"Aduhhh gimana nih, Gue lupa bawa Dasi." ucap Nolan mondar mandir seraya menggigit Kuku.
Hari ini merupakan Hari Senin, dan Upacara akan segera di Mulai. Di dalam Kelas hanya tinggal Nolan, Axael dan Abel yang sibuk bermain Handphone.
"Pake punya Gue aja." ujar Axael menyodorkan Dasi.
Wuussh
Dasi nya diambil cepat oleh Abel yang tersenyum melihat Nolan dan Axael, "Buat Gue aja, yaaa. . . . . Nanti Dasi Nolan dianterin Tian." lanjut Nya lalu bergegas Pergi.
Sialan! batin Axael mengepalkan Tangan.
"Maaf yaah, Dasinya diambil Abel." ucap Nolan.
"Gapapa, Gue punya 1 Lagi." jawab Axael mengambil Dasi dari Tas.
"Lo kalau mau ke Lapangan, duluan aja, Gue masih nungguin Tian." seru Nolan.
"Barengan aja pergi nya."
Tak lama kemudian muncullah Tian dengan Penampilan Bad Boy, lalu menyodorkan Dasi Nya ke Nolan. "Pake Sendiri atau Gue pakein?"
"Pake send--"
"Biar Axael aja yang pakein." potong Tian menyerahkan Dasi ke Axael.
Dengan cepat Axael mengambil Dasi itu dan mendekati Nolan yang bingung akan Sikap Tian.
Lo bakal tau kalau Sekarang Nolan Milik Gue. batin Tian tersenyum miring.
Axael memasangkan Dasi ke Nolan, tapi tatapan Mata Nya selalu tak Fokus karena melihat Leher Mulus Nolan, apalagi jarak Mereka dekat.
Seketika gerakannya terjenti karena melihat Sebuah Tanda Kemerahan.
"Kenapa?" tanya Nolan.
"Gapapa." jawab Axael.
Ini Kissmark. . . . . Tian brengsek. batin Axael melirik Tian sinis, yang juga sedang tersenyum songong kepada Nya.
"Lo duluan aja ke Lapangan, Gue mau ke Toilet." ucap Axael yang diangguki Nolan.
"Ayoo. . . ." ajak Nolan kepada Tian.
"Gue nggak ikut Upacara, Atribut nggak lengkap."
Sepatu yang seharusnya Hitam, tapi yang Tian pake warna Merah, tidak memakai Kaos Kaki, Topi dan Dasi tidak ada, Anting Hitam di Telinga Kiri, dan Tiga Kancing Baju atas yang hilang.
"Trus Lo mau kemana?"
"Kemana-mana Hati Ku Senang~" jawab Tian bernyanyi.
Cup
Cup
"Palingan Gue di Rooftop." Nolan mengangguk lalu pergi ke Lapangan setelah dicium Tian di Kedua Pipi. Semua itu tak Luput dari Mata Axael.
"Jadi. . . . . Kenapa Lo natap Gue kek gitu?" tanya Tian kepada Axael yang terus menatap Nya Sinis.
"Tanda it--"
"Ooh, itu Tanda Kepemilikan Gue!" potong Tian.
"Brengsek!!" umpat Axael mencengkram Baju Tian. "Lo Emang Brengsek! Dia Kembaran Lo Bangsat!!" lanjut Nya lagi mengeraskan Rahang.
"Emang kenapa? Masalah buat Lo?"
BUGH
"Bajingan!" umpat Axael setelah menonjok Tian. "Gue Bakal Ambil Nolan Dari Lo!" tekan Nya.
"Cuihhh. . . . . Coba aja kalau bisa." seru Tian meludah Darah, Bibir Nya sedikit robek.
"Gue Bakal Buktiin!" ucap Axael mendorong Tian dan akan pergi, tapi Kerah Baju belakang Nya di tahan Tian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Twins But Love [END]
Fiksi UmumMereka kembar namun tidak identik, di tambah sikap mereka juga bertolak belakang alias berbeda. Nama mereka Nolan dan Tian. Tian lahir duluan kemudian Nolan. Ternyata Tian menyukai Nolan. Bukan suka dalam artian saudara, melainkan suka dalam artian...