Robin terkejut dengan pernyataan Nami dan merasa dirinya bersalah, yang mengakibatkan pandangan buruk terhadap Nami sebagai sahabat Zoro.
"Nami, aku bisa jelasin. Zoro udah tau kok laki-laki tadi namanya Law kebetulan dia temen aku sejak kuliah" jelas Robin menatap Nami.
Mendengar penjelasan itu Nami tertawa.
" Astaga bisa-bisa nya gue curiga hahaha" tawa Nami.
" Robin ayo kerumah gue, gue lagi masak banyak hari ini. Katanya Zoro hari ini ga ada karena keluar kota, soalnya Sanji tadi cerita ke gue"
Robin mengangguk, dan menerima tawaran dari Nami. Mereka berdua masuk ke rumah Nami. Disambut oleh anak nami yang berusia 3 tahun.
" Haii apakabar Hana?" Ucap Robin sembari menggendong Hana.
" Duh cantik nyaa Hana" lanjut Robin sembari mencium pipi Hana.
" Iyaa makasih aunty Robin" Ucap Nami menjawab kata-kata Robin pada Hana sembari menyiapkan makan malam mereka.
Ketika Nami menyiapkan makanan di ruang makan, Hana dan Robin bermain bersama Nami menatap mereka yang tampak seru, Nami merasakan aura keibuan dari Robin ketika melihat Hana bersamanya. Hati Nami sangat damai melihat mereka.
" Robin udah siap, ayo makan. Hana sama mama dulu ya aunty obin mau makan" Ucap Nami sembari menggendong Hana yang merengek tidak ingin berpisah dari Robin.
" Aku pulang" Ucap Sanji yang menutup pintu rumah nya.
" Eh Robin lo disini, Zoro udah berangkat ya?" Tanya Sanji sembari mengendurkan dasi dan memberikan tas kerja nya kepada Nami.
" Iya Sanji, dia udah berangkat dari kemarin" balas Robin sembari menyendok sup masakan Nami.
" Enak Nami, apa bumbu rahasia nya?" Tanya Robin sembari tersenyum.
" aaa makasih banyak Robin cwan hehe" Ucap Nami malu hingga memerah pipi nya.
" Sanji kamu makan juga sayang, aku ambilin yaa" Ucap Nami sembari mengambilkan sup untuk Sanji. Nami mencoba menyuapi Hana dengan bubur buatannya. Melihat itu membuat Robin tidak sabar untuk menantikan kelahiran anaknya.
" Aku jadi ga sabar deh buat lahiran, lucu liat Hana" Ucap Robin membuat Sanji dan Nami terkejut.
" Apaaa Robin kamu hamil?" Ucap Nami shock dan lari memeluk Robin sembari tersenyum.
" Aaa selamat Hana ada temen baru nya" lanjut Nami.
" Serius lo bin? " Ucap Sanji tak percaya sembari menghentikan kegiatan makannya.
Robin mengangguk sembari tersenyum gembira melihat reaksi teman-teman nya apalagi nanti Zoro.
" Tapi marimo kok belum ngasih tahu gue kalo lo hamil bin, dia paling semangat nyeritain biasanya kalo ada kabar bahagia"
" ehh jangan-jangan.." lanjut Nami.
Robin menggangguk " Iya Zoro belum tahu soal kehamilan gue, jadi ini masih rahasia rencananya mau kasih surprise buat dia" Ucap Robin menjelaskan kepada Sanji dan Nami.
" Wa-waa bisa shock gila sih marimo nanti bin haha" ledek Sanji.
" Makan yang banyak bin biar dede bayi nya sehat, kalo ada apa-apa kabarin atau tanya-tanya ke gue ya" Ucap Nami yang kembali duduk.
"Thanks guys" Ucap Robin.
Selama di ruang makan mereka saling bercerita, ruang makan Nami menjadi hangat sejak kehadiran Robin.
●●●
Sementara itu di jalan Vivi dan Law.
" Law gue mau nanya?" Ucap Vivi memecahkan keheningan mereka berdua.
" Apa?" Balas law singkat yang tetap fokus menyetir.
" to the point aja deh gue, lo suka kan sama Robin?" Tanya Vivi
" Maksud lo vi"
" Law gue tuh selalu dukung hubungan kalian, apa lo ga realize setiap lo ngajak makan Robin gue ga ikut?" Jelas Vivi.
" Maksud lo apa si" balas Law.
" Gue sengaja ngasih waktu buat kalian tapi apa, diakhir kisah kalian Robin udah milik orang. Dia istri orang"
Law hanya terdiam.
" Gue harap lo lupain deh Robin. Cari perempuan siapa deh yang lo suka jangan Robin, jangan ada pikiran mau nikahi Robin dll dia istri orang dan sekarang sedang mengandung anak nya Roronoa Zoro" jelas Vivi.
Law tetap diam dengan hening saat Vivi menjelaskan. Meskipun Vivi tidak tahu bahwa Law masih berharap bahwa pernikahan antara Robin dan Zoro hanya pura-pura, di akhirnya, Law tetap bingung tentang tindakan yang harus diambilnya.
Selama menyetir Vivi dan Law hanya saling terdiam kembali setelah apa yang Vivi katakan pada Law. Selama perjalanan Law memandang sebuah mobil jeep yang melaju kencang dari arah berlawanan membuat nya curiga hendak kemana mobil itu pergi.
●●●
Kembali ke Robin dan Nami mereka sedang menikmati makan malam. Robin membantu Nami membereskan meja makan dan membantu mencuci piring walau Nami sudah melarang nya. Robin tetap bersikeras.
Selesai mereka mengobrol diruang tamu Robin berpamitan pulang, Nami memeluk Robin dan mengatakan untuk menjaga kandungannya serta mengatakan Zoro akan bahagia jika mengetahui kabar kehamilan Robin.
Robin keluar dari rumah Nami, sesampainya di depan halaman rumah Robin terkejut ada 2 orang berpakaian hitam menghampiri Robin bersamaan sembari membawa balok kayu. Robin berteriak histeris.
" Aaaaaaaaa" teriak Robin.
2 Pria itu segera mengayunkan kedua balok kayu ke arah Robin yang terjatuh dengan cepat. Robin mencoba untuk mundur dengan rasa takut, bersiap untuk berteriak. Tetapi sebelum balok kayu itu bisa mengenainya, Luffy tiba-tiba memberikan tendangan yang melibas kedua pria itu.
Beruntung luffy yang baru saja pulang dari kerja dan mendengar suara teriakan dari Robin buru-buru menghampiri mereka. Didengar nya teriakan Robin oleh Sanji dan Nami. Nami menyuruh Sanji keluar melihat keadaan Robin. Sementara Nami tetap berada dirumah bersama Hana.
Sanji melihat 2 orang laki-laki berbaju hitam dan buru-buru lari mengahajar mereka hingga tumbang. Namun ketika pukulan kedua hendak dijatuhkan mereka bangun dan kabur menaiki Jeep. Sanji mencoba mengejar mereka Namun gagal.
" Lo gapapa Robin?" Tanya luffy
Robin yang masih shock dan badan nya bergemetar menganggukan kepala. Setidaknya diri nya tidak terluka.
" Tadi bahaya banget, Zoro lagi keluar kota ya?" Tanya Luffy.
" Iya Luff" jawab Robin
" Gue hubungin dia ya, parah banget ini bahaya buat lo, gue suruh dia cepet-cepet pulang" Ucap Luffy yang sembari mencari hape di sakunya. Robin menahan tangan Luffy dan menggelengkan kepala.
" Jangan Luffy, pertemuan Zoro di luar kota hal yang penting buat dia. Gue ga mau bikin Zoro khawatir. Lo paham kan?" Balas Robin.
Luffy mengetahui apa maksud Robin ya pertemuan itu memang penting untuk masa depan Katana Group. Luffy mengetahui masalah perusahaan Zoro walaupun dia tidak bekerja ditempat Zoro, sebagai Investor Luffy memahami hal itu.
" Gue gatau bin lo sial atau beruntung nikah sama CEO Roronoa Zoro" Ucap Sanji yang tiba-tiba datang.
" Sanji lo jangan ngomong kek gitu dih" balas Luffy
" Gimana? lo dapet orang nya?" Tanya Luffy ke Sanji.
Sanji hanya menggelengkan kepala sembari menghembuskan asap rokok.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hectic Love ( Zorobin)
RomanceSaat itu Robin dan Zoro memutuskan untuk berpura-pura namun perasaan yang tak dapat dibendung, menimbulkan konflik di dalam kehidupan mereka. Cerita ini berkisah tentang cinta yang rumit.