15.

11.3K 1.2K 18
                                    

..

"Ayolah jawab!" Resha mendengus kesal. "jadi banteng nih gue lama-lama."

Resha memekik sebal. "Ya gue harus jawab apa anjir?!"

"Ya lu tinggal jawab aja apa susahnya sih ah." Lelah rasanya, ditanyai pertanyaan yang sama setelah sekian lama mereka menahannya.

Resha menata nafasnya untuk tetap tenang. "Ok __jadi poin yang kalian mau tau itu apa?"

"Yang kaya tadi, kita cuma mau tau, kenapa bisa banyak orang yang suka sama elu."

Resha bingung, pertanyaan tadi, harus ia tanggapi dengan senang atau sedih? Bahagia? Atau menangis?

"1 aja plis lah!" Pinta Corla, Resha menatap mereka dengan pandangan yang seolah-olah mengatakan bahwa mereka adalah makhluk terbodoh di dunia.

"Jangan boong plis!"

Helaan nafas Resha membuat mereka tersenyum canggung. Namun masih tetap menunggu dengan tenang.

"Syaratnya ya cuma 1 aja emang."

Mereka menunggu jawaban dengan antusias. Lumayan kan.

"Apa? Apa?"

Resha bangkit, menatap mereka dalam, semoga jawaban ini tidak membuat mereka semua terkena baby blues.

"Syaratnya, kalian emang kudu lahir cakep."

"Emang anak anjing comel." Mereka bertiga langsung menatap wajah Reshaya datar.

Wajah yang menjadi jelek secara bersamaan itu membuat Resha tertawa kencang, puas dan lega.

"Spil skincare deh kalo gitu." sekarang Aliyah turun tangan.

"Kamu nanyea?"

Corla cemberut. "Cok! Jawab."

"Gue mana punya duit! buat bayar kuliah aja susah!" Herdik Resha, lama-lama Ia bisa mengamuk jika di beri pertanyaan seperti ini terus menerus.

Corla menyilangkan tangannya menilai Resha dari atas kebawah. "Mang eak?"

"Terserahlah jamet! Ah pusing gue! Nih liat jam berapa! ini Dosen udah mau ngajar!"

"Loh! Iya! Ayo-ayo masuk."

Resha yang ditinggal begitu saja hanya bisa menatap mereka datar, mereka ini bukannya fokus kuliah malah pada fokus sama cinta cintaan!

"Ya meskipun gue sama aja sie."

..

"Napa pada jadi ngikutin gue mulu sih?" Resha nelangsa banget.

Dia sudah seperti induk ayam yang sedang di ekori oleh segerombolan itik. Mungkin itu yang ada dipikiran Resha.

Di tambah beberapa mahasiswa yang ternyata tengah asik menatapnya, mereka terlihat seperti pedofil.

Resha berdoa dalam batinnya. "Jauhkanlah hamba dari makhluk-makhluk jelek itu ya Tuhan."

"Psst Resh!" Resha menoleh, mendapati Gilang duduk di sebelahnya.

"Paan?!"

"Yeu __jangan ngegaslah. Ngga cakep lagi baru tau rasa."

"Lu doang yang jelek!" Resha meliriknya sinis. Berujar dengan sewot.

"Kenalin dong mereka ke gue." Pinta Gilang, senyum di wajahnya membuat Resha teringat akan Voldemort yang berpikir telah membunuh Harry potter.

"Mereka yang gamau." jawab Resha, Gilang memanyunkan bibirnya.

"Lom juga dicoba Res."

"Lang bacot banget lu ah, gue lagi makan ini!" Bentak Resha sembari memutar garpu untuk melilitkan mi yang tengah Ia santap.

Reshaya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang