its you 6

1.7K 177 17
                                    











______________






Heeseung pulang lebih awal dari yang lain, tidak pula ikut makan bersama seperti biasa nya, bohong jika tidak kepikiran ia tidak tau hal apa saja yang sunoo dengar dari percakapan antara ia juga ibu karina tadi siang
Heeseung tidak pernah merasa se resah dan se takut ini.

Ketika ia memasuki rumah isi ruangan nampak sepi, tapi aroma enak menyeruak dari arah dapur
Meski sepi tapi rasanya hangat ia melihat makanan masih mengepul tersaji di atas meja untuk nya

Lalu ia melirik ke lantai atas, saat suara pintu tertutup terdengar samar, tidak mencoba memanggil heeseung hanya menaruh tas nya di samping kulkas lalu berjalan melewati tangga menuju kamar nya

Tepat saat pintu kamar di buka, ia melihat sunoo di sana, tengah merapihkan baju nya perasaan yang ia pendam masih berantakan takut dan cemas hingga membuat kecanggungan
Namun sunoo tersenyum kearah nya
"Di makan bekal nya mas? "

Heeseung mengangguk, seperti orang bodoh hanya berdiri di ambang pintu cukup lama
"Aku juga udah masak. Nanti klo udah bersih bersih kita makan malam"

Sunoo berjalan mendekat, membantu heeseung melepas jaket, lalu memberikan handuk pada sang suami sebelum pergi ke luar kamar
Sesaat setelah nya heeseung menghela nafas lega melihat sunoo baik-baik saja.

___________________

"Maaf ya dek, mas gak tau tadi siang kamu ke sekolah"

Untuk pertama kali nya heeseung mau mengobrol santai setelah makan malam begini, sunoo hanya tersenyum sambil merapihkan piring yang baru saja ia cuci

"Gak papa mas, yang penting makanan nya di makan"

Heeseung masih merasa bersalah, tega sekali ia membiarkan istri nya yang sedang hamil besar bolak balik sendirian
"Kenapa gak temuin mas dulu dek?"

Sunoo berbalik setelah beres dengan pekerjaan rumah nya lalu duduk berhadapan dengan heeseung di meja makan
"Gak enak, banyak guru guru yang lain"

Heeseung menunggu sunoo menyinggung soal percakapan nya bersama karina dan ibu nya namun istri nya tidak mengungkit itu sedikit pun seolah tidak tau apa apa, atau memang sunoo tidak tau
"Aku malu. Banyak orang orang pinter "

"Dek.. "

"Minder aku mas"

"Dek"

"Takut bikin mas malu"

"Dek.. Maaf"
Heeseung mendekat meraih tangan sunoo yang terdiam di atas meja. Benar saja istri nya pasti mendengar semua percakapan nya tadi siang

Sunoo tersenyum lirih menunduk sebentar
"Hh... Gak papa mas, aku ngerti, aku faham, aku sadar diri kok. Jadi gak papa mas gak perlu minta maaf"

Heeseung mengeleng, ia benar-benar merasa bersalah ucapan ibu karina siang itu ia akui sedikit membuat nya tersinggung apa lagi sunoo yang mendengarnya langsung
"Dek jangan di masukin hati ya"

"Gak kok, aku ngantuk kayak nya mau ke kamar dulu ya mas" Sunoo tidak menatap heeseung seperti biasanya, sorot binar itu hilang berganti dengan tekukan di bibir

Bukan itu, bukan ucapan ibu karina yang membuat nya sedih tapi tindakan heeseung, pria itu diam saja saat diri nya di hina dan di rendahkan
Sunoo tidak tersinggung toh memang benar dia hanya orang kampung, tidak berpendidikan, ia hanya anak lulusan SMK mana mampu bersaing dengan putri yang berpangkat guru itu.

Pagi nya heeseung melihat tas dan koper sunoo sudah ada di depan pintu kamar beserta isi nya, ia tentu terkejut segera turun dari kamar mencari keberadaan istri nya yang ternyata sibuk memasak di dapur

"Dek mau kemana? "

Sunoo menoleh menatap suami nya yang masih dalam keadaan baru bangun tidur
"Aku pengen pulang, boleh ya mas"

"Kok tiba-tiba? "

"Tiba-tiba aku kangen mamah, mungkin bawaan si dedek"
Jelas sunoo sambil menunduk menatap perut buncit nya

"Aku anter ke stasiun klo gitu"

"Gak usah mas, aku udah pesen taksi. Kasian mas nanti harus bulak balik"

"Tapi dek_"

Sunoo mengeleng tersenyum
"Aku sama dedek gak papa kok. Nanti klo udah nyampe aku telfon".

____________________________________

" Hee.. "

"Heeseung! "

"HEESEUNG!"

"ya rin, kenapa? "

Jay yang duduk di samping heeseung memberi tepukan cukup kencang di bahu pria jangkung itu sedangkan karina yang duduk berhadapan dengan heeseung di meja kantin khusus guru itu juga merengut menyatu kedua alis heran

"Kamu bengong terus hee" Lanjut karina

"Iya loh pak itu bakso nya ampe dingin gitu"
Kali ini Jay yang menyahut sedangkan pria itu sudah menghabiskan satu mangkok bakso nya juga satu gelas es teh manis

"Loh iya kah? " Heeseung langsung menggaruk tengkuk nya

"Bapak ini gak papa kan? "

"Gak papa, pak jay. Saya kepikiran buat study tour anak anak enak nya kemana yaa? "

"Ck.. Gampang kita tinggal cari tau tempat tempat yang bisa di kunjungi sesuai budget abis itu tinggal kita suruh anak anak milih mau nya kemana" Jelas karina sambil meminum es jeruk nya
Guru cantik itu kali ini mencepol rambut nya terlihat cantik dan segar di pandang

"Ibu karina ini udah cantik pinter banget lagi" Puji jay di sela sela obrolan mereka

"Ch... Apaan sii pak jay ini, kita memang harus pinter pinter pak buat ngajarin anak anak gimana sih" Kekeh karina

"Yaudah nanti saya search" Timpal heeseung singkat sambil menyuapkan kuah bakso nya yang sudah dingin

"Saya duluan deh pak, buk, mau lanjut ngajar lagi ini" Pamit jay untuk pergi lebih dulu, meski guru matematika itu terlihat seperti guru yang santai nyatanya ia sama saja dengan guru matematika lain yang punya kedisiplinan luar biasa, tidak pernah sekali pun jay membuang waktu dengan telat masuk untuk mengajar .

"Yakin hee cuman itu yang bikin kamu gak fokus seharian ini? " Kali ini wajah karina lebih serius
Wanita itu menyadari jika heeseung sepertinya tengah memikirkan hal yang lebih besar

Heeseung diam sebentar, hingga terdengar helaan nafas dari mulut nya
"Istri ku rin"

"Kenapa? Apa gara gara yang kemaren? "

Heeseung mengeleng
"Aku gak tau rin, tapi dia keliatan baik baik ajh kemarin, cuman besok nya tiba tiba dia pengen pulang . Ini udah hampir 10 hari dia pulang. Katanya mau nelfon pas nyampe tapi sampe berhari hari gini dia gak nelfon aku, minimal ngasih kabar lah klo dia udah nyampe"

Karina tersenyum
"Kamu keliatan khawatir banget tau hee kkk... "

Heeseung hanya membuang muka wajah rupawan nya kini kusut
"Dia lagi hamil lo rin"

"Iya hee aku ngerti kok, terus kenapa kamu gak nelfon duluan ajh"
Ucap karina dengan mudah nya dan itu membuat heeseung tambah menunduk tanpa menimpali ucapan si cantik

"Loh kok diem hee? Gampang lah tinggal kamu telfon duluan"

"Ck.. Aku gak biasa" Heeseung merengut

"Gak biasa gimana? Jadi kamu gak pernah nelpon istri kamu duluan hmm...? " Nada karina meninggi dengan ekpresi tak percaya

Heeseung mengeleng
"Aku klo gak perlu perlu banget gak akan nelfon"

Karina mengeleng tak habis fikir, mata bulat nya hampir keluar karna memelototi pria cupu di hadapan nya kini
"Astaga hee, aneh kamu ya. Ini perlu tau? Demi keselamatan istri kamu sama ketenangan hati kamu sendiri. Pokok nya telfon dia apa susah nya nanya, kamu dimana? Udah nyampe apa belom? Kenapa gak nelfon balik? Banyak lah yang perlu di omongin buat suami istri kayak kmu"

"Iya rin iya, nanti aku coba telfon deh"

"Harus!!.. ".




RED ROSE (Sunoo Harem) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang