[24] -*KBL*-

238 18 4
                                    

Halo semuanya...

Sumpah maaf banget, aku lupa kalau hari ini tuh harusnya update \( ̄▽ ̄;)/

Makasih ya buat yang udah vote, tapi kalau bisa kalian juga follow akunnya dong, nanti aku follback!!!! Serius gak boong ini mah.

Terus juga kayanya aku bakalan update 2 atau 3 kali sehari aja deh. Biasanya sih aku update kalau yang bacanya udah ada 10. Tapi di update kemarin bener-bener bikin shock karena banyak banget yang vote. Bahkan di setiap part yang udah di publish juga lebih dari 5...

*****

Ini pagi yang sangat indah. Dia menatapku dengan mata kecilnya. Serta tangan mungil yang terus bergerak. Aku hanya bisa memegang tangan mungil itu karena terhalang oleh inkubator. Aku duduk di sampingnya.

Dokter menjelaskan jika anakku perlu segera dimasukkan ke dalam inkubator bayi yang hangat, agar terhindar dari udara dingin sesaat setelah lahir. Selain itu, inkubator juga berguna melindungi bayi dari infeksi dan zat-zat pemicu alergi.

Aku sempat mengendongnya dan memberi dia asi secara langsung. Rasanya sangat menyenangkan meski sebelumnya aku sedikit kesulitan karena belum terbiasa dengan itu semua. Tapi dari pihak rumah sakit dan keluargaku selalu membantu.

Sebenarnya bayi ku sudah bisa pulang pagi tadi, lalu keadaan ku juga mulai membaik setelah melakukan rawat inap kurang lebih satu minggu. Dan anak ku juga awalnya hanya 2 hari berada di inkubator.

Tapi saat persiapan pulang, salah satu suster memberitahu jika anak ku sempat mengalami kejang yang kemungkinannya adalah kekurangan oksigen. Ini yang aku khawatirkan karena sejak lahir anakku mengalami gangguan pernapasan.

Tapi Dokter Rinda juga menjelaskan jika Sindrom gangguan pernapasan adalah salah satu masalah yang rentan terjadi pada bayi prematur. Gangguan ini terjadi saat paru-paru tidak menghasilkan jumlah surfaktan yang cukup. Hal ini adalah zat yang dapat membuat kantung udara kecil di paru-paru tetap terbuka.

Aku merasa gagal menjadi seorang ibu karena tidak menjaga anakku dengan baik. Meski Sebelumnya Dokter Rinda  sudah bisa memprediksi soal kemungkinan besar aku melahirkan secara prematur.

Apalagi setelah pemeriksaan terakhir tekanan darah ku sempat tinggi. Dan hal ini jugalah yang membuatku harus menjalani operasi ceasar.

Aku tidak terlalu paham akan penjelasan secara rincinya seperti apa, oleh karena itu aku hanya memberitahukan sebagian yang aku ketahui saja.

Sedih memang melihat anak ku yang harus kembali mengunakan Ventilator atau alat bantu pernapasan digunakan untuk membantu pernapasan bayi baru lahir yang mengalami gagal napas atau masalah pada paru-parunya. Alat ini akan disambungkan ke selang tipis yang dimasukkan ke saluran napas bayi, baik melalui hidung, mulut, maupun lubang yang dibuat di bagian leher bayi.

Karena lahir lebih awal, bayi prematur memiliki sistem kekebalan yang belum sempurna, sehingga mereka lebih mudah sakit daripada bayi yang lahir cukup bulan. Selain itu, organ-organ mereka juga belum siap sepenuhnya untuk bekerja dengan sendirinya. Karena itu, bayi prematur juga berisiko mengalami masalah kesehatan.

"Semuanya udah siap" Suara Rio menyadarkan ku

"Aku gak jadi pulang deh, mau temenin dia aja di sini"

Rio menggenggam tangan kiriku "Jangan banyak pikiran, kita berdoa semuanya baik-baik aja"

Aku menatap Rio dengan lelah "Dia benci ya sama aku?"

Kenangan Bersama LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang