Seharusnya aku
tidak memelihara perasaan ini ...
Sekarang aku terjebak..
.
.[Han Yeri Pov]
Katakan saja aku ini gadis muda yang menyedihkan. Kalau kau mengatakan aku adalah manusia yang kurang kasih sayang, itu benar. Pada kenyataannya aku memang kurang mendapatkan itu.
Menjadi anak tunggal itu menyenangkan sekaligus menyedihkan. Aku tidak akan pernah kekurangan apapun, kedua orang tua yang hanya menyayangi diriku seorang tanpa harus membaginya dengan yang lain. Itu benar-benar menyenangkan.
Tapi tidak semua terasa seperti itu. Ada saat dimana aku juga merasa sedih. Ingin ditemani bermain, ingin ditemani belajar, ingin ditemani kemanapun aku pergi, tapi aku tidak mendapatkan itu. Meskipun ayah memberikanku banyak orang untuk selalu berada di sekitarku, kadang aku masih merasa kurang.
Selain bibi Choi, Jimin adalah salah satu orang yang selalu menemaniku. Selalu berada di sekitarku. Jimin adalah orang yang ditugaskan ayah untuk menjagaku.
Seharusnya Jimin hanya sebatas itu, tapi aku justru membuka pintu dengan sangat lebar hingga Jimin bisa masuk ke dalam dengan mudahnya. Dan bahkan sepertinya aku sudah memberikan tempat yang sangat nyaman hingga ia enggan keluar dan tetap tinggal di dalam.
Hubungan kami sekarang lebih dari hanya sekedar menjaga dan dijaga. Aku jatuh cinta pada pria penjagaku. Aku mencintainya dan sudah memberikan semua untuknya. Jimin adalah cinta pertamaku.
"Ada apa Ye?" suara Jimin mengejutkanku membuatku gugup setengah mati karena baru saja aku meletakkan ponselnya yang baru saja bergetar. "A-aku baru saja hendak memanggilmu, ponselmu —" Jimin langsung mengambil ponselnya di atas nakas. Beruntung aku tidak membuka pesannya. "Sepertinya ada pesan masuk," kataku.
Entah apa yang Jimin lakukan pada ponselnya, tapi ia hanya melihatnya sebentar kemudian meletakkannya lagi di tempat yang sama. "Ingin sarapan apa?" tanya Jimin dengan lembut. Tangannya memperbaiki letak selimut agar menutup tubuhku dengan sempurna. "Aku khawatir jika melihat ini lagi, aku tidak bisa menjaga diriku," kali ini disertai dengan senyuman tatapannya yang menggoda. Sedangkan aku hanya bisa tersipu malu mendapat perlakuan yang manis darinya.
"Kau, bersihkan dirimu." Jimin membelai pipiku, "Aku akan menghubungi tuan Han sebentar."
Aku kembali tertegun saat Jimin memberikan ciuman di punggung tanganku yang sejak tadi ia genggam. Kemudian pria itu pergi meninggalkan kamarnya setelah mengambil ponselnya.
Setelah aku membersihkan diri seperti perintah Jimin tadi, aku tidak langsung kembali ke kamarku. Aku dengan beraninya sekarang berdiri di depan satu lemari besar yang menyimpan beberapa potong pakaian milik Jimin. Saat pertama kali aku membuka pintunya, harum aroma Jimin benar-benar memanjakan hidungku. Dulu sepertinya aku tidak begitu tertarik dengan aroma Jimin. Tapi kenapa sekarang aku jadi penasaran dengan parfum apa yang Jimin pakai. Aku terkekeh gemas sambil memukul pelan kepalaku. Sepertinya aku memang sudah tergila-gila dengan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE [M]
FanfictionShort Story Collection 🍻 Genre : mature, romantic. By : Moonimee --------------------- Kumpulan cerita pendek dengan berbagai macam judul cerita. Let's join and enjoy the story Jangan lupa berikan vote dan tinggalkan komen. ...