Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Kakak kakak yang baik, maaf ya dengan sangat menyesal aku mau bilang kalau book ini tinggal 2 bonchap lagi yang bakal aku publish, maaf juga karena mungkin banyak ide dari pembaca yang nggak aku realisasikan jadi sebuah cerita, yang request side storynya Johnten dan Markhyuck.. maaf beribu maaf aku bener² ngga dapet feelnya
Aku mau publish cerita baru jadi biar lebih fokus sama cerita barunya, yang ini kita selesain ya kakak
Beberapa karakter dicerita baru beda banget sama cerita ini jadi biar aku ngga bingung, aku korbankan yang ini hehehe.. yang follow ig aku pasti udah tau alur cerita barunya karena beberapa kali aku kasih spoiler di snapgram
Udah saatnya kita muponSorry for typo
Happy reading
.
.
.
Dengan wajah yang datar tanpa ekspresi Nana keluar dari dalam kamar mandi yang berada di dalam kamar mereka, terdengar helaan nafas beratnya beberapa kali kemudian dia mengambil duduk disamping suaminya yang sedang duduk dipinggir tempat tidur memandangi dirinya dengan senyum menenangkan
"Sudah jangan sedih, mungkin belum waktunya" ujar Jeno menenangkan istrinya
"Yeobo.." genggamannya pada benda panjang ditangannya semakin erat
"Tidak apa, mungkin mualmu beberapa hari ini karena kau terlalu lelah, harusnya kita menyuruh orang saja untuk mengurusi masalah pindah rumah kita jadi kau tidak perlu kelelahan" tubuhnya dibawa untuk memberi pelukan pada tubuh istrinya, dia jadi merasa bersalah karena urusan pindah rumah ini hanya mereka urus berdua saja
Jeno dan Nana sekarang sudah menempati rumah mereka sendiri bukan rumah sewa seperti saat awal pernikahan mereka, bisnis Jeno sudah berjalan lancar dan ia sudah memiliki uang yang cukup untuk membelikan rumah sederhana untuk istrinya, masih tetap di daerah Pecatu hanya berbeda gang saja
"Hari ini kita ke dokter saja untuk periksa dan meminta resep obat, agar kita tau kenapa kau mual terus"
"Tapi.."
"Tidak apa, jangan dipikirkan lagi. Kalau hari ini belum berhasil kita bisa coba lagi sampai ada dua garis di alat itu" Jeno semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Nana, pernikahan mereka sudah berjalan lebih dari satu tahun, berkali kali Nana mengalami telat datang bulan tapi saat di tes ternyata hasilnya negatif, Jeno pikir mungkin memang belum waktunya mereka diberi kepercayaan untuk memiliki anak
KAMU SEDANG MEMBACA
30 days in Bali (NoMinGS) END
FanficHidup selama 26 tahun sebagai seorang anak yang penurut, Nana hanya minta 30 hari dari hidupnya untuk menjadi dirinya sendiri dan melakukan apapun yang dia inginkan sebelum akhirnya dia menikah Apakah yang akan terjadi setelah 30 hari dia menjadi di...