CHAPTER 20

1.3K 72 0
                                        

Sekarang Tian lagi berada di Ruang Rahasia yang berada di Kamar Nya. Jika ingin memasuki nya, Kita harus masuk ke WIC, lalu menekan sebuah tombol yang ada di Laci. Lalu Lemari di samping akan terbelah Dua menampilkan sebuah Pintu.

Ruangan ini luas, dan hanya berisi 'kan semua foto Nolan dari Kecil sampai Sekarang. Hampir semua nya diambil secara diam-diam oleh Tian.

Semua foto itu tertempel di tembok, ada juga yang di bingkai, bahkan foto saat Mereka melakukan Adegan Panas pun ada.

Selain foto, di tengah ruangan ada lemari berisi 'kan zat-zat Kimia buatan Tian. Salah satu nya Ramuan yang disuntikkan pada Nolan.

Lalu di pojok ruangan, ada sebuah meja dan komputer. Tian mendekati itu.

Komputer itu tampak menyala dan menampilkan sebuah rekaman Adegan Panas Nya dan Nolan. Ternyata Dia mem videokan.

Di seluruh sudut Kamar Nya terdapat CCTV. Tidak ada yang tau karena Dia memasang nya sendiri bersama Abel di waktu Ortu nya tak berada di rumah.

"Apa yang harus Gue lakuin? Seandainya Nolan tau semuanya, Dia bakal benci sama Gue."

Mata Nya beralih menatap sebuah botol yang berisi beberapa Pil buatan Nya. Pil itu berwarna merah gelap. Tian ambil lalu memasukkan dalam saku jaket.

Tian berbalik lalu menatap sekeliling ruangan ini, Dia tersenyum tipis memandangi satu satu foto Nolan.

"Seandainya nanti Lo tau, Gue gapapa kalau di benci, intinya Lo jangan ninggalin Gue."

Dia berjalan kembali ke meja dan membuka laci, di sana terdapat sebuah Kotak Merah Sedang yang sudah dihisasi Pita berwarna Pink.

"Gue lupa ngasih Kado ini buat Lo di Hari Ultah Kita."

"Ini Hadiah dari Gue!"

Ulang tahun Mereka tepat pada 2 Hari setelah insiden pertemuan Nolan dan Reza. Sebenar nya alasan Tian mengacuhkan Nolan saat itu karena ingin memberikan Surprise. Tapi gagal karena Nolan kabur.

Dan jadilah Kado itu tak tersalurkan pada Nolan sampai sekarang.

"Hah. . . . Entah kenapa perasaan Gue akhir akhir ini nggak enak."

Setelah mengucapkan itu, Tian pun keluar dari Ruangan itu dan pergi untuk menemui Nolan.

"Lagi ngapain?" tanya Tian tepat di telinga Nolan.

"Buta Mata Lo?!!" sinis Nolan. Dia lagi melukis.

Tian tak menanggapi, Dia lebih memilih melihat hasil Lukisan Nolan yang sangat Indah. Sudah ada Tiga kertas hasil lukisan Nya.

Nolan memang Ahli dalam Melukis.

Kertas pertama adalah Lukisan wajah Sang Daddy, Damian. Yang kedua, Mommy Lavender. Ketiga, Tian. Dan yang sedang dilukis Nolan adalah wajah nya sendiri.

"Lukis satu wajah Kita berdua." pinta Tian.

"Hemm setelah ini."

Setelah itu Mereka sama sama Diam dengan aktivitas masing masing.

"Nolan. . . . . Kiss Me. . . ." ucap Tian tiba-tiba.

"Nggak mau, nanti salah Lagi." Nolan masih ingat Kejadian dimana Dia dan Tian berciuman Bibir. Sebenarnya Itu semua rencana Tian.

"Kalau salah juga gapapa."

Pletak

Nolan menyentil dahi Tian, "Itu nggak baik. Ciuman kek gitu hanya untuk Para Pasangan. Kalau saudaraan nggak boleh."

"Sapa bilang. . . . . .?"

"Google."

"Di Google itu boong. Saudara juga boleh kok."

"Nggak bisa! Mana ada dalam Sejarah saudaraa ciuman bibir??!" bantah Nolan.

"Ada. . . . ." jawaban Tian membuat Nolan mengerutkan dahi bingung. "Kita tinggal buat sejarah."

Dengan cepat Tian mencium Bibir Nolan. Melumat nya pelan dan menghisap. Seperti biasa, Nolan selalu lambat Konek.

Nolan ingin menjauhkan wajah tapi tengkuk Nya ditahan Tian yang makin memperdalam ciuman nya.

"Mmpph. . . . . Ahk. . . ." Nolan membuka mulut karena bibir Nya digigit Tian.

Lidah Tian bermain didalam mulut Nolan. Mengabsen setiap gigi dan juga menghisap Lidah Nolan.

"Hah. . . . Hah. . . . Mmhhp~" lenguh Nolan.

"Gue Cinta Sama Lo!!" ucap Tian dengan nada berat setelah melepaskan ciuman.

Lalu Dia pergi meninggalkan Nolan yang mematung mencerna Perkataan Tian. Tian serius, dan Nolan mengetahui nya.

Seketika Pikiran Nolan berkecamuk memikirkan berbagai Hal. Bagaimana ini? Mereka bersaudara, Kembar. Semua ini tak seharusnya terjadi.

Bagaimana Tian bisa memiliki perasaan Cinta pada Nya? Jika boleh jujur, Nolan selalu menganggap Tian Saudara, tak pernah lebih.

Ingin menyalahkan Tian, tapi Nolan berpikir, mungkin ada sesuatu dalam Diri Nya yang membuat Tian Jatuh Cinta.

Oke, ini semua harus di hentikan. Rasa yang di miliki Tian harus musnah. Semuanya ini salah. Dia akan berbicara dengan Tian.

»»--⍟--««

~TBC~

Sorry Kalau Cerita Nya Nggak Jelas....

Mon Maap Juga Karena Pendek....

Jangan Lupa Like and Komen.....

Sehat Selalu Buat Kalian Semua....

Twins But Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang