Blue shirt

1K 192 122
                                    

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnyaSaran aja sih, yang gampang mewek siapin tisuMaaf kalau ada typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya
Saran aja sih, yang gampang mewek siapin tisu
Maaf kalau ada typo

Happy reading

.

.

.

"Daddy tidak akan mengijinkanmu membatalkan pernikahan kalian" perkataan itu terus terngiang ditelinga Nana hingga pagi ini datang

Semalaman ia terus menangisi keputusan yang sudah di ambil oleh orangtuanya, apa perjuangannya untuk orang yang dia cintai hanya akan berakhir sampai disini saja? Apakah tidak bisa dia bahagia bersama orang yang dia cintai dengan jalan yang semestinya? Kenapa orangtuanya begitu keras hati dengan apa yang Nana inginkan? Bukankah selama ini Nana selalu menjadi anak yang penurut bagi mereka

Saat ini sudah lewat jam sarapan untuk keluarga Choi, Nana memilih melewatkannya karena tidak berselera sama sekali untuk memasukkan makanan ke mulutnya, jangankan makan untuk minum saja dia enggan sekali

Setelah Taeyong mengantar ke kamarnya semalam, Nana terus mengunci dirinya di dalam kamar tak sedetik pun ada keinginan untuk melangkah keluar dari kamarnya, ia bahkan tidak membuka gorden kamarnya walaupun matahari sudah bersinar sangat terik diluar sana

Wanita 26 tahun itu tetap meringkuk di dalam selimutnya dengan pandangan menatap sebuah koper besar yang ada di dekat tempat tidurnya, sebuah koper yang sengaja tidak dia bongkar setelah ia sampai ke Korea karena ia berencana akan kembali ke Bali setelah mendapat ijin dari orangtuanya tapi sepertinya dia harus membongkarnya karena ijin yang dia harapkan tidak dia dapatkan

Kembali dadanya terasa sesak menyadari semua rencananya gagal, airmatanya kembali turun membasahi bantal yang menjadi tumpuan kepalanya. Tidak adakah kesempatan lagi untuknya bertemu dengan laki laki yang dia cintai, apa sudah cukup sampai disini saja kisahnya dengan Jeno

Hatinya semakin terasa hancur tatkala ingat bagaimana Jeno meninggalkannya tanpa pamit malam itu, ia sungguh membutuhkan sosok Jeno untuk memberinya kekuatan menghadapi kekerasan orangtuanya tapi hingga saat ini yang dia harapkan dari Jeno tidak dia dapatkan, haruskah dia menyerah saja? Perih, sangat perih rasanya saat orang yang kita harapkan malah menyerah untuk kita

Tok tok tok..

"Nana.. buka pintunya ini aku Winwin" suara dari luar pintu membuat Nana harus menghapus airmatanya

Dengan lunglai ia bangkit dan berjalan menuju pintu membukakannya untuk orang yang beberapa tahun ini sering menemaninya kemanapun, salah satu orang yang sudah ia anggap sebagai keluarganya

30 days in Bali (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang