Surprise!

429 41 17
                                    

🥀🥀🥀

Hari ini Yeri sedang berbahagia. Sejak siang dia sibuk di dapur membuat kue juga beberapa masakan favorit Jimin. Kalau hari biasanya dia akan menghabiskan waktu untuk tidur siang atau berbelanja, hari ini Yeri memilih menyibukkan diri di dapur.

Peralatan masak, bahan makanan, semuanya tercecer di atas meja. Terlihat berantakan tapi Yeri suka.

"Apa yang bisa saya bantu nyonya?"

Yeri tersenyum, "Tidak usah bi, aku ingin semuanya hasil kerja kedua tanganku," kata Yeri sambil mengangkat kedua tangannya yang penuh dengan tepung.

Bukan tanpa alasan Yeri melakukannya, hari ini adalah hari yang paling penting bagi Yeri. Hari yang sangat spesial. Hari ini tepat lima tahun usia pernikahannya dengan Jimin. Dan di hari ini juga Yeri mendapatkan sebuah kabar membahagiakan yang rencananya akan ia jadikan sebagai hadiah untuk peringatan hari jadi mereka.

Kalau di tahun-tahun sebelumnya keduanya akan melakukan perjalanan bulan madu, berlibur, dan bersenang-senang di berbagai negara, tahun ini justru sebaliknya. Yeri sendiri yang meminta untuk tidak berpergian kemana-mana. Perjalanan liburan selama empat hari ke Swedia bahkan harus Jimin batalkan begitu saja. Tidak masalah kehilangan uang yang tidak seberapa asalkan permintaan Yeri terpenuhi.

Aroma coklat dan pandan menyatu membuat ruang dapur menjadi wangi. Membuat siapapun yang menciumnya pasti setuju bahwa kue buatan Yeri adalah kue yang sangat enak. Yeri nampak puas dengan semua hasil kerjanya. Tidak sia-sia melakukan kursus kilat jika hasilnya memuaskan seperti ini.

Sekali lagi Yeri mengulum senyum ketika melihat satu buah kue yang sudah berhasil ia cetak dengan sempurna. Lalu tangannya bergerak lincah menghias cake. Selai coklat dengan taburan kookies yang sudah dihancurkan membuat kue buatan Yeri menjadi semakin cantik.

Yeri mulai membersihkan sisa dan bekas ia memasak. Ia harus mengembalikan kondisi dapur seperti semula sebelum Jimin datang. Kali ini ia tidak menolak bantuan bibi Song. Dengan senang hati ia membiarkan bibi Song serta asisten lainnya membersihkan dapur.

"Bagaimana di atas?" tanya Yeri pada Joe, asisten pria yang selalu siap dan sigap untuk membantunya kapanpun.

Joe mengangguk dengan tegas, "Sudah nyonya. Semua sesuai dengan permintaan anda."

Yeri melengang pergi menuju kamar untuk membersihkan diri setelah sebelumnya menyimpan kue buatannya di dalam lemari pendingin. Lalu memastikan kondisi di rooftop rumah. Benar-benar sudah sesuai dengan yang dia inginkan tanpa kurang satu apapun.

Sempurna. Yeri tersenyum lalu menghilang di balik pintu kamar.

Ketika hendak melepas jubah mandi, seketika senyumnya mengembang ketika pandangannya jatuh pada sebuah benda yang tadi ia letakkan di atas meja watafel. Lalu dengan hati-hati benda itu kembali ia masukkan ke dalam kotak hitam berpita kemudian ia simpan di dalam laci.




🥀🥀🥀

"Oppa hentikan!" pekik seorang gadis cantik berambut sebahu itu sambil terus menahan kedua tangan kekasihnya. Kulit wajahnya yang putih bersih sampai berubah merah karena menahan geli di tubuhnya.

"Kau menggemaskan."

"Iya iya aku tidak akan mengganggumu lagi!" napasnya tersengal karena sejak tadi Jimin menggelitik tubuhnya.

Jimin langsung berhenti dan menatap Jiyoung dengan gemas, "Tunggu sebentar aku selesaikan pekerjaanku. Setelah itu aku akan menemanimu." Tak lupa Jimin memberikan usapan hangat di pucuk kepalanya dan ciuman singkat di ujung hidung Jiyoung.

LIMERENCE [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang