Prince Charming (1)

342 31 9
                                    

"Jadi apa syaratnya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi apa syaratnya?"

"Kau tidak boleh jatuh cinta padanya."

🌒🌕🌘


"Satu kali lagi, kau akan menjadi abadi." Seorang pria tua dengan rambut panjang berwarna abu-abu berkata penuh kagum pada pria muda berparas tampan yang sedang berdiri di depan cermin besar.

Pria itu menyeringai. Manik bulatnya beberapa saat lalu berwarna merah kini berubah menjadi biru. Warna yang sangat cantik dan memesona.

"Aku tidak menyangka kau yang akan menjadi penerusku," kata pria tua itu lagi.

"Apa sebelumnya tidak ada yang pernah berhasil?" tanya si pria tampan dari pantulan cermin.

"Hanya kau yang hampir berhasil mencapai seratus. Yang lain baru mencapai sepuluh sudah gagal."

"Kenapa mereka gagal?" pria itu tak berhenti bertanya. Karena sejauh ini menurut dia yang dia lakukan adalah hal yang mudah. "Hanya memakan hati manusia, apa susahnya?"

"Mereka jatuh cinta."

Pria tampan bermata biru itu tertawa terbahak-bahak, menyebabkan kedua matanya menyipit dan membentuk sebuah garis melengkung. "Kenapa mereka bisa jatuh cinta pada manusia. Bodoh!"

"Semoga kau berhasil," kata pria tua itu sembari menepuk bahu kirinya.

"Guru, apa kau lupa aku sudah berhasil memakan sembilan puluh sembilan hati wanita?" ucap pria itu tidak terima karena merasa diremehkan. "Hanya tinggal satu kali lagi apa susahnya?"

Pria tua itu tersenyum sambil berjalan meninggalkan Jimin yang terlihat kesal.

Rupanya kekesalan Jimin tidak kunjung hilang. Ia pergi dari kastil. Jimin memilih berdiam diri di puncak bukit yang berada sangat jauh dari hutan tempat kastilnya berada. Hari sudah menjelang malam dan Jimin masih betah duduk menatap langit yang penuh dengan taburan bintang.

Hingga telinganya yang tajam menangkap sebuah suara. Teriakan yang sangat keras. Sepertinya berasal dari dalam hutan. Awalnya Jimin ingin mengacuhkannya namun ketika ia menyadari bahwa teriakan itu berasal dari seorang wanita, Jimin bergegas melompati dahan-dahan pohon untuk menuju sumber suara.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LIMERENCE [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang