Cw/(dosa Resha)
..
Resha masih tidak bisa bergerak kemana-mana, rantai di tangannya sangat kokoh, tentu saja meninggalkan bekas merah kebiruan di pergelangan tangannya.
Apalagi kakinya yang terasa perih, Miciel kembali kemarin setelah berhari hari Ia tetap di paksa untuk melakukan hubungan intim- semuanya terasa menyakitkan untuk tubuh serta batinnya.
Miciel yang dulu tak seperti itu, Dia adalah panutan bagi Resha, sebagaimana cara bicaranya, gerak geriknya dan pembicaraannya yang sopan dan berbobot itu membuat Resha meyakini bahwa Miciel adalah perempuan dengan kepribadian bagus.
Membuat Resha ingin menjalin pertemanan baik dengannya, Miciel yang mendapati adik kelas dua tingkat di bawahnya itu tentu saja senang- Resha cukup terkenal di SMA mereka dulu.
Akibat tingkah polos dibalik kecerdikannya membuat banyak orang menyukai Resha, termasuk Miciel sendiri,
Awal pertemanan mereka dimulai dengan baik sebagaimana mestinya, Miciel begitu baik padanya- di tambah Axel teman dekat Miciel menjadikan mereka semakin menonjol dari hari ke hari.
Resha pun merasa senang dengan keberadaan mereka, seperti bagaimana Axel memperlakukannya seperti boneka kristal- Resha selalu di rawat dengan hati hati oleh Axel, atau perlakuan dari Miciel yang Ia rasakan seperti mahkota.
Namun karna persahabatan mereka bertiga sangat mencurigakan membuat perlakuan mereka bertiga selalu menjadi sorotan publik sekolah.
Resha tentu senang, semua mata menyorot padanya, dan kedua temannya.
Menikmati atensi satu sama lain- Miciel dan Axel selalu berebut untuk Resha, makin membuat Resha tinggi hati, ia memang layak diperlakukan seperti ini- isi yang selalu berada pada batinnya.
Itu sebelum satu kesalahan fatal yang dilakukan Axel dan Resha dikemudian hari, membuat Miciel marah dan haus dengan keberadaan Resha, Miciel tidak akan berhenti mengamuk jika Resha tak mendekat- dan Resha makin kesusahan akan hal itu.
Di mana Resha dan Axel bercerita bahwa mereka berdua memutuskan untuk berpacaran- Miciel merasa dikhianati, Miciel terlalu menyukai- tidak, dia sangat mencintai Resha.
Membuat Miciel buta mata dan mengurung Resha selama dua hari penuh di kamar rawat sekolah mereka, tanpa meninggalkan cahaya, hanya ada Resha dan Miciel.
Cerita yang terbilang singkat dimana Axel menemukan Resha menangis di bawah cengkraman Miciel yang tengah buta akan amarah.
Miciel benar benar menyeramkan kala itu- dan Axel yang tidak tega pada Resha akhirnya merujuk atas nama Miciel untuk segera di bawa keluar negri- dan bersyukur diterima dengan baik- meski harus ada adegan dramatis antara Miciel yang mencoba meraih Resha.
Dan Resha yang memasang wajah ketakuan di belakang tubuh Axel.
..
Resha akhir-akhir ini sudah mulai diam, berontakpun tidak pernah, mungkin Pdia cantik ini susah mau menyerah?Menanggapi perlakuan dari Miciel seperti menjambaknya, menamparnya atau bahkan meneteskan lilin di atas tubuhnya Ia hanya diam, memaksanya melayani Miciel, membuat Resha selalu pingsan, tubuhnya yang kurus kini makin kurus.
Setiap Ia bangun dari pingsannya Miciel akan memakainya lagi, lagi dan lagi, bahkan jika Ia sampai berdarah Miciel akan tersenyum senang dan menbubuhkan puluhan kecupan di setiap luka yang Resha dapatkan- dan respon Resha tetaplah diam, Ia terlalu lelah untuk sekedar mengeluarkan suara.
mungkin karna itulah Miciel lebih sering menemui Resha.
Kalau di ingat-ingat, rasanya tetap menyakitkan, memalukan ia ingin bersembunyi dari Miciel, Ia sangat sangat lemah.
Bagaimana caranya menghilangkan rasa sakit yang bagi Resha terasa mencekik melilit disetiap inci bagian tubuhnya.
Resha bahkan sudah tak memikirkan bagaimana keadaan orangtuanya yang mungkin sekarang tengah khawatir mencarinya bahkan sudah hampir satu pekan.
Ia masih merenung sebelum mendengar dobrakan kencang dari pintu yang tepat berada di samping ranjangnya.
Resha berjengit sesaat memejamkan mata paksa- mendengar langkah kaki yang tergesa gesa mendekat kearahnya.
Resha sudah was-was, takut Miciel akan melukainya lagi, namun bukannya seperti biasa Dia malah merasakan beban di tangannya meringan, dan spontan Resha langsung membuka matanya dan menemukan seorang yang dengan wajah lebam dengan mata yang berkaca-kaca tengah melepas semua ikatan yang bersarang di tubuhnya.
Resha tak mengedip, tak pernah sekalipun terbayangkan bahwa orang ini akan berada tepat didepannya.
"Kamu ... kok bisa ada disini?" Tanya Resha dengan suara seraknya, sebelum perempuan itu memakaikan selimut untuk menutupi setiap ini tubuhnya.
"Diem, kamu bisa tanya Aku sepuasnya setelah sampai di rumah sakit."
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Reshaya.
RandomThe one and only. -Tidak di peruntukan bagi yang masih di bawah umur. Bijak dalam mencari buku yang akan di baca sesuai kebutuhan. Mohon kerja samanya.