CH-15

23.8K 2.1K 26
                                    

Dorr!
Pasti kaget kan, iya dong masa engga~

-

Happy Reading!

.
.
.

"Ingat! Jangan menjauh dari El, jangan pernah!"

Zio tersenyum lebar seraya menganggukkan kepalanya, Mommy nya begitu khawatir dengan nya, bahkan dia sudah mengucapkan kata-kata itu dari tadi malam sampai sekarang.

"Iya Mommy~"

"Bagaimana kalau Zio tidak perlu ke sekolah? homeschooling mungkin? Seperti nya itu bagus untuk keamanannya pasti terjamin."

"Daddy!" Zio yang samar mendengar gumaman Daddy nya pun memekik tak terima, enak saja mau di batalkan! Bahkan kini ia sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Apa? Daddy kenapa?"

Zio mendengus kesal. "Bukan apa-apa! Pokok nya Zio mau sekolah, sekarang!"

"Sekarang?"

Zio mengangguk.

"Baiklah."

Zio berjalan terlebih dahulu ke mobil milik Daddy nya, dan meninggalkan keluarga nya yang tengah tertawa geli melihat interaksi nya dengan Daddy nya tadi.

"Paman, kau Tsundere," ucap Elios, ia kemudian pergi menyusul Zio yang kini sedang melambai ke arah nya.

"Anak itu benar," Asta membenarkan ucapan Elios, begitu pun dengan Leon yang mengangguk-anggukkan kepalanya.

Damien mengendikkan bahu acuh, ia mendekati Isabella lalu mencium kening dan bibir istrinya itu.

"Aw! Mata ku sakit!"

"Mata suci ku~"

"Aku pergi."

Isabella tertawa geli saat melihat ketiga Putra nya pergi begitu saja.

"Aku pergi sayang."

"Uhm, Hati-hati!"

Dengan begitu, Damien mengangguk pelan dan berjalan pergi untuk mengantarkan Zio dan Elios ke sekolah, lalu ia akan pergi ke kantor nya.

_

🌼🌼

_

"Ingat apa yang di bilang Mommy tadi?"

"Iyaa~"

Damien tersenyum tipis, ia kemudian mengelus perut Zio. "Masih sakit?"

Zio menyingkirkan tangan Damien pelan, ia kemudian menggeleng dengan senyum yang terpantri di wajah nya. "Sudah tidak!"

"Baiklah, ayo kita ke ruang kepala sekolah dulu," Damien menggenggam tangan mungil Zio, lalu berjalan pelan menyusuri lorong koridor sekolah menuju ruang kepala sekolah.

Sedangkan Elios, sudah Damien suruh pergi ke kelas duluan.

.
.
.

"Baiklah, nak Zio akan di tempatkan di kelas 1-1."

Damien mengangguk pelan menanggapi ucapan kepala sekolah, yang umur nya lebih tua dari nya.

"Apa sekelas dengan El?" Tanya Zio.

"Iya."

"Ini wali kelas nya."

Pria yang, mungkin seumuran dengan Damien meju dengan senyum hangat nya. "Saya Gariel, wali kelas dari kelas 1-1," ucap nya.

CryBabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang