CH-20

9.9K 947 4
                                    

.
.
.

Happy Reading!!!

.
.
.



Zio menatap tajam gadis yang ada di depan nya, di kedua tangan nya terdapat pisau yang sudah bermandikan Darah. Sejujur nya ia bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

Ia hanya pergi ke toilet saat makan malam berlangsung, tapi tiba-tiba anak dari tamu Daddy nya mendobrak pintu toilet dan langsung menyerangnya tanpa babibu...

Zio menghindar saat gadis itu hampir saja menusuk perut nya. Jantung nya berdebar saat mengingat kejadian dahulu, rasa sakit nya kembali terbayang sekarang.

Ingin nya mengakhiri ini, tapi di depan nya itu seorang gadis seumuran dengan nya. Kalau dibilang, Zio tidak tega. Jadi, ia berencana melumpuhkan kan nya.

Zio berlari menerjang gadis itu, ia melemparkan pisau nya untuk mengalihkan perhatian. "Maaf gadis kecil~" Ia mengambil botol kaca yang ada di dekat meja Pantry, lalu memukul nya tepat di belakang kepala si gadis. Suara pecahan botol kaca dan teriakan bersatu, Zio tersenyum puas saat melihat lawan nya jatuh dengan kepala yang mengeluarkan darah.

"Apa aku terlalu kasar?" Zio berjongkok. "Masih hidup kan?" Tangan nya menyenggol-nyenggol tubuh gadis itu.

"Masih ... "

Kedua mata nya membulat terkejut, ia beringsut mundur menjauh. Berkedip beberapa saat untuk memproses keadaan, setelah nya ia dengan cepat menyobek kain yang melapisi meja Pantry lalu mendekati si gadis yang sudah lemas, mungkin kehabisan darah.

Melilitkan sobekan kain di kepala gadis itu, untuk mencegah pendarahan. Zio berkedip beberapa kali. "Apa sudah mati?"

"Belum ... "

Sekarang ia bingung, apa yang harus dilakukan dalam keadaan seperti ini?

"Zio!"

Zio tersentak kaget, ia dengan cepat berbalik dan melihat siapa orang yang memanggil nya.

"Bibi Lora!" Zio memekik senang dan langsung berlari menuju Cleora.

"Rindu sekali Baby Boy~" Cleora memeluk erat Zio dan menggoyangkan tubuh nya ke kanan dan kiri, rindu sekali.

"Bibi, Gadis itu," Zio menunjuk si gadis yang sudah sekarat.

Cleora tertawa. "Waah~ hebat sekali~" Ia tersenyum bangga pada Zio, melihat bagaimana gadis itu yang nafas nya sudah tersendat-sendat. Sepertinya akan mati, ia pun melirik pada anak buahnya yang sedari tadi mengikutinya. "Bawa anak ini ke rumah sakit," titah nya dan langsung di laksanakan.

"Cleo!"

Zio dan Cleora menoleh bersamaan. Zio memiringkan kepalanya, ia tak pernah melihat Pria itu.

"Al! Sedang apa?"

Lalu Zio melihat Cleora dengan tatapan bingung, nada bicara Bibi nya ini terasa berbeda sekali dari biasanya. Terdengar sedikit bahagia? Apa lagi dengan senyum lebar nya yang membuat wajah nya jauh lebih cantik.

"Kau masih bisa bertanya!?"

Cleora tertawa geli saat melihat teman nya itu kewalahan saat menghadapi lawan yang semakin banyak, ia pun menatap Zio yang juga tengah menatap nya. "Dengar Baby Boy, pergi ke ruang makan dan bantu mereka," titah nya.

Zio mengangguk, ia lalu dengan cepat mengambil kedua pisaunya yang tadinya tergeletak di lantai, lalu berlari dengan cepat menuju ruang keluarga. Sesekali menghindar dari lawan dan menyerang lawan.

CryBabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang