______
Hallo?
Kangen gak?Maaf lama:)
Dan
Terimakasih
karena setia menunggu:)_____
Happy Reading!
.
.
.Zio membaca buku Novel Kehidupan nya, dia menyebutnya seperti itu. Didalamnya tertulis bahwa Elios akan datang dan disusul oleh anak yang tidak ia ketahui, anak itu berhubungan dengan kematian sipemilik tubuh asli.
Masalahnya, kapan anak itu datang? Sedangkan Elios sudah datang ke sini.
"Apa El juga terlibat? Lalu, siapa anak yang tidak di ketahui ini?" Gumamnya. Tapi di sini tertulis, El tak akan berbuat sesuatu jika kau tak mengusiknya. Begitu catatan yang ditinggalkan oleh sipemilik tubuh asli.
"Nah, aku berusaha membuatnya berada dipihakku sekarang," gumamnya lagi, kali ini dengan senyuman bangga.
"Tapi kenapa si Varen bodoh itu malah mengabaikan anak itu?" Zio kembali membuka Novel itu, lalu membaca nya dengan teliti. Mungkin saja ia melewatkan sesuatu yang penting. Zio kemudian mengambil Novel seri ke-3, dan meletakkan Novel seri ke-4 yang tadi ia baca.
Zio terus menerka-nerka apa yang akan terjadi kedepannya, apa ia juga akan seperti sipemilik tubuh asli? Mati lalu hidup kembali? Atau mati dan tak akan hidup lagi?
Entahlah, hanya Tuhan dan Penulis yang tahu:)
Tok! Tok! Tok!
"Kak? Apa kakak di dalam?"
Zio tersentak kaget, ia kemudian menyembunyikan semua Novelnya. Lalu dengan terburu membuka pintu kamar, ia lupa kalau Elios akan tidur dikamarnya.
"Ah! Maaf, kakak lupa kau akan tidur disini," ucap Zio dengan nada menyesal.
Elios diam sebentar, lalu mengangguk dengan senyuman manis yang terpampang diwajah tampannya.
"El bawa selimut~" Elios berujar riang seraya menyodorkan selimutnya.
Zio tersenyum gemas, ia mendekat lalu memeluk tubuh Elios yang tingginya hanya sehidungnya. "Manisnyaa~"
Elios balas memeluk Zio, kedua matanya berubah menjadi tajam saat melihat Vano mengintip dari kamarnya tepat disamping kamar Zio. Ia kemudian menyeringai dengan tatapan mata meremehkan, seolah ingin menantang.
Vano menggeram, ia ingin sekali membuang anak itu ke laut atau ke manapun ia tak perduli yang penting anak itu menjauh dari adik manisnya.
"Abang?"
Vano tersentak kaget, lalu tersenyum kaku saat melihat Zio berjalan mendekat ke arahnya.
"Abang sedang apa?" Tanya Zio penasaran, kedua mata bulat itu nampak berbinar saat melihat Vano.
Vano mengalihkan tatapannya ke segala arah, mencoba memikirkan alasan untuk menjawab pertanyaan Zio. Kan tidak mungkin ia menjawab sedang menguping dan mencari waktu yang tepat untuk menyingkirkan Elios, menguncinya di gudang misalnya.
Elios mendengus pelan, ia melihat Vano dengan bosan. Vano itu payah soal berekting, dia hanya bisa menampilkan raut datarnya saja.
Nah, karna Elios sedang berbaik hati sekarang ... jadi ia memutuskan membantu Vano.
"Kakak," cicitnya pelan seraya menarik-narik kecil ujung baju milik Zio.
Zio melihat Elios. "Ya?"
"Tadi, bang Vano mau ajak kakak jalan-jalan," Elios menghentikan ucapannya untuk melihat ekspresi Vano, ia kemudian tersenyum. "Tapi tidak jadi karena Kakak menemani El bermain ... Akhirnya bang Vano pergi sendiri," lalu menyeringai. Ia sebenarnya sedikit tak ikhlas melakukan ini, jadi ia akan melakukannya setengah-setengah saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
CryBaby
RandomZio meninggal di usianya yang ke 19 tahun, akibat gagal jantung. Tapi siapa sangka, Zio malah terbangun di tubuh seorang anak berusia 13 tahun. ____ Bahasa : Baku ____ Saya ingatkan, ini cerita Brothership! Anak cowok yang di manja! ____ Start : 24...