From: Astrid
To: RasyaSya, aku berangkat ke Australia hari ini untuk lanjutin study spesialis kedokteran. Sorry gak sempet pamitan langsung. Tapi ya, seperti yang pernah aku bilang. Selama aku di Australia, kamu sama Alan harus repot ngurus pembangunan rumah sakit. Gak perlu khawatir, di sana ada seorang teman, namanya Alex. He always take care of me. See you... Salam juga untuk Alan yang selalu sibuk.
Rasya tertawa sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku. Ia sudah tahu tentang rencana Astrid untuk melanjutkan studinya di Australia, jadi ia tak terlalu kaget dengan keberangkatan ini.
Kini, hanya ia dan Alan yang paling aktif memeriksa perkembangan bangunan rumah sakit secara bergantian.
Seperti saat ini, Rasya cukup takjub melihat bangunan rumah sakit yang sudah jadi. Hanya perlu menambahkan semua peralatan yang dibutuhkan rumah sakit.
Rasya berjalan-jalan, membantu mengatur para tukang yang sedang menyusun barang-barang sesuai dengan rencana mereka.
"Dokter Rasya ..."
Rasya menoleh ke belakang, seorang gadis muda menghampirinya dengan senyum lebar yang manis, sementara tangannya memegang sebuah map.
"Saya udah beresin semua dokumen yang diperlukan terkait perizinan dan daftar dokter yang akan bergabung. Dokter Alan bilang, saya perlu laporan sama Dokter Rasya dan make sure kalau laporan saya betul," ucap gadis muda bernama Dea itu dengan antusias.
"Alan udah periksa?" tanya Rasya mengambil alih map yang dibawa oleh Dea.
"Udah, Dok."
"Sebenernya kalau Alan udah periksa dan dia gak ada koreksi, gak perlu saya periksa lagi," ucap Rasya terkekeh.
"Gak apa-apa, Dok. Buat pastiin aja semuanya udah sesuai."
"Saya percaya kamu orangnya teliti," sahut Rasya.
"Tapi oke, saya akan periksa lagi supaya kamu gak dimarahin Alan," lanjut Rasya terkekeh.Dea tersenyum lebar kemudian ia berusaha memberanikan diri mengatakan apa yang ingin ia katakan sejak awal.
"Dok, di depan kan ada cafe, gimana kalau .... periksa nya sambil minum kopi?" ajak Dea dengan hati-hati.
Rasya menoleh pada Dea. Ia terdiam sejenak, lalu tersenyum sambil menutup map yang ada di tangannya.
"Boleh deh," jawab Rasya kemudian berjalan beriringan bersama Dea keluar dari bangunan rumah sakit.
***
Srikarni sedang menikmati musim semi di Negara Australia tahun ini. Ia begitu antusias melihat bunga-bunga yang bermekaran di taman kota bersama Aiden. Cucu laki-lakinya yang baru berusia sepuluh tahun.
Aiden memang bukan cucu kandungnya. Karena Sophia, istri dari Bagas, tidak bisa memiliki keturunan karena masalah kesehatannya. Sehingga setelah mempertimbangkan cukup lama, akhirnya mereka memutuskan mengadopsi bayi dari sebuah panti asuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED TO BE YOURS
RomanceAlan tak pernah membayangkan kalau ia akan dilamar oleh gadis kecil seperti Sasha. Padahal gadis yang baru menginjak usia 19 tahun itu dengan jelas menolak perjodohan mereka sebelumnya. Sasha sendiri merasa ingin menghardik diri sendiri ketika ia m...