58. Uchiha Sarada (Extra Chapter)

266 20 41
                                    

Cinta ini tidak akan pernah hilang,dan luka ini tidak akan pernah sembuh

Uzumaki Boruto

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Suasana KHS sedang ramai-ramainya. Banyak yang antusias menyambut momen ini. Berbeda dengan laki-laki itu,yang hanya diam termenung menatap sebuah bangku yang sudah kosong satu tahun ini. Boruto melarang keras siapapun yang akan menempati bangku itu,atau yang akan memindah bangku itu. Bangku itu adalah bangku tempat Saladnya duduk.

"Udah gue duga,Lo di sini"Boruto berbalik badan. Di ambang pintu kelas,ada Kawaki yang mulai berjalan masuk menghampirinya.

"Ayok. Udah mau mulai"Kawaki menatap lembut mata birunya. Boruto diam dan kembali menatap bangku tadi.

"Ayok..Lo udah di tungguin"Kawaki tidak sanggup jika terus melihat sahabatnya sekaligus adik iparnya seperti ini.

"Andai dia juga bisa sampai di momen ini, pasti dia seneng banget,ya bang"Boruto tersenyum pedih. Lukanya masih sangat terasa,bahkan bertambah parah.

"Pasti"

"Lo pergi aja deh bang,gue mau di sini aja"Boruto duduk di bangku depan bangku almarhumah istrinya.

"Lo duduk aja di sini,dan dia bakal marah sama Lo"Kawaki membalikkan ucapan Boruto.

"Bang,,,,,"dia menatap mata Kawaki. Kawaki menunggu ucapan Boruto"gue nggak sanggup,,"

"Pap-pa!!"Boruto dengan cepat menoleh saat mendengar suara yang sangat dia kenali suara siapa itu. Di ambang pintu,ada Sumire yang tengah menggendong putranya.

"Saru,,,"panggil Boruto lirih. Sumire menurunkan anak itu. Kemudian bayi satu tahun itu,dengan tertatih berlarian menuju ayahnya, sambil terus memanggil papa. Uzumaki Saruto. Putra dari Uzumaki Boruto dan mendiang istrinya, Uzumaki Sarada.

Boruto berjongkok. Merentangkan tangan pada sang putra yang menuju padanya. Memeluknya erat, kemudian berdiri menggendongnya.

"Masih mau nggak sanggup??masih mau nyerah??yakin,mau berhenti di sini??"Kawaki mengangkat sebelah sudut bibirnya.

"Bang,,,,"Boruto menatapnya. Menghela nafas"Lo bener bang. Ayok ke sana"Boruto mengeluarkan senyum tegarnya. Bagaimanapun,masih ada yang harus benar-benar dirinya jaga.

Mereka bertiga berjalan keluar kelas. Menuju ruang aula sekolah.

"Saru ke sini sama siapa aja??"tanyanya pada sang anak.

"Cama buPo,omay,uti,cama kakek"anak itu menjawab dengan sangat imut"lame-lame!!"antusiasnya.

Boruto mengecupi pipi gembul putranya dengan gemas.

"Bund"Boruto menyalami tangan Hinata"mah"berganti Karin,lalu Sasuke.

"Kamu itu lama banget sih,udah mau mulai ini!!"Hinata mengomelinya"sini Saru omay aja ya"Hinata langsung mengambil alih Saruto dari gendongan Boruto. Tapi Boruto malah menghindar.

"Biar Saru sama Boruto aja mah"Boruto langsung pergi duduk dengan teman-temannya yang lain,sambil membawa Saruto dalam gendongannya.

Mereka membiarkan. Tidak lama,acara inti akan di mulai. Semua sudah siap,pada posisi.

"Di lanjutkan, acara inti pada hari ini. Prosesi wisuda dari kelas XII. Kepada bapak kepala sekolah,dan guru-guru yang bertugas,di persilahkan"

Kepala sekolah dan beberapa guru lain menaiki panggung,lengkap dengan keperluan yang di bawa.

Uchiha SaradaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang