Hay Hay
Btw HAPPY BIRTHDAY BRIGHTT 🤍
•••
"Shh, sakit!" Rintih Khao saat First membersihkan luka di wajahnya.
"Lagian lo ngapain sih berantem sama Fluke, lupa dia bekas ketua OSIS? Kalo dia lapor ke guru BK gimana ? Bisa kena skors lo nanti," First mengomel sembari telaten membersihkan luka Khao.
Khao kembali meringis kesakitan."Dia ngata ngatain lo! ya gue gak terimalah."
First terdiam.
"Lo gak punya masalah apa apa sama dia, kenapa dia libatin lo, kan goblok," bisa di lihat dari perkataannya jika Khao sedang kesal.
First menghela napasnya pelan, "Ada."
Kening Khao berkerut, "Apa? Kok bisa?"
First mengangguk, dia kemudian menyimpan kapas yang dipakai untuk membersihkan luka di wajah Khao ke meja. "Dulu gue sama dia deket."
Khao sedikit terkejut, dia tak terlalu dekat dengan First, itu sebabnya dia kurang mengetahui kehidupan First. "Deket gimana? Temenan?"
First mengangguk lagi, "Awalnya iya, tapi tiba tiba dia nembak gue."
"Terus? Kok bisa lo masih hidup?" Khao penasaran.
First sengaja menekan lebam yang ada di pipi Khao, "Anjing, sakit!" Umpat Khao.
"Gue kaget lah tiba tiba banget," First lanjut bercerita.
Khao mengangguk, "sama gue juga kaget lo neken lebam gue tadi."
First mengendus kesal, Khao mengomel terus dari tadi. "Mau di lanjutin gak ceritanya?"
Khao tertawa kemudian mengangguk, "Iya."
"Makannya diem!" Baiklah Khao menurut, dan diam selama First bercerita.
"Lo bayangin gue sama dia udah sahabatan lama banget, terus dia bikin renggang persahabatan kita gara gara ini," First melanjutkan ceritanya.
"Lo nolak dia?" Tanya Khao.
"Iya lah, gue sayang sama dia tapi sebatas teman doang gak lebih." First kini sudah selesai mengobati luka di wajah Khao.
"Kok bisa asing banget kaya gini?" Tanya Khao lagi.
First menggeleng, "Gue juga gak tau, mungkin dia masih marah karena gue nolak dia atau yang lainnya, gue gak tau."
"Tapi bener sih harusnya kayak gini, nanti gue cemburu kalo lo masih deket sama dia," Khao menyebalkan telah kembali.
"Baju lo lusuh banget."
First berjalan ke arah lemari dan mencari bajunya yang cukup untuk badan Khao.
First melempar bajunya pada Khao, "Ganti dulu baju lo, kaya gembel gitu."
"Badan gue sakit semua First, buat ngangkat tangan aja gak sanggup," Khao hanya berpura pura. Saat ini ia sedang berada di kamar First, Pawat dan Bright segera pulang tadi.
"Gausah lebay deh!"
Wajah Khao memelas, "Bantuin dong pake nya."
"Engga ya!" Bagaimana bisa First membantu Khao berganti pakaian.
"Yaelah kita ini sama sama cowo, apa yang lo takutin?"
Benar, jika First bersikap seperti ini mungkin Khao berpikir yang aneh aneh. Jangan First, semua itu jangan terjadi.
Dengan ragu First mendekati Khao, "Yaudah bentar!"
Khao tersenyum, dia menang.
First membuka satu persatu kancing seragam Khao. Dia sangat gugup saat ini, padahal benar kata Khao mereka ini sama sama lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERACTION | KHAOFIRST
Fanfic"Jadi gimana perasaan lo?" "..." WARNING: •BXB• •Mengandung unsur kekerasan, umpatan, dll•