"SIALAN! KALAU GUE NGGAK BISA MILIKIN TIAN, JANGAN HARAP LO BISA SAMA DIA!"
DOR
DOR
DOR
Bruk
"Uhuk uhuk hah hah No-Nono...." Lirih Tian.
Deg~deg~deg
Nolan bergetar dengan Jantung yang berpacu cepat. Dengan perlahan Dia kembali memangku Kepala Tian dan menatap Kembaran Nya Itu dengan Sayu. Air mata Nya tak kunjung berhenti.
Nolan memegang Satu Tangan Tian lalu menempelkan pada Pipinya.
"Li-Lio hiks Ja-jangan...." Nolan menggeleng.
Total Empat Peluru yang bersarang di Tubuh Tian demi melindungi Nolan.
"Ba-Bahagia terus, yaa. Li-Lio Cinta Nono! Uhuk..."
"Maaf..." Tian tersenyum Lebar. "Ja-jangan lupa ambil Ha-Hadiah di Ka-Kamar Lio!"
Nolan mengangguk dalam tangis sambil menghapus Darah di wajah Tampan Tian.
"Bertahan, yaa, jangan nyerah. Nono Mohon hiks."
"Jangan Percaya Axael!"
"Titip Salam buat Mom and Dad, Lio Sayang Mereka!" Lirih Tian tersenyum Tulus.
Itu Kalimat terakhir yang Nolan dengar sebelum Tian menutup Mata dengan perlahan, beserta genggaman di tangannya terlepas.
Nolan menggeleng brutal.
"Nggak Nggak, Tian... Tian, woyy bangun..."
Anak itu menggoyang badan Tian dengan Kuat.
"Tian, bangun Babi, jangan bikin Gue takut!" Ucap Nolan di sela tangis Nya.
Tak ada pergerakan, Tian tetap menutup Mata. Bahkan Nolan tidak merasakan Deru napas Tian.
"TIAN BANGUN ANJIIING...."
Nolan dengan tak berdaya nya, mulai menekan dada Tian, memberi napas buatan, memukul dan menampar Tian. Tapi semua itu tidak ada Efek sama sekali untuk Tian.
"Tian... Jangan ninggalin Gue hiks, Gue... Gue masih butuh Lo..."
Nolan menangis kencang sambil memeluk erat Tian.
Tian Nya Pergi, Sang Kembaran telah kembali ke Pangkuan Tuhan.
Ini terasa tiba-tiba dan Nolan tidak Terima.
"BANGUN, BANGUN, BANGUN TIAAAAN!"
"GUE BILANG BANGUUUN!"
PLAK
"BANGUUN, JANGAN NINGGALIN GUE!"
BUGH
"KALAU LO PERGI, SAPA YANG JAGAIN GUE?!!"
PLAK
"BANGUUN BABI!"
Nolan mendongak menatap atap dengan mata memerah.
"TUHAN, GUE MOHON, INI PERTAMA KALINYA GUE MINTA SUATU HAL DENGAN SUNGGUH. . . GUE MOHON JANGAN AMBIL TIAN, GUE MASIH BUTUH DIA!" Teriak Nolan Kuat.
"GUE... Gue nggak mau Dia Pergi. Gue Sayang banget sama Tian hiks..." Ucap Nolan meramas Dada Nya yang terasa sesak karena menangis.
"Kenapa Lo ambil Tian dari Gue?! Gue belum cukup Main sama Dia! Kita baru bersama selama 16 Tahun. Ini terlalu cepat untuk berpisah hiks..."
"Lioooo~" Seru Nolan menenggelamkan wajah pada Dada Tian, setelah itu pandangan nya Gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins But Love [END]
Ficção GeralMereka kembar namun tidak identik, di tambah sikap mereka juga bertolak belakang alias berbeda. Nama mereka Nolan dan Tian. Tian lahir duluan kemudian Nolan. Ternyata Tian menyukai Nolan. Bukan suka dalam artian saudara, melainkan suka dalam artian...