31. Uchiha Sarada

160 18 3
                                    


Masa lalu itu, selalu meninggalkan bekas, apalagi tragedi yang kelam,akan selalu dapat terbesit dalam memori,akan selalu membekas,dan menggores hati.

Uchiha Sarada

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_


Sedari tadi Sarada hanya termenung dengan menunduk takut di dalam mobil itu.

Badannya sudah bergetar menggigil kedinginan. Pikirannya sungguh masih terngiang-ngiang oleh kejadian menjijikan tadi.

Hampir. Hampir saja. Andaikan jika Kagura tak mengangkat telponnya. Mungkin dirinya tidak akan lolos dari para bajingan brengsek itu.

Dengan mati-matian,Sarada melawan ketakutan dalam dirinya. Lalu dengan sekuat tenaga,gadis itu memberontak hingga mendapatkan kesempatan untuk menelpon seseorang.

Nomor pertama yang dia hubungi.

"Halloo!!"

"Bor!!Bor!!Bor!!!plis bantuin gu-"

"Sorry,gue lagi sama Sumire!!"

"Tap-"

"Sorry,ini jarang-jarang,jadi bye!!!"

Tut.

Sambungan terputus.

"Anjing!!!!"

Sarada terus mencari nomor yang bisa di hubungi,sambil terus celingukan, untuk memastikan keadaannya masih aman.

"Hallo!!!kenapa Sara??"

"Kagu!!!tolong gue plisss!!!"

Suaranya sangat panik.

"Lo kenapa??!!"

Di seberang sana,Kagura juga terdengar ikut panik seketika.

"Tolongggg cepet ke sini!!!gue share lock!!"

Tut.

Dengan terburu-buru dan sedikit asal ketik,Sarada berusaha mengirim lokasinya pada Kagura.

Petir dan kilat semakin menggelegar, hujan juga semakin deras. Sarada mendengar suara-suara dari para bajingan itu sedang mencari keberadaannya. Gadis itu mengintip dari balik pohon mangga yang di gunakannya untuk bersembunyi. Tangannya semakin bergetar,dan perempuan itu semakin panik.

Dengan gemetaran dan terburu-buru, perempuan itu mencopot casing hpnya yang berwarna kuning,dan buru-buru melemparnya di arah yang sedikit jauh dari posisinya saat ini. Sarada buru-buru memasukkan hpnya ke dalam saku jaket. Kemudian dengan sedikit kesulitan dia memanjat pohon mangga itu,karena tubuhnya juga masih gemetaran. Dan gadis itu mencoba melawan dan menahan ketakutan dalam dirinya.

"Sial!!!kemana hilangnya cewek itu!!!"umpat salah satu dari pria itu.

"HOI LONTE!!!!KELUAR LO!!!!"teriaknya sambil celingukan mencari Sarada.

Sedangkan Sarada di atas pohon sedang gemetaran dengan memeluk batang pohon.

"BANG!!!!"teriak salah satu dari mereka dari arah lain. Mereka bertiga mendekat.

"Kenapa??"

"Gue Nemu ini"dia mengangkat casing yang Sarada buang tadi"di sana"dia menunjuk arah barang itu di temukan.

"Mungkin ke sana bang"pria satunya menyahut sambil menunjuk arah barang di temukan.

"Kejar!!"

Mereka bertiga mengejar kembali. Padahal Sarada sedang membekap mulutnya sendiri di atas pohon. Mencoba untuk tidak terisak dan tetap tenang.

Di sisi lain..

Kagura sedang mengendarai motor dengan ribut. Menerabas derasnya hujan dan hawa dingin yang menusuk.

Dia tidak akan membiarkan hal buruk apapun terjadi pada Sarada. Tidak akan pernah.

Kagura terus mengikuti arah lokasi yang di kirimkan Sarada padanya,hingga sampai di titik.

Laki-laki itu lalu menelpon Sarada,karena tidak mendapati keberadaan gadis itu.

Tililit!!!tililit!!!mamatilut!! tililit!!! tililit!!!-

Sarada yang sedang tertidur, terlonjak kaget saat mendengar dering hpnya. Gadis itu kalang kabut

rrtt!!rrttt rrttt!!aiyaya-

"Halooo!!!!ini si-siapa??"

"Sara!!!Lo di mana??"

"Si-siapa??"


Gadis itu nampak panik dan gelisah.


"Lo kenapa sih??tadi minta tolong sama gue!!!ada apa??bikin panik aja Lo!!!di mana sekarang??gue udah di lokasi yang Lo Share lock!!"

Dengan patah-patah gadis itu melihat ke bawah pohon. Hujan sudah mulai berhenti,tadi dirinya menangis hingga tertidur. Terlihat di bawah sudah ada Ferrari hitam lengkap dengan sang pemilik yang sedang bersandar di pintu lengkap dengan raut panik yang terus fokus pada layar hp.

Gadis itu memeriksa kembali hpnya,lalu segera turun dengan sangat pelan-pelan dari pohon.

Dan berakhirlah sekarang seperti ini.

Sejak tadi, Kagura merasakan ada yang berbeda dari Sarada. Gadis itu hanya diam dan menunduk sedari awal. Saat dia ajak bicara pun,hanya menyahut dengan anggukan,gelengan,atau hanya berdeham. Tidak biasanya Sarada seperti ini. Kagura sudah berkali-kali bertanya pada perempuan itu,apa yang terjadi padanya?? Tapi Sarada tetap tidak menjawab apapun.

"Sar,ini kan bukan jalan ke rumah Lo"Kagura mengerutkan dahinya bingung,saat menyadari ini,bukan arah rumah Sarada bersama Boruto. Di hanya pernah mengantar dan menjemput Sarada satu kali,tapi dia hafal jalan ke rumah itu.

"Hah??"Sarada menyahut agak kaget"be-berhenti!!"Sarada menyuruhnya menghentikan mobilnya,saat sudah sampai di depan gerbang itu,dan Kagura menurut saja

"Ini bukan rumah Lo Sar!!kok kesini??"

"Ngg-nggak kok!!i-i-ini...ini-ud-udah ya!!ma-makasih!!"dengan terburu-buru Sarada langsung turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam gerbang.

"Ada yang berbeda dari dia malam ini"Kagura menatap jejak Sarada yang sudah tak terlihat. Laki-laki itu tidak tau apa-apa,Sarada sejak awal hanya diam tak berbicara,dan tak bercerita tentang semuanya. Lalu mebil itu kembali melaju meninggalkan rumah tadi.

Sarada mengetuk pintu putih itu dengan rasa takut. Dan setelah berkali-kali ketukan barulah pintu itu terbuka menampakkan sang tuan rumah.

"Ada apa lagi kamu malam-malam ke sini?!!!ganggu istirahat orang saja!!!"Karin menatapnya dengan sinis. Melirik penampilan Sarada,dia berdecih jijik dengan penampilan anak itu,yang seperti gembel dan dan acak-acakan seperti korban para laki-laki jalanan yang kurang ajar. Jaket dan kaosnya yang sudah robek dia bagian bahu,rambut basah kuyup yang acak-acakan,badan lusuh dan kotor,serta wajah yang pucat.

Mata itu saling beradu tatap. Karin tersentak dengan tatapan itu,tatapan yang sudah selama dua tahun ini tak di jumpainya,kini muncul kembali. Kini Karin paham. Ada sesuatu hal yang terjadi,yang membuat tatapan itu kembali muncul lagi.

"Sa-Sasi"

TBC

Satu pertanyaan. Gimana sama chapter ini???☺️🤨🤨🤨













Uchiha SaradaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang