[29] -*KBL*-

209 17 2
                                    

Hehe aku lupa, maap ya...

Sebagai permintaan maap aku double update

Happy reading semuanya!!!!

*****

4 mei 2022

Hari terus berganti, mungkin sudah satu minggu sejak hari itu aku tidak melakukan apa-apa selain melukis di ruang khusus yang ada di rumah.

Soal kakak-kakak ku dan yang lain, mereka sudah mengetahui apa yang terjadi pada ku saat itu.

Aku menceritakan segalanya pada mereka, selain karena aku juga tidak sanggup lagi untuk menutupi semua rasa itu sendirian dan mereka juga selalu bertanya tentang kondisi diriku hingga aku memutuskan untuk bercerita pada mereka.

Mereka menghiburku dengan berbagai candaan agar aku tidak terpuruk dengan situasi seperti itu dan mereka berhasil. Jika dulu aku masih merasa sakit, sekarang aku merasa jika aku perlu mengiklaskan dengan tulus segala hal yang terjadi pada ku, karena aku sadar selama ini aku masih belum menerima itu semua hingga rasa sakit yang aku alami masih terasa seperti dulu.

Begitu pula dengan dokter yang sudah menanganiku saat aku memang butuh penanganan khusus dua tahun lalu pun berkata jika aku belum ada kemauan untuk keluar dari zona itu hingga aku masih merasa sakit yang menyebabkan kecemasan itu kembali muncul.

Aku tau itu, jika aku masih belum bisa menerima semuanya dengan lapang dada meski aku sudah mulai menghilangkan rasa trauma itu secara pelan-pelan, namun kejadian kemarin membuatku sadar jika aku masih belum mau meninggalkan masa lalu itu.

Semua therapy yang aku lakukan sebelumnya sempat hilang begitu saja dan membuatku tidak bisa mengontrol diri yang menyebabkan diri ini kembali merasa pada fase stress. Dan hari ini aku menekadkan diri untuk menerima segalanya dengan tulus, aku akan menerima masa lalu ku untuk masa depan.

Dan kalian tau apa yang aku rasakan? Aku merasa seperti hidup kembali. Ternyata benar, kita akan merasa tenang jika mau menerima keadaan diri sendiri dan menjadi dirimu sendiri. Meski masih ada sedikit rasa khawatir dan takut, tapi tidak seperti sebelumnya.

Hanya tinggal waktu yang menjawab, kapan masa lalu ini akan selesai melalui dua sisi?

16 mei 2020 adalah kelahiran anakku, Matt Sakh. Lalu tanggal 25 mei 2020 adalah tanggal dimana dia pergi meninggalkanku.

Aku selalu bertanya, bagaimana rupanya jika aku melihatnya sekarang? Karena aku hanya melihat dia saat masih bayi merah. Dan aku hanya memiliki sedikit kenangan dan memori yang aku alami bersamanya. Melalui foto yang aku ambil selama ia hidup sedikit mengurangi rasa kesepianku. 

Hari ini aku serta keluargaku memutuskan untuk berziarah kemakam Matt dan mama.

Disana kami berdoa dan bercerita tentang hal-hal yang aku alami dalam beberapa hari ini. Kami meluapkan semua yang ada di sana.

Setelah selesai aku berkata "Pak, lala izin gak pulang bareng."

"Kenapa nak?" Bapak mengusap rambutku

"Lala ada keperluan. Lala juga mau belanja alat-alat lukis yang udah abis"

Bapak mengangguk "Yaudah kalau gitu hati-hati ya, bapak pulangnya bareng sama a' Aryo aja"

"Maaf ya pak, Kak lala titip bapak ya"

"Kenapa harus titip? Kan bapak kita juga" Ucap Rio dengan sewot

Aku menjitak kepalanya "Biasa aja dong ngomongnya"

Aku menghindar saat Rio akan membalas perbuatanku "Sini gak lo?" Ucapnya sambil menunjukku yang berlindung di belakang kak Satya alias Ayahnya

Kenangan Bersama LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang