Happiness (END)

1.7K 198 145
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaDari judulnya kayaknya udah bikin kalian senyum senyum nihMaaf kalau ada typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Dari judulnya kayaknya udah bikin kalian senyum senyum nih
Maaf kalau ada typo

Happy reading

.

.

.

"Hm. Aku mengerti, hyung kau urus yang di depan, aku yang di dalam"

"Ne"

Laki laki dengan lesung pipi itu kembali tersenyum pada setiap tamu yang ia temui setelah mematikan sambungan teleponnya dengan seseorang, langkah kakinya kini melangkah penuh dengan keyakinan. Ia lalu kembali pada tempat yang sudah disediakan untuknya menunggu waktu yang tepat untuknya bertindak

● 30 days ●

"Ingat apa yang daddy katakan"

"N-ne" jawab Nana dengan gemetar

"Pasang senyummu Choi Nana" terpaksa Nana memasang senyum palsunya sesuai perintah daddynya

Dengan gemetar tangan Nana mulai bergerak untuk ia kaitkan pada tangan daddynya, ia harus bisa menahan tangisnya dan menjalani semua kebohongan ini atau kalau tidak sesuatu yang buruk akan menimpa orang yang dia cintai

Bibirnya tersenyum tapi dadanya terasa sangat sesak ketika dia bersama daddynya mulai berjalan ke tempat dimana Johnny sudah menunggunya dengan senyuman. Rasanya seluruh kekuatan kakinya luruh entah kemana tapi dia masih terus mencoba kuat agar tetap bisa berpijak di atas telapak kakinya

Siwon dengan senyum kemenangannya memberikan tangan putrinya pada laki laki yang dia harapkan akan menjadi pendamping putrinya, laki laki itupun menyambut jemari Nana dengan penuh kelembutan

Senyum Johnny tak pernah pudar dari wajahnya walaupun kini senyum Nana telah pergi dari tempatnya setelah Siwon meninggalkan mereka berdua di altar bersama dengan seorang pendeta yang akan memimpin jalannya pemberkatan pernikahan ini

Sekilas Johnny melirik tempat dimana orangtuanya sedang duduk, pandangannya bertemu dengan pandangan papanya yang sudah tampak semakin rapuh karena usianya. Laki laki itu tampak sangat bahagia sejak semalam saat mereka saling bicara tentang apapun yang ingin mereka bicarakan, pembicaraan ayah dan anak sebelum sang anak melangkah melalui jalan yang akan dia ambil

Johnny lalu membawa Nana untuk menghadapnya dan memberi pengertian pada pendeta untuk memberinya kesempatan bicara pada calon pengantinnya sebelum acara dimulai, pendeta itu pun memberi waktu sejenak seperti yang telah diminta oleh Johnny

30 days in Bali (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang