Hidup selama 26 tahun sebagai seorang anak yang penurut, Nana hanya minta 30 hari dari hidupnya untuk menjadi dirinya sendiri dan melakukan apapun yang dia inginkan sebelum akhirnya dia menikah
Apakah yang akan terjadi setelah 30 hari dia menjadi di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SURPRISE!! DOBLE UP!🎉🎉
Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya, tadi mau aku jadiin satu chapter tapi kok terlalu panjang jadi 'day 27' aku jadiin dua chapter Sekalian mengabulkan permintaan pembaca yang sering minta dobel up. Hehe Lanjutan hasil begadangku✌ Maaf kalau ada typo
Happy reading
.
.
.
"Apa aku mengenal papamu?"
"Tidak!" Jawab Jeno mengalihkan tatapannya
"Kau bohong Jeno!! Kau selalu menghindari mataku kalau kau bohong! Apa aku mengenalnya?"
"Aku bilang tidak ya tidak!"
"Tunggu... kenapa aku tidak menyadarinya.. bodohnya aku! Kau.." Nana mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang
Dalam dering ketiga sambungan itu di jawab oleh seorang lelaki "hallo, Nana kenapa meneleponku? Apa Haechan tidak menjawab teleponmu?"
"Mark, apa Jeno adikmu?" Tidak ada suara yang menyahuti dari seberang "Mark!!"
"Iya, dia adikku" mendengar jawaban itu Nana langsung mematikan sambungan teleponnya
Ia lalu menatap Jeno tajam "sampai kapan kau akan menyembunyikan itu semua? Huh?!"
"Aku tidak berniat menyembunyikannya Nana, aku hanya tidak ingin cerita"
"Apa bedanya? Kau suka membohongiku?"
"Bukan begitu" Jeno berusaha mendekati Nana yang mulai menjauhinya
"Ah bukan hanya kau! Tapi kalian, kau, Mark dan Haechan! Apa kalian pikir aku orang bodoh? Hingga kalian seenaknya membodohiku?"
"Nana dengar, bukan begitu"
"Pergi dari sini Jeno!"
"Nana.. dengarkan aku dulu" Jeno terus berusaha mendekati Nana yang terus menjauhinya
"Pergi!! Kita berakhir!"
"Lalu aku harus berkata apa!? Hai aku Jeno, anak haram dari Lee Donghae! Apa kau ingin aku mengenalkan diriku seperti itu!" Perkataan itu sukses membuat Nana terpaku "aku saja tidak ingin mengakuinya, apa aku harus mengaku seperti itu saat pertama kali kita bertemu?"
