📌extra : With You

1.1K 141 28
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaJaeyong story part II akan di up nanti ya kakak kakak, bonchap ke tiga kita ceritain nomin dulu, oke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Jaeyong story part II akan di up nanti ya kakak kakak, bonchap ke tiga kita ceritain nomin dulu, oke. Yang nunggu lanjutan Jaeyong story sabar dulu
Sorry for typo

Happy reading

.

.

.

"Aku memintamu untuk mencarikanku rumah sewa baru bukan mengusirmu dari rumah itu"

"Kau saja yang tinggal disini, aku yang akan pindah. Rumah ini terlalu besar kalau ku tinggali sendiri"

"Terserah kau saja, maaf aku tidak bermaksud mengusirmu. Aku hanya takut Nana tidak nyaman tinggal satu rumah denganmu, kau tau kan dia sulit sekali bergaul dengan orang baru"

"Iya aku mengerti. Kapan kau akan kembali?"

"Setelah dokumen ijin tinggal untuk Nana selesai. Renjun, sekali lagi aku minta maaf, semua begitu tiba tiba bahkan aku sendiri saja masih belum percaya"

"Iya aku mengerti"

"Aku tutup teleponnya"

"Iya, selamat atas pernikahanmu. Cepat kembali kemari, kau harus mentraktirku makanan enak"

"Oke" Jeno menarik nafasnya dalam setelah panggilan teleponnya dan Renjun terputus

Saat ini dia sedang ada di halaman belakang rumah keluarga Lee, setelah acara pernikahan dadakannya dengan Nana tadi siang, semua keluarga menyuruhnya membawa Nana pulang ke rumah papanya. Jeno yang masih bingung dengan apa yang harus dia lakukan akhirnya menurut saja, semua terlalu mendadak untuknya dan Nana

"Kenapa kau ada disini, harusnya kau temani istrimu bukan melamun disini" suara itu datang dari seseorang yang saat ini tidak ingin dia lihat

"Dia bersama Haechan" jawab Jeno tanpa melihat orang yang memberinya pertanyaan

"Kau sekarang suaminya, kehadiranmu lebih dia butuhkan dari pada kehadiran sahabatnya"

"Anda tidak perlu menasehati saya tentang tanggung jawab seorang suami, anda sendiri bukan suami yang baik untuk istri anda"

"Kau tetap sama dari dulu, selalu menghakimi orang sesuai isi pikiranmu sendiri tanpa memberi orang itu kesempatan untuk menjelaskan. Kau tidak tau apa apa tentang hubunganku dengan istriku dan juga wanita yang ku cintai tapi sudah seenaknya menghakimiku, percuma bicara dengan batu sepertimu. Aku hanya berharap kau tidak menyesal karena sikapmu yang seperti itu" setelah berkata seperti itu Donghae memilih pergi meninggalkan anaknya sendiri dihalaman belakang rumahnya

30 days in Bali (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang