..
"Gue __hue ngga bisa lanjutin ini lagi steff." Corla menunduk, meremat jaketnya. merasa frustasi dengan pernyatan dari Nazal.
"Kamu jahat banget tau ngga." Lirihnya frustasi.
"Iya gue jahat, gue tau." Nazal juga merasa bersalah tentunya, bukan maksud Ia ingin menyakiti Sang kekasih __mantan. Tapi semua ini di luar kendalinya.
"__Siapa?! Siapa sih yang bikin kamu berpaling dari aku?!" Tanya Steffana.
"Tolong tenang dulu Steff, dia ngga ada urusannya sama kita."
Steffana tak bisa menahan kecewa mendengarnya, hubungan yang sudah lama terjalin itu pada akhirnya harus berakhir begitu saja, kecewanya menahan hubungan yang ternyata tak sebanding seperti apa yang dia pikirkan. Dan dengan mudahnya Nazal berkata Dia telah menyukai Orang lain bahkan sebelum bersama dengan Steffana.
"Gimana ngga ada urusannya sama kita?! Sedangkan gara-gara Dia kamu mutusin aku?!" Steffana tak menangis, Dia hanya merasa harga dirinya terinjak.
Sejauh ini tak pernah ada yang menyia-nyiakannya- 'omg! Apa sekarang dia sudah tak cantik lagi?!'
"Steff please dengerin gue sebentar-"
"__apa?" Steffana menatap lurus mata Nazal.
"Dari awal pertama kali Dia di sini, Gue udah suka sama Dia- lo inget kan kalo hubungan kita ini juga udah lama ngga-"
"Tetep aja! Kamu mutusin ak-"
"Steffana!"
Mata Steffana membelalak, menahan kejutan saat Nazal membentaknya. Steffana mulai mencerca Nazal. "Kamu bentak aku? __Serius kamu secepet itu berpaling dari aku? __dan kamu lebih milih egois buat ngga berjuang sama hubungan kita?!"
"Steff ini udah lama! Sejak kita jadi maba! Dan Gue udah berjuang sejauh itu! Tapi Gue sakit ngeliat dia lebih jauh dari Gue!"
Netranya melebar tak percaya "What? siapa __siapa dia! Tolong kasih tau gue."
"Ngga.. lo ngga perlu tau." Nazal hendak pergi namun Steffana dengan cepat mencegahnya.
"Aku gabakal sakitin Dia. atleast aku cuma mau mastiin secantik apa Dia sampe bisa ngalahin aku." Nazal mengusak rambutnya frustasi, Steffana susah sekali dihindari.
"Siapa?" Steffana kembali mengulang.
"Lo mungkin abis ini bakal lebih benci ke Gue." Nazal memperingatinya. Suaranya terdengar ragu.
Steff menggeleng, menuntut jawab dari Nazal "Buruan."
"Reshaya." ucap Nazal mantap.
"Hah?" Steff terbengong, Reshaya siapa pikirnya.
"Gue belum pernah denger di sini ada cewek namanya Reshaya." Steffana bingung. Sejauh ini, tidak ada Perempuan yang bernama Reshaya.
"Dia __cowok."
Steffana kembali mengerjap. Menatap Nazal sedikit lama. Hingga sepertinya dia hilang akal, hingga semuanya berubah menjadi hitam. Dan Steffana ambruk di tempat.
..
"Steff huhu __ayo bangun." suara tangisan menyambut Steffana dari pingsannya. Mengerjapkan matanya, membiasakan cahaya yang menyambut penglihatannya.
"Akhirnya Steff __lo bangun juga." Steffana memutar bola matanya malas.
Steffana melirik Aliyah sinis. "Paansi lu, kenapa lu nangis?" heran dengan kelakuan Aliyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reshaya.
De TodoThe one and only. -Tidak di peruntukan bagi yang masih di bawah umur. Bijak dalam mencari buku yang akan di baca sesuai kebutuhan. Mohon kerja samanya.