I'm Yours

812 48 11
                                    

__🖤__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__🖤__

Jimin menatap penuh sayang pada wanita cantik yang sedang tertidur lelap di atas ranjangnya. Tubuh telanjang yang sudah terlampau lelah karena perbuatannya semalam ia biarkan terlelap hangat dibalut selimut tebal miliknya. Jimin tidak akan mengganggunya pagi ini.

Perlahan Jimin bergerak mendekat hanya untuk sekedar mengecup gambar kupu-kupu yang menghias cantik di punggung sang wanita.

"Sayang," wanita itu merengek dengan suara khas bangun tidurnya.

Jimin yang tadinya duduk, bergerak cepat masuk ke dalam selimut dan memeluk tubuh belakang sang kekasih. Kepalanya ia letakkan tepat di balik punggung dan tak berhenti menciumi gambar kecil itu.

"Aku suka sekali dengan kupu-kupu kecil ini." Jimin cium lagi. "Seksi."

"Tubuhku sakit sekali," Yeri mencoba bergerak hendak menghadap Jimin.

Namun Jimin menahannya. Tangannya mendekap erat tubuh Yeri agar tetap diam di posisinya. "Jangan bergerak sayang," bisiknya dengan diiringi dengan sedikit lumatan di leher Yeri. "Maaf semalam aku terlalu emosi."

Mendengar Jimin berkata maaf, Yeri menyunggingkan senyumnya. Dirinya tau bahwa Jimin mengucapkannya dengan sepenuh hati.

Jimin mengusap tubuh polos itu dari balik selimut. Tangannya menyusuri setiap titik tubuh kekasihnya. Dan ketika mendengar Yeri mendesis kesakitan pada satu titik tertentu, maka Jimin bergerak panik kemudian berupaya mengusap lagi untuk mengurangi rasa sakit pada tubuh kekasihnya.

"Sakit ya?" Jimin menarik kain tebal yang menutup tubuh Yeri namun Yeri menahannya.

"Jangan," tolaknya.

Jimin tidak peduli. Kain tebal itu Jimin tarik sempurna hingga menampakkan seluruh tubuh Yeri.

"Aku tidak apa-apa sayang," sekuat tenaga Yeri menggerakkan tubuhnya untuk menghadap penuh pada Jimin.

Keduanya saling tatap. Yeri dengan wajah sayu dan pucat masih memaksa untuk tersenyum seraya mengatakan i'm okey hanya untuk membuat Jimin tidak merasa bersalah lagi.

Jimin mengeratkan giginya, rahangnya mengeras, juga dua matanya sudah merah. Hatinya terasa begitu sakit melihat tubuh polos kekasihnya penuh luka.

Jimin menarik nafasnya dalam-dalam dan memejamkan matanya sebentar hingga rekaman menakutkan semalam terulang lagi.

Bagaimana brutalnya Jimin menyetubuhi wanita yang sangat dicintainya karena mendengar satu kata putus.

Jimin bahkan menulikan telinganya ketika Yeri berkali-kali mengatakan sakit dan meminta Jimin untuk menyudahi kegiatannya.

Meskipun Yeri sudah menangis dan memohon namun tidak mampu membuat Jimin meredakan kemarahannya.

Seperti bukan Jimin.

LIMERENCE [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang