Day 29

1K 174 163
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya, jangan lupa koment yang banyak lagi dichapter ini, ghibahin saya juga ngga apa apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya, jangan lupa koment yang banyak lagi dichapter ini, ghibahin saya juga ngga apa apa. Oke, mari kita lanjut bercocok tanam eh kok maksudnya mari kita lanjut membaca😉
Happy weekend yeorobun
Maaf kalau ada typo

Happy reading

.

.

.

"Jeno.. dingin.." keluhan Nana pagi ini setelah beberapa saat membuka mata. Memang tidak sedingin saat musim salju di Korea tapi udara pagi ini cukuplah untuk membuat orang bergidik karena dingin

"Kau sudah menyita hoodie dan jaketku, aku juga sudah memelukmu tapi kau masih mengeluh dingin? Lalu aku harus bagaimana lagi?"

"Tubuh laki laki memang lebih tahan dingin dari pada wanita, wajar kalau aku masih kedinginan. Aku juga tidak pernah tidur di alam terbuka seperti ini, kau tau ini pertama kalinya untukku jadi tubuhku belum bisa menyesuaikan dengan udara bebas apalagi kita ada di tepi tebing, udara dari laut lepas rasanya dingin Jeno. Kau tidak pengertian sekali" omel Nana yang hanya dibalas dengusan dari Jeno

"Iya terserah kau saja" Jeno beranjak untuk keluar dari tenda "ayo olahraga biar kau tidak kedinginan, bergerak jangan diam saja. Kalau kau diam saja akan terasa semakin dingin" dengan malas Nana mengikuti Jeno keluar tenda

Ternyata udara diluar tenda terasa jauh lebih dingin dibanding di dalam apalagi sinar matahari juga belum sepenuhnya menerangi bumi tempat mereka berpijak saat ini, Nana bersedekap untuk menghalau dingin yang menyapa tubuhnya, berkemah rasanya tak cocok untuk Nana yang tidak suka dingin tapi ini semua keinginan Jeno jadi wanita itu menurut saja

"Kenapa kau suka sekali berdiri di tepi tebing?" Tanya Nana yang sudah melihat Jeno langsung ke arah tepi tebing dan berdiri diam disana

"Karena udaranya terasa sangat bebas?"

"Kau bisa terpeleset"

"Kalau aku terpeleset ya jatuh, paling buruk aku mati" jawab Jeno enteng

"Seenaknya saja kalau bicara!"

"Tenang saja, Dia tidak akan membiarkan aku mati dengan mudah" ucap Jeno sambil menunjuk ke langit "Aku sudah mencobanya berkali kali tapi sampai sekarang aku masih hidup" lanjutnya acuh

"Jeno.."

"Jangan takut, aku sekarang sudah tidak punya keinginan seperti itu tapi entah setelah kau pergi.."

30 days in Bali (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang