Day 12

922 154 5
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaMaaf kalau ada typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Maaf kalau ada typo

Happy reading

.

.

.

Tok.. tok.. tok..

"Gongju-nim ayo bangun kita olahraga pagi"

Nana mengerang malas lalu menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya, badannya masih terasa lelah karena dia masih merasa kurang tidur, matahari bahkan belum terbit sepenuhnya tapi pria diluar sana sudah memanggil manggilnya sejak tadi

"Kita lari pagi di pantai"

"Aku masih mengantuk!!" Teriak Nana dari dalam kamar

Ceklek..

Ia buka selimutnya saat mendengar pintu kamarnya terbuka "permisi, boleh saya masuk?" ujar Jeno tapi sudah menyelonong masuk

"Kau lancang sekali masuk kemari!"

"Aku sudah mengatakan permisi dan meminta ijin masuk"

"Aku tidak mengijinkannya!!"

"Oh benarkah? Aku tidak mendengarnya" Jeno mendekati tempat tidur Nana lalu memberikan handuk yang sempat ia ambil di kamar mandi "cepat cuci mukamu, kita menikmati udara pagi pantai"

"Kemarin sudah"

"Hari ini akan beda" Jeno lalu berjalan keluar kamar Nana tapi di depan pintu dia berbalik lagi "tidak perlu mandi karena kau pasti akan memerlukan waktu lama untuk mengeringkan siripmu"

Bugh...

Sebuah bantal melayang dan tepat mengenai wajah tampan Jeno tapi si pemilik wajah malah terbahak melihat ekspresi si pelempar yang sudah merah karena marah

Matahari baru saja menampakkan dirinya dan Jeno sudah membawa Nana mengelilingi pantai tempat resort mereka berada, bukan untuk menikmati pemandangan tapi melakukan sesuatu yang tidak disukai Nana yaitu olahraga lari

Baru lari beberapa meter saja Nana sudah berhenti karena ngosngosan, Jeno akan menarik tangannya jika perempuan cantik itu berhenti alhasil Nana terus berlari walaupun dengan sedikit paksaan

"Kau masih muda tapi sudah seperti berusia empat puluh tahun, waktu kita naik melihat air terjun kemarin aku menyadari kau butuh olahraga. Aku yakin kau tidak pernah lari"

30 days in Bali (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang