..
Benar saja, dalam putaran yang ke 11 nya, Resha terjatuh. bersamaan dengan Wina yang kakinya terkilir saat hendak menghampiri pembina.
Axel yang melihat kejadian itu sontak saja langsung berlari ke arah Wina, Ia sepertinya lupa, bahwa kekasihnya itu Resha, bukan Wina.
Kabar buruk untukmu Resha.
Tidak ada yang membantu Resha.
Semua membeku, mereka juga bingung bagaimana harus bertindak, pemikiran tentang membantu peserta yang baru saja di hukum akan berakibat buruk pada mereka terus menhantam otak mereka.
Dan entah ke ajaiban atau apa, tiba-tiba muncul Pria bersetelan kemeja dengan sampiran blazer menghampiri Resha, dan segera membawanya ke ruang kesehatan.
Yah- inilah kabar baiknya.
..
Sudah 30 menit berlalu, akhirnya Resha sadar.Matanya mengedar, Ia mendapati Pria dewasa tengah duduk, sibuk memainkan ponsel ditangannya.
Resha tak mengenalinya. Siapa itu? Dokter? Dosen? Atau Tamu disini?
Tentu saja, yang di perhatikan akhirnya sadar bahwa ia tengah di pandangi dengan tatapan menyelidik.
"Ah sudah bangun?"
"Ya, maaf anda siapa?"
"Saya yang bawa kamu kesini, kamu pingsan di tengah lapangan .. dan ketua panitia itu malah membantu siswi yang keseleo di banding kamu yang pingsan."
"Ohh seperti itu-" Resha mengangguk paham setelah penjelasan.
Mulutmya kembali terbuka. "Terima kasih pak?-"
"Arlo." jawab Pira tersebut.
"Mhm- terimakasih pak Arlo sudah mau direpotkan." ucap Resha sedikit membungkuk.
"Iya ... ngga masalah- kamu ngga keliatan marah saat saya kasih tau kamu kalau tidak ada yang bantu kamu." Arlo mengamati Resha yang kini menatap sofa tempat duduknya.
"Tidak masalah, lagi pula saya ngga kenal mereka." jawab Resha.
Lantas memperhatikan Arlo yang kini tengah mengecek jam pada pergelangan tangannya sendiri. "Sudah sore, kamu bisa pulang sendiri?-"
"Saya bisa, kalau begitu-" sambil merapihkan bajunya Ia bangkit dari ranjang.
"Saya pulang pak, sekali lagi terimakasih."
"Terimakasih kembali." Percakapan di akhiri dengan ucapan terima kasih dari Reshaya.
..
Disini, berdiri di depan halte, Ia rasa bus sebentar lagi pasti akan datang.ngomong-ngomong, saat dimana Dia pingsan Dia masih sedikit sadar, dan melihat bahwa, Axel lebih memilih membantu Wina ketimbang Resha yang notabenenya adalah kekasihnya sendiri.
Itu tidak mengagetkan tapi tetap saja, Ia merasa hatinya nyeri, -sedikit.
..Resha dan Axel memiliki hubungan yang tidak sehat, Resha yang harus tau di mana axel setiap saat, dan Axel yang terus menuntut Resha agar tidak terlihat tengah menjalin hubungan dengannya. Memalukan katanya.
Sudah sadar bahwa gay, tapi Axel masih denial, dan di saat dimana ia bertemu Wina, maka itu adalah kesempatan dimana Ia akan mendapatkan jati dirinya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reshaya.
AléatoireThe one and only. -Tidak di peruntukan bagi yang masih di bawah umur. Bijak dalam mencari buku yang akan di baca sesuai kebutuhan. Mohon kerja samanya.