Serendipity

336 40 13
                                    

(Part of My Ex)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Part of My Ex)

🥀🥀🥀

Tubuh setengah telanjang, lengket, dan berantakan itu rasanya begitu kontras dengan wajah tampan seorang pria yang sedang berada di balik selimut.

Tubuh kekarnya bergelung mengeratkan selimut untuk membungkus tubuhnya dengan rapat.

"Anna ..." gumamnya. Suranya parau karena semalam ia menenggak alkohol dalam jumlah banyak.

"Anna ..." gumamnya lagi.

Seorang gadis dengan pakaian yang tidak utuh, berlari mendekat. Rambutnya yang berantakan membuat wajahnya juatru terlihat begitu sangat cantik.

"Sudah pagi. Ayo bangun."

Jimin tersenyum meskipun kedua matanya masih terpejam.

"Lagi ..." Jimin menarik satu tangannya dan tak berhasil. "Aku ingin lagi."

"Tidak!" Anna menarik selimut dengan kasar. "Semalaman kau tidak membiarkanku istirahat."

Anna terus menarik selimut hingga tubuh Jimin terekspos sempurna. Jimin menutup tubuh atasnya dengan tangan disilangkan di atas dadanya.

"Dingin ..."

"Jim, kau harus pulang. Semalaman ponselmu menyala terus. Calon istrimu tidak berhenti menelpon."

Jimin terkekeh tak peduli. "Kenapa tidak kau angkat? Dia tau kok kalau aku sedang bersamamu."

Kedua mata bulat Anna membelalak. Tak percaya dengan apa yang Jimin ucapkan lantas ia memukuli tubuh Jimin dengan guling.

"Ahh sakit!"

"Bagaimana kalau ibumu tau! Brengsek!!"

Anna tidak menghentikan pukulannya hingga Jimin terpaksa melarikan diri masuk ke dalam kamar mandi.

Saat sedang merapikan ranjang, lagi-lagi ponsel Jimin di atas nakas bergetar. Menampilkan satu nama yang memang sejak semalam tidak berhenti menelpon. Bertepatan dengn Jimin yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Siapa?"

Anna tidak menjawab, ia hanya memberikan ponselnya saja.

"Hei kenapa malah ditolak!" Anna berang karena Jimin justru mematikan ponselnya dan melemparnya ke atas ranjang.

"Sebentar lagi aku pulang," kata Jimin sambil merapikan rambutnya yang basah.

"Setelah menikah nanti aku tidak kesini lagi. Jaga dirimu," ucap Jimin seraya memeluk dan memberi ciuman di kening Anna.

Untuk sejenak Anna terdiam, kemudian tersenyum. "Kemarin kau juga mengatakan kalau tidak akan mencariku—"

"Ya ya ya aku minta maaf."

LIMERENCE [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang