CH-18

14.5K 1.4K 31
                                    

.
.

Happy Reading!

.
.
.

🌼🌼🌼

"Daddy, kita dimana?" Tanya Zio. Kemarin Daddy nya bilang akan membawanya ke suatu tempat, tapi ia tak tau tempat apa itu.

"Markas utama keluarga Achilles"

Zio memiringkan kepalanya. "Mau apa kemari?"

Damien melirik Zio yang duduk di samping nya, lalu kembali fokus memarkirkan mobilnya. "Mau belajar menembak, Boy?" Tanya nya.

"Apa akan menyenangkan? Zio tidak mau bosan!" Zio menyilangkan kedua tangannya di dada.

Damien terkekeh seraya menggelengkan kepalanya pelan. "Mari kita lihat," lalu membuka pintu mobil dan keluar. Berjalan memutar dan membukakan pintu untuk Zio. "Silahkan, pangeran~"

"Hihihi~" Zio terkikik lucu dengan kedua tangan menutup bibirnya. "Pangerannya lelah, tidak kuat untuk jalan."

Terkekeh pelan mendengar perkataan Putranya, kemudian mengangkat Zio ke gendongannya. "Pangerannya manja," ujarnya dan di balas kikikan lucu oleh Zio.

Damien berjalan memasuki Mansion megah dengan warna gelap, Zio saja sampai merinding.

"Daddy"

"Hm?"

"Apa disini ada hantu?"

"Takut?"

Zio semakin mengeratkan pelukan nya di leher Daddy nya, ia mengangguk pelan.

"Kalau begitu, jangan menjauh dari Daddy"

"Beneran ada hantu nya!?"

"Entahlah Daddy juga tidak tau, tapi ... " Damien menghentikan ucapannya untuk sekedar menatap mata bulat Putranya dengan serius. "Rumor mengatakan, hantu akan muncul dan akan membawa pergi anak yang nakal."

"Zio anak baik! Tidak nakal!" Zio memekik dan semakin mengeratkan pelukan nya di leher Daddy nya.

Damien menahan tawa nya.

🌼🌼🌼

"Ini cara nya gimana? Zio ga tau!" Zio hampir membanting Revolver nya, kesabaran nya sudah setipis tisu sekarang.

Damien terkekeh pelan, ia kemudian mengajarkan Zio cara menggunakan Revolver nya dan cara membidik yang benar. Setelah paham Zio mulai mencoba nya sendiri.

' Dor '

Satu tembakan.

"Ish!" Zio menghentakkan kaki nya kesal, ia melempar Revolver nya begitu saja, kesal karena tidak mengenai sasaran. "Zio tidak suka!"

Tawa Damien menguar di ruangan yang hanya di isi ia dan anaknya. "Kenapa tidak suka?" Tanya nya dengan sisa tawanya.

"Pokok nya tidak suka! Zio lebih suka pakai pisau."

Damien menggeleng pelan melihat kelakuan Putranya yang lucu.

' Tok Tok Tok '

Suara pintu di ketuk.

"Masuk."

"Bos! Semua anggota sudah berkumpul."

Damien mengangguk mengerti, ia menyuruh Pria itu untuk pergi.

"Ayo boy," Damien terkekeh saat melihat Zio mengangkat kedua tangan nya, meminta untuk di gendong. Ia pun langsung mengangkat tubuh kecil itu ke gendongan ala koala.

CryBabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang