CHAPTER 23

1.3K 74 14
                                    

Bruk

Axael mendorong Tian yang pingsan hingga tergeletak tepat di depan Kaki Axel. "Sesuai perjanjian. Gue bawa Tian, Lo ngerahin Nolan ke Gue." Ucap Axael.

Di depannya berdiri Axel yang tersenyum dengan Nolan di samping yang terikat di Kursi. Nolan tidak sadarkan Diri, lebih tepatnya Dia tertidur. Karena Axel menyuntikkan Obat Tidur.

"Cepat juga Lo." Ujar Axel tersenyum kecil.

Axael menghela napas, "Buruan, Gue nggak punya banyak Waktu. Kasih Nolan ke Gue!"

"Yaudah, ambil aja." Axel sedikit menjauh dari Nolan membiarkan Axael melepas ikatan tali.

Tanpa disadari Axael, Axel tersenyum lalu memukul tengkuk Nya yang sedang menunduk.

"Brengsek!" Umpat lirih Axael sebelum pingsan.

"Sorry yaa, Gue nggak ada niatan buat ngerahin Nolan sama Lo. Dia harus ada di sini untuk lihat Eksekusi Tian."

Tak Lama kemudian muncul Lima Orang berbaju Hitam yang memegang Tongkat Baseball.

"Kerjakan!" Titah Axel yang langsung di turuti.

BUG

BUG

BAG

BUG

"Uhuk Uhuk...." Batuk Tian mengeluarkan Darah.

"Berhenti!" Ucap Axel.

"Bajingan!" Desis Nya rendah menatap tajam Axel yang duduk santai di pojok Ruangan.

Kondisi Tian cukup mengenaskan. Kedua tangan dan Kaki Nya di borgol dengan Rantai yang dikaitkan di tiang. Sekujur Tubuh dan wajah terluka. Dia juga sudah tidak memakai baju.

Tatapan Tian beralih pada Nolan yang tak kunjung bangun di seberang Sana. "Bajingan, apa yang udah Lo lakuin ke Nolan?"

"Gue nggak ngapa-ngapain, cuman ngasih Obat Tidur doang."

"Keparat!"

Axel hanya tersenyum, "Lanjutkan!" Titah Nya.

Anak buah Axel kembali memukuli Tian menggunakan Tongkat Baseball. Selama di pukul, Tian tidak mengerang Kesakitan, sesekali Ia hanya terbatuk Darah.

"Eugh~" Lenguh Nolan membuka Mata.

"Udah bangun?" Seru Axel.

Nolan mengerutkan Dahi bingung melihat Axel. Tidak menghiraukan Axel, Nolan malah meneliti sekeliling. Seketika Mata Nya melotot.

"TIAAAAAN!" Nolan berontak berusaha melepas Tali yang mengikatnya. "APA YANG KALIAN LAKUIN SAMA TIAN, BRENGSEK" Umpat Nya.

Tian menatap Nolan lalu menggeleng. Dia takut Nolan terluka karena Tali Itu. "Gue gapapa." Lirih Tian tapi tidak terdengar oleh Nolan.

"LEPASIN GUE! DASAR BAJINGAN GILA!"

Axel menghela napas mendengar teriakan Nolan. Lalu Mata Nya melirik dua bawahan nya, mengisyaratkan sesuatu.

Melihat Dua Orang mendekati Nolan, Tian dengan sekuat tenaga berteriak. "BR3NGS3K, JANGAN SENTUH DIA!"

Badan Tian terasa Hancur. Dia sudah menerima banyak Pukulan. Bukan hanya di pukul dengan Tongkat Baseball, Tian juga di pukul dengan Besi. Belum lagi, Badan Nya juga di Sayat dengan Balati. Tian sudah mengeluarkan banyak Darah.

Twins But Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang