tiba tiba kesambet."

First mengikuti arahan Pawat untuk ikut bersama mereka. Sebenarnya ini salah, tapi jika dia menolak tawaran Pawat, akan tidur dimana ia malam ini?

"First ikut kita disini, ada problem dikit, gak papa, kan?" Kata Pawat pada Khao dan Bright.

Bright dengan cepat mengangguk, tentu saja dia tidak masalah untuk itu. "Gak papa banget."

Ada yang aneh menurut Khao, masalah besar apa yang membuat First di jauhi oleh teman temannya.

"Sini gua bantu, lemah banget kayanya." Dingin dan menusuk, itulah Khao.

Khao membantu memasukan barang barang First kedalam tenda. Ada rasa iba dalam hati Khao melihat keadaan First yang sekarang.

Kegiatan ini tidak terlalu resmi, jadi mereka bebas melakukan apa saja yang mereka inginkan. Hanya saja dengan pengawasan para alumni tentunya. Sedikit hiburan dan permainan yang mungkin menjadi jadwal kegiatan yang di susun oleh para alumni.

Lelah setelah melakukan perjalan yang cukup panjang, juga memasang tenda. Para alumni membiarkan seluruh partisipan kegiatan tersebut untuk mengisi perutnya masing masing. Waktu juga sudah terlalu siang sepertinya.

First duduk dan bergabung bersama Khao, Bright, dan Pawat. Sementara Win dan Nanon bergabung dengan kelompok yang lain. Hey, apa kalian ini.

First sangat tidak berniat untuk memakan makanan yang sudah ada di tangannya itu. First terlalu kenyang dengan semua masalah yang dia makan sendirian.

"Makan, kalo sakit ribet, disini gaada UKS," datar tapi penuh makna. Itu yang First rasakan setiap kali Khao berbincang dengannya.

"First mau makanan punya gue aja ?" Bright menawarkan makanan miliknya.

First menggeleng, makanannya saja tidak dia makan apalagi makanan orang lain. "Bisa gue masuk ke tenda?"

"Masuk aja, kayanya lo capek banget ya?" Pawat mengerti jika ada di posisi First sekarang bagaimana.

First mengangguki perkataan Pawat. Bukan Lelah lagi, ini sangat amat melelahkan. First pergi ke ke tenda dan membawa kotak makanannya yang masih utuh.

Khao dan Bright hendak mengikuti First kedalam. Namun hanya Khao yang berhasil, Pawat menahan Bright. Dulu, Pawat terang terangan membiarkan Bright mendekati First itu tandanya ia bisa mendekati Nanon tanpa hambatan. Melihat permasalahan First yang begitu rumit, Pawat mengerti dan bisa merasakan bagaimana jika ada di posisi First saat ini.

"Lo biarin Khao nyusul First, tapi lo nahan gue disini, gimana sih?!" Bright memprotes tindakan Pawat ini.

"Lo mikir dikit deh, Bai, First jelas jelas udah nolak lo mentah mentah, dan lo masih gak sadar diri?" Perlahan tapi menyakitkan, itulah yang Bright rasakan setelah mendengar fakta yang baru saja Pawat katakan.

INTERACTION | KHAOFIRSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang