PENEMBAK MISTERIUS

261 18 8
                                    

Robin bertemu dengan Ibu nya di rumah sakit Katana Hospital. Saat itu Zoro menyuruhnya untuk pergi ke rumah sakit itu dengan menunjukkan silver card atau nanti menelfon dirinya agar mendapatkan pelayanan dengan cepat. Robin sedikit tertawa mendengar ucapan Zoro, menjadi nyonya roronoa seperti nya membuat hidup nya jadi lebih mudah. Tapi sang Ibu selalu mengajarkan tentang kesederhanaan mengenai hidup.

Di depan loby Katana Hospital Robin bertemu dengan Ibunya.

" Mama..." Tanpa pikir panjang Robin langsung memeluk wanita setengah baya itu. Olivia membalas pelukan anaknya mengusap rambut dan punggung nya. Rindu sekali karena lama tidak bertemu.

" Selamat ya kamu jadi seorang Ibu" raut wajah bahagia itu tidak dapat dibendung oleh Olivia. Tidak menyangka perjodohan ini membawa ketahap yang melebihi dari ekspetasinya. Ternyata Robin benar- benar mencintai Zoro.

" Makasih mah, oh iyaa mah aku lupa bilang hari ini aku mau cek kandungan karena kejadian kemarin-kemarin bikin aku takut"

" Iya mama tahu ayo. Tapi mama ke administrasi dulu buat daftar nama kamu" Olivia meninggalkan Robin membiarkan dia duduk di kursi antrian untuk menunggu giliran dirinya bertemu dokter kandungan.

Benar saja, perempuan itu tidak menggunakan kartu yang diberikan oleh Zoro dia hanya duduk mengantri sama seperti pasien yang lain.

Mereka menunggu giliran hingga tiba saat nya. Ketika Robin duduk sembari membaca buku tiba-tiba dia bertemu dengan sahabat nya Vivi.

" Robin..."

" Vivi, ya ampun lo ngapain di rumah sakit mau ketemu sama Law yaa?"

" Eng..engga" Ucap Vivi gugup.

" Orang gue cuma cek kesehatan aja" lanjut Vivi yang kemudian duduk disamping Robin.

" Lo sama siapa kesini? Zoro? Oh iya gw liat tadi diberita rame banget"

" Engga Zoro harus rapat sama direktur, komisaris sama pemegang saham lainnya, perusahaan dia lagi gonjang ganjing semenjak kejadian akhir-akhir ini"

" Oh pantes tadi Law buru-buru...eh" Vivi seperti nya keceplosan jika dia baru saja bertemu dengan Law.

" HAAAA TUH KANNN"

" Tuh kan lo habis ketemuan sama law ga ngaku lagi"

" Iya sorry gw ga sengaja juga ketemu nya"

" Jangan-jangan selama ini lo lagi yang suka sama Law makanya lo bilang supaya gue jauh-jauh karena lo cemburu" ucapan Robin pun langsung membuat Vivi terheran-heran.

'Aduh bin sumpah law suka sama lo bukan sama gue' batin Vivi yang sulit untuk mengucapkannya secara langsung.

" Tenang Vi gue udah menikah hamil juga, mana mungkin gue ngerebut Law dari lo"

" Aduh terserah deh ya lo mau mikir apa" Ucap vivi yang seperti nya lelah untuk menjelaskan percintaan mereka yang sangat hectic dan tidak jelas ini.

Vivi menatap Robin, melihat sahabatnya terlihat bahagia dengan kehamilannya ini. Robin memang cocok untuk menjadi seorang Ibu. Auranya terlihat berbeda.

Vivi dan Robin sedang asyik mengobrol membahas mengenai beberapa hal seperti sekolah dan kehamilan Robin. Saat itu suasana rumah sakit sangat tenang orang orang berlalu lalang.

Vivi terlihat senang dengan kehamilan Robin, tanpa henti mengusap perut Robin.

Tiba-tiba tanpa mereka sadari rumah sakit menjadi ricuh.

Dor... dorr...

Suara pistol kencang memenuhi loby rumah sakit. 2 orang setengah baya dengan pakaian katana hospital menembakan pistol secara sembarang.

Hectic Love ( Zorobin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang