My Girl (2)

296 33 12
                                    


Ijinkan aku menjadi egois!

Ijinkan aku menjadi egois!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Happy Reading -

***

"Kau sudah mabuk Jim, hentikan!" suara tegas itu memekik untuk ketiga kalinya saat Jimin meneguk cairan beningnya lagi.

Jimin tersenyum. Wajah tampannya sesekali terkena sinar lampu. "Aku belum mabuk Tae," Jimin menyeringai setelah menelan habis minuman miliknya.

Ini sudah pukul satu pagi. Seharusnya setelah acara musik tadi, Jimin pulang ke rumah dan beristirahat. Nyatanya Jimin justru berbelok ke salah satu klub milik teman baiknya.

Hal itu berawal dari Jimin yang tidak menemukan keberadaan Yeri karena ingin mengkonfirmasi sesuatu. Ponsel Yeri dalam keadaan mati. Entah mati karena kehabisan daya atau sengaja dimatikan. Yang jelas Jimin frustasi karena tidak bisa menghubunginya.

"Yeri baru saja pergi sunbae ..." kata Alice saat Jimin mencarinya di ruang ganti milik Yeri.

Jimin hampir gila karena sibuk menerka satu pesan terakhir dari Yeri.

"Kau minta didoakan apa memangnya?" gumam Jimin seraya mengangkat satu sudut bibirnya.

"Tentang gadis penarimu lagi?" tanya Taehyung. Tubuhnya bergeser lebih dekat dengan Jimin. Menatap wajah sendu Jimin dari dekat.

Jimin benar, dia belum mabuk. Terbukti dari Jimin yang merespon pertanyaan Taehyung.

"Aku sudah gila. Aku tidak bisa berhenti mencintai gadis sialan itu," Jimin menuang lagi minumannya. "Laki-laki itu menyiksanya Tae, dan aku tidak bisa berbuat apa-apa."

Taehyung paham. Jimin sedang membicarakan Han Yeri dan kekasihnya.

"Aku sudah memintanya untuk bersamaku saja, tapi dia selalu menolak. Sebenarnya apa yang kurang dariku?" Jimin mulai meracau namun tubuhnya masih duduk tegap. Jimin tersenyum, namun wajahnya terlihat sedih.

Jimin menatap kosong pada satu titik yang tidak jelas. Pikirannya sudah penuh dengan Yeri. Sekali ia mencoba untuk menghubungi nomor Yeri. Hampir saja Jimin menghela nafasnya dengan kesal namun urung karena panggilannya tersambung.

"Yeri!" Jimin menegapkan tubuhnya. Tangannya meremas ponsel yang kini menghadirkan suara parau yang sudah ia tunggu sejak tadi.

"Sunbae ..."

"Iya aku disini. Kau darimana saja?" tanya Jimin panik.

"Sunbae ... A-aku sudah melakukannya,"

Jimin menggeram kesal karena tidak mengerti ucapan Yeri.

"Melakukan apa maksudmu??" Jimin mencoba fokus pada suara Yeri yang semakin lama semakin tak terdengar jelas.

LIMERENCE [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang