12. Uchiha Sarada

185 21 5
                                    

15:30

Entah apa yang ada di pikiran gadis itu,tadi dia habis sholat dan berdo'a,dan sekarang cewek itu termenung dengan alat sholat yang masih belum di bereskan.

Cewek itu mengambil buku catatannya. Dan menulis sesuatu di sana.

Gadis itu menulis dengan air mata yang henti-hentinya keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menulis dengan air mata yang henti-hentinya keluar.

Sarada memang sudah pergi dari rumah sejak hari itu,hari di mana dia dan Yodo meluapkan segalanya. Lalu saat di rumah gadis itu kembali meluapkan segalanya. Pertengkaran hebat dengan mamanya terjadi.

Tling!!!

Sarada meraih hpnya yang berada di sampingnya. Gadis itu melihat persan tersebut. Ternyata dia mendapatkan pesanan ojek. Benar, selama ini setelah minggat dari rumah,Sarada bekerja sebagai ojek online,kadang dia juga mengisi panggung menyanyi di kafe-kafe saat tidak ada yang menyanyi. Sarada bekerja seperti itu,juga,karena harus membagi waktunya untuk sekolah,dia tak ingin jika harus melewatkan masa-masa sekolah.

Sarada segera menghapus air matanya kasar"gue harus kuat,gue nggak boleh gini terus"cewek itu membereskan alat sholatnya dan buru-buru bersiap untuk menjemput customernya.

*******

21:00

Sarada baru selesai mengantarkan penumpangnya. Tadi setelah mengantarkan satu orang,gadis itu mendapat beberapa orderan lagi,jadi dirinya pulang larut.

Tapi saat di tengah jalan,hujan deras mengguyur jalanan. Sarada terus menambah kecepatan,di saat pengendara roda dua lainnya banyak yang memilih berteduh. Tiba-tiba sepasang ibu dan anak terlihat menyebrang dengan langkah cepat dan sebuah payung. Sarada yang kecepatannya terlalu tinggi,hampir menabrak dua orang itu,tapi untungnya dia sempat mengerem hingga ban belakangnya terangkat.

Ke dua orang itu terdiam. Sarada segera melepas helm dan turun dari motor dengan basah kuyup.

"Bu. Ibu sama adek nggak papa??"karena hujan deras jadi mata Sarada menyipit-nyipit,jadi tak terlalu jelas melihat mereka.

Ke dua orang itu mematung. Dan perlahan juga,Sarada mengenali siapa mereka.

"Mama"gadis itu mematung. Tangannya terentang untuk memeluk wanita di depannya.

Tapi belum sampai gadis itu melangkah maju"Saka,ayo pergi"

"Tapi mah,itu kak Sara??"tangan cowok kecil itu sudah di tarik.

"Salad rindu mama,Salad rindu kalian"dan ucapan itu, berhasil menghentikan langkahnya wanita itu.

"Dan saya benci kamu. Saya ingin kamu pergi sejauh-jauhnya"tanpa menoleh Karin mengucapkan kalimat yang berhasil membuat seorang Sarada-yang kelihatannya loss nggak punya beban-luruh terduduk di tengah jalan dengan guyuran deras air hujan.

Sebenarnya Karin tak setega itu,tapi rasa sakit, menjadikannya seseorang yang egois,juga menyimpan dendam. Selama ini Karin sayang Sarada,tapi setiap dia melihat rupa gadis itu, ingatannya selalu kembali pada orang itu. Dan dia sangat benci itu.

Uchiha SaradaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang