Boruto menceritakan masalah keluarganya pada Sarada. Mulai dari ayah dan bundanya yang di jodohkan,hingga tadi ayahnya pulang dan memukuli bunda serta adiknya.
"Sabar karyawan"Sarada menepuk-nepuk pundak cowok itu yang saat ini terlihat menahan emosi.
"Gue tau banget itu rasanya. Biarin Allah yang mengazab orang yang kek gitu"
"Sar!!!dia pukul dua orang yang amat sangat berharga dalam hidup gue!!nggak papa kalo dia pukul gue habis-habisan,sampek mati juga gue rela. Tapi gue nggak rela kalo bunda sama Hima,harus lecet tergores karena tangan bajingan itu"
"Selama ini,bunda kerja banting tulang,kendaliin perusahaan,biar gue sama adek gue tercukupi. Bukan kayak dia yang nggak pernah kasih nafkah,pulang cuma kalo butuh duit doang,mukulin istri dan anaknya tanpa belas kasih,pergi sama selingkuhannya"
"Lo mau gimana kedepannya??"Sarada sangat memahami situasi.
"Gue bilang sama bunda,kalo udah kek gini mending pisah aja bund. Menurut Lo gimana??"Boruto meminta pendapat Sarada.
"Daripada di terusin malah makin sakit, 'kan??"Sarada tersenyum. Dia memang sebenarnya tak berhak ikut campur dalam masalah ini,tapi jika sahabatnya meminta pendapatnya,maka dia tetap akan buka suara.
"Makasih Sar!!"Boruto bangkit berdiri. Dirinya merasa lega. Setidaknya ini sedikit mengurangi bebannya. Cowok itu melangkah pergi,tapi dia kembali berhenti dan menoleh pada cewek yang masih duduk di tempatnya"besok jan lupa sekolah,pacar gue mo jadi Muba!!"Boruto tersenyum,dan melanjutkan langkahnya keluar dari area masjid.
Ya. Mereka bertemu di masjid itu,masjid yang menjadi tempat di mana mereka bertemu pertama kali.
Sarada tersenyum tipis melihat punggung itu. Tapi senyumnya berubah menjadi senyum getir,saat teringat jika kehidupannya sendiri juga sama. tidak baik-baik saja.
~UCHIHA SARADA~
Upacara baru saja selesai. Dan benar saja,pagi ini sekolah di hebohkan dengan kedatangan murid baru yang mungkin akan langsung menjadi primadona sekolah.
Bruk!!!
Sarada yang sedang berjalan di koridor menuju kelas tiba-tiba terjatuh. Entah karena apa.
Gadis itu tersungkur. Dia masih menunduk dan diam di tempatnya.
Tlingg!!!
Tliingg!!!
Tlinggg!!!
Tlingg!!!!
Tlingg!!!!
Terdengar suara pesan masuk dari beberapa hp murid-murid di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Sarada
Novela JuvenilUchiha Sarada Sarada itu jadi antagonis di mata orang-orang. Banyak orang yang benci dia. Nakal, berkelahi, balapan,dan lain sebagainya. Itulah hari-harinya. Sarada itu terlihat angkuh dan sombong. Banyak orang yang nggak tau kehidupannya. Yang oran...