5. Uchiha Sarada

227 26 0
                                    

Hari ini Sarada sedang ada kelas musik. Kelas musik biasa di adakan setiap hari Selasa setelah jam istirahat pertama.

"Selamat siang anak-anak!!"guru musik baru saja memasuki ruangan.

"Ibu ingin memberitau kalian sesuatu!!"guru itu bersiap menyampaikan pengumuman.

"Mungkin Senin depan kalian akan menghadapi ujian akhir semester,jadi ibu dan guru-guru yang lain berencana mengadakan festival sebelum libur akhir tahun di mulai,dan ibu akan melakukan seleksi menyanyi untuk kalian hari ini juga, untuk persiapan menyanyi di festival nanti. Jadi mungkin kelas kita akan sedikit lama,ibu sudah memberitau pada guru-guru yang sedang ada jadwal di kelas-kelas kalian masing,jadi mungkin kita akan seleksi dan langsung latihan sampai nanti jam pulang"umumnya.

"Jadi mari kita mulai. Siapa yang mau maju nyanyi duluan???"guru musik bertanya. Dia menatap satu-persatu anak-anak yang ada di sana.

Krik krikk kriikk kriikk

"Saya Bu!!"daripada makin lama,dan nggak ada yang maju,mending Sarada ngajuin diri aja,lagian dia juga pengen nyanyi.

"Oke Sarada, silakan"

Sebelum berdiri,Sarada bertanya"lathi,boleh Bu??"Sarada memang penggemar sejati lagu pop,tapi dia pilih-pilih,hanya yang menurutnya sesuai dengannya yang dia suka.

"Boleh"guru tersebut membolehkan.

Sarada bangkit dari kursinya dan maju ke depan. Banyak yang menatap tidak suka pada Sarada secara terang-terangan. Tapi yang namanya Sarada yaaa bodo amat.

Cewek itu mengambil gitar yang tersedia,dan duduk di kursi yang disediakan. Dia mulai memetik gitarnya.

"I was born a fool
Broken all the rules"

"Huuuhhuuu"

"Seeing all null
Denying all of the truth"

"Huuuhhuuu"Sarada memejamkan matanya menghayati lagu yang dia nyanyikan.

"Everything has changed
It all happened for a reason
Down from the first stage
It isn't something we fought for"

"Never wanted this kind of pain
Turned myself so cold and heartless
But one thing you should know"

"Kowe ra iso mlayu saka kesalahan Ajining diri ana ing lathi"

Sarada merasakan pusing di kepalanya kambuh lagi. Tapi gadis itu mencoba menahannya,meski rasanya kepalanya sudah ingin pecah.

"Pushing through the countless pain
And all I know that this love's a bless and curse"Sarada berusaha tetap melanjutkan lagunya.

"Everything has changed
It all happened for a reason
Down from the first stage
It isn't something we fought for"suaranya yang awalnya merdu dan baik-baik saja,kini menjadi seperti tercekat.

"Never wanted this kind of pain
Turned myself so cold and heartless
But one thing you should know"Sarada berusaha menggunakan nada tinggi

"Kowe ra iso mlayu saka kesalahan Ajining diri ana ing lathi"kepalanya semakin sakit, rasanya dia ingin membenturkan kepala ini ke tembok lagi.

Nafasnya semakin terputus-putus. Sedikit lega bisa menyelesaikan lagu. Matanya semakin berat. Dan pandangannya perlahan menggelap.

~UCHIHA SARADA~

kelopak mata itu terbuka dan menampilkan bola mata sehitam malam yang sudah dari tadi terpejam.

Dia terdiam sebentar. Menatap langit-langit ruangan.

"Sar!!!Lo sadar!?!!"Chocho yang ikut menunggu di dalam, melihat Sarada yang sudah sadar. Seketika semua yang ada di sana mendekat.

Sarada mencoba duduk. Chocho baru saja akan membantu,tapi Kawaki sudah lebih dulu.

"Lo kenapa bisa kek gini Sarada??"Chocho dan yang lain cemas setelah di beritau jika Sarada pingsan di ruang musik.

Sarada hanya menggeleng lemah. Kepalanya kembali pusing.

"Gue mau pulang aja deh"sudah beberapa kali Sarada mengalami pusing seperti ini. Dia ingin pulang saja.

"Lo bawa mobil kan,hari ini?!? anterin"Shikadai memang membawa mobil hari ini,jadi Kawaki memintanya mengantarkan Sarada pulang. Kawaki tak bisa mengantar cewek itu,karna dia membawa motor dan dia juga punya urusan pribadi sehabis ini.

Tanpa berpikir Shikadai langsung setuju.

*******

"Shikadai!!!"Shikadai tau suara siapa itu, makanya dia tetap tidak menoleh dan tetap berjalan.

"Tunangan Lo manggil tuh"Sarada mencoba memberi tau.

"Udahlah,males"Shikadai malah menariknya untuk berjalan lebih cepat.

Yodo yang di tanggapi seperti itu,berjalan lebih cepat menghampiri keduanya.

"Berhenti!!"gadis itu mencekal sebelah tangan Sarada.

Langkah mereka seketika berhenti. Mereka menoleh.

"Lepaskan!!"Shikadai menatap Yodo.

"Kalian mau kemana??"Yodo masih mencekal erat tangan Sarada.

"Bukan urusan lo!!"Sarada hanya diam di sini. Dia malas ikut campur.

"Gue tunangan Lo!!jadi semua urusan lo juga urusan gue"Yodo dan Shikadai memang sudah bertunangan. Mereka bertunangan atas dasar perjodohan paksa dari kedua keluarga. Yodo menerima perjodohan itu dan dia mencoba segala cara untuk bisa dekat dengan Shikadai,tapi Shikadai menolak keras perjodohan itu. Sayangnya dia tidak bisa berbuat apapun untuk menghentikan papa dan mama nya.

"Dan gue nggak menerima Lo sebagai tunangan!!"

"Tapi gue suka sama lo!!"

"Dan gue nggak suka cewek yang sukanya ngebully"

"Gue bukan cewek pembully!!"Yodo memang tidak membully murid lain.

"Lo bully Sarada"

"Dan dia pantes dapetin itu!!"Yodo sangat membenci Sarada.

Sarada tidak emosi mendengar itu. Dia sudah lelah dengan semua ini. Jadi dirinya hanya diam.

"Lo keterlaluan!!"Shikadai tidak terima Sarada di perlukan seperti itu.

"Shik!! udahlah gue males!!"Sarada akan menggeret Shikadai pergi dari sana. Mereka mulai menjadi drama gratis bagi murid-murid KHS.

"Ini semua gara-gara lo,Sarada!!"Yodo menyalahkan Sarada atas apa yang terjadi padanya.

"Lah kok jadi gue??gue kan nggak ngapa-ngapain"Sarada heran sendiri. Mengapa jadi dirinya yang di salahkan di sini.

"Shikadai suka sama lo!! makanya dia nggak bisa nerima gue yang notabene udah jadi tunangan dia!!!"Yodo membentak Sarada. Mata gadis itu berkaca-kaca. Memancarkan tatapan berbeda dari biasanya pada gadis di depannya.

Sarada cukup kaget mendengar itu,tapi cewek itu tidak bereaksi apa-apa. Sarada yang di tatap seperti itu oleh Yodo, tertegun merasakan tatapan yang berbeda dari biasanya dari gadis itu.

"Gue nggak budek. Tapi gue pastiin lagi. Apa gue nggak salah denger,Shik!?!?"Sarada beralih menatap Shikadai yang mematung di tempatnya.

TBC







Uchiha SaradaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang