Malam ini Yodo memaksa untuk datang ke rumah Sarada. Tapi Sarada tidak mau ketahuan kalo dia pergi dari rumah dan tinggal di kontrakan,jadi cewek itu menyarankan untuk bertemu saja di kafe.
Sembari menunggu Yodo datang,Sarada ingin menyanyikan lagu di panggung kafe. Yaa.. untuk sekedar hiburan saja.
"Padamu,pemilik hati yang tak pernah ku miliki
Yang hadir sebagai bagian dari kisah hidupku""Engkau a~ku cinta dengan segenap rasa di hati
S'lalu ku mencoba menjadi seperti yang engkau minta""Aku tahu engkau, sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu"gadis itu memejamkan matanya perlahan. Menikmati dan menghayati lagu, sebisanya."Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya kujalani kisah cinta sendiri"Sarada terlihat sangat mendalami lagu."Mungkin memang benar
Cinta itu tak lagi berharga
Semua percuma bila engkau tak punya ikatan""Aku tahu engkau sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu""Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya~ ku jalani kisah
Cinta sendiri""Aku tahu engkau sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu""Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya~ kujalani kisah cinta sendiri
Cinta sendiri"Banyak tepuk tangan yang menyambut saat lagu sudah selesai. Sarada perlahan membuka matanya dan turun dari panggung, sebelum itu dia berterimakasih pada para pemusik yang bermain tadi.
Sarada berjalan menghampiri meja pojok yang berada tepat di sebelah jendela kaca. Yodo menyambutnya dengan tepukan tangan dan acungan dua jempol.
"Ada apaan Lo??"Sarada duduk di depan gadis itu dan mengubah posisi kursi menjadi bersandar di jendela. Dia langsung saja pada intinya.
"Muak gue tuh,di rumah,liat kelakuan si lonte sama si anjing"Yodo tidak segan menyebut Gaara dan Karin seperti itu,bahkan di depan Sarada yang notabene anak dari Karin.
"Kuat Do..Sabar,,kalo Lo aja gini,gimana sama mama Lo??pasti lebih terluka kan??Lo harus selalu ada di sisi mama Lo,kuatin beliau"Sarada juga paham apa yang Yodo rasakan. Tapi gadis itu tidak ingin Yodo bernasib seperti dirinya. Setidaknya Yodo masih punya mamanya yang menjadi alasannya bertahan.
"Mama benci anaknya sendiri,kalo Lo lupa"Yodo sangat terluka,hingga menangis pun sudah tidak bisa.
Sarada hanya menghela nafas"terus,apa yang akan Lo lakuin??"Sarada tuh nggak suka bertele-tele.
"Malam ini gue nginap rumah Lo,ya.."Yodo ingin menenangkan diri sebentar.
'Waduh,berabe. Gue kan udah tinggal di kontrakan. Nggak mungkin juga gue bawa dia ke sana, bisa-bisa ketauan,kalo gue minggat dari rumah. Kalo gue bawa ke mansion,malah lebih gawat,lagian mama pasti nggak akan nerima'Sarada berusaha sebaik mungkin menyembunyikan kepanikannya.
"Tadi kan gue udah bilang, mestinya Lo tuh ada di sisi mama Lo,di saat keadaan lagi kek gini"Sarada mencoba memberi pengertian.
"Gue mau nenangin diri sebentar aja,boleh dong"
"Kalo Lo nginep di rumah gue, bukannya Lo akan satu atap,dengan orang yang Lo benci,orang yang udah hancurin keluarga Lo"mendengar perkataan Sarada,Yodo termenung. Benar juga,lalu sekarang bagaimana??
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Sarada
Teen FictionUchiha Sarada Sarada itu jadi antagonis di mata orang-orang. Banyak orang yang benci dia. Nakal, berkelahi, balapan,dan lain sebagainya. Itulah hari-harinya. Sarada itu terlihat angkuh dan sombong. Banyak orang yang nggak tau kehidupannya. Yang oran...