Prince Charming (2)

270 28 10
                                    

🍂

Terbebas dari makhluk menyeramkan dan bisa kembali ke rumah dengan selamat seharusnya menjadi hal yang membahagiakan untuk Yeri. Tapi kenapa itu tidak berlaku untuk Yeri? Sejak tiga hari yang lalu gadis itu murung. Tidak enak makan juga mengalami kesulitan tidur.

"Aku merindukanmu ..." gumam Yeri dalam hati. "Bagaimana caranya agar aku bisa bertemu denganmu?"

Tanpa Yeri duga, ia jatuh cinta pada Jimin. Makhluk aneh yang bisa berubah wujud berkali-kali dalam satu waktu.

Waktu itu Yeri pernah melihat Jimin berubah menjadi serigala ketika pria itu sedang marah. Lalu berubah menjadi mahkluk bersayap, kemudian berubah lagi menjadi pria tampan.

Siapa sebenarnya Jimin? Yeri tidak pernah bertanya. Tapi beberapa lama mereka hidup bersama, Yeri jatuh cinta pada pria itu.

"Apa aku harus pergi ke hutan lagi untuk menemuimu?" tanya Yeri pada pantulan bayangan dirinya di cermin. "Aku ingin memastikan perasaanku."

Seketika bayangan Jimin yang sedang menyeringai nampak samar di cermin meja riasnya.

"Jimin ..."

"Jimiiiiiiiiiiinnnn!" Yeri berteriak sekuat tenaga ketika sampai di hutan tempat ia tersesat dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jimiiiiiiiiiiinnnn!" Yeri berteriak sekuat tenaga ketika sampai di hutan tempat ia tersesat dulu. Pohon-pohon menjulang tinggi membuat Yeri memutar tubuhnya dengan wajah mendongak ke atas. Mencoba mencari keberadaan Jimin di setiap sisi hutan.

"Jimiiiiiiiiiiinnnn!!" Yeri berteriak lebih keras lagi. Namun hanya suara hewan-hewan malam yang menyapa indera pendengarnya.

"Jimin ini aku," bisik Yeri lirih. "Kau dimana?" Yeri hampir menangis karena suara lolongan serigala terdengar bersahutan. Yeri benar-benar nekat pergi ke hutan yang sangat gelap ini hanya untuk memenuhi rasa penasarannya.

Yeri berlari kesana kemari mengandalkan feeling. Ya tentu saja itu karena hutan sangat gelap. Tidak ada penerangan sama sekali kecuali sinar bulan yang tepat berada di atasnya. Sesekali ia berhenti berpegangan pada batang pohon namun tak lama kemudian ia kembali berlari tanpa tau arah.

Udara yang dingin benar-benar menusuk kulit tapi Yeri tidak peduli. Beberapa kali ia mengeratkan sweater rajutnya namun kembali merosot di bagian bahunya ketika ia berlari.

Mungkin sekitar dua puluh menit Yeri menghabiskan waktunya untuk berlari mencari Jimin. Tapi tidak ada tanda-tanda pria itu muncul. Hingga tak sadar Yeri berada di ujung tebing yang curam. Seketika ia menjerit ketika kakinya menginjak ujung tebing dan nyaris terpeleset.

Beberapa detik Yeri menyeimbangkan tubuhnya agar tidak terjatuh. Hingga akhirnya ia jatuh terduduk tepat di pinggir tebing. "Akhh!"

Dengan posisi terduduk Yeri mundur dengan kedua kaki yang gemetar. Di dalam hatinya ia masih merapalkan nama Jimin berkali-kali. Yeri masih berusaha untuk mundur namun langsung berhenti ketika mendengar suara nafas berat disertai auman yang hampir membuatnya menjerit.

LIMERENCE [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang