Malam itu Perona datang membawakan sebuah coklat panas untuk Robin, di kamar Perona mengajak Robin untuk berdialog.
" Robin" Panggil Perona lembut.
" Iya mbak" Ucap Robin meniup coklat panas nya.
" Mama kamu udah tau kamu hamil?" Tanya Perona.
Robin mengggelengkan kepala " Belum mbak" kemudian sedikit menundukkan kepala memandang cangkir coklat itu " Rencananya setelah makan malam sama Zoro, aku mau kasih tau mama dan mbak juga, tapi ternyata..."
Perona langsung memotong kata-kata Robin karena takut mengingatkan kejadian yang menyakiti hati Robin.
" Oh iya, udah gak usah cerita banyak lagi ya, tenangin diri kamu oke. Jangan stress kalo butuh apa-apa mbak disini ya" bawel Perona.
Robin tersenyum rasanya bahagia sekali memiliki kakak ipar seperti Perona " Oh iya mbak besok aku kerja lagi. Udah cuti beberapa hari gak enak sama sekolah"
" Tapi kamu masih sakit, kandungan kamu juga lemah jangan dulu ya, btw siapa kepala sekolah kamu biar nanti Mihawk urus"
" Eh engga usah mbak" balas Robin
"Aku masih kuat kok" senyum Robin.
" Beneran? Besok mbak anter ya?"
" Iya, makasih ya mbak. Mbak baik banget sama aku" Ucap Robin tersenyum menatap Perona.
●●●
Pagi nya Perona mengantar Robin untuk berangkat kerja ke sekolah, ketika membuka pintu untuk mengambil mobil di garasi Zoro sudah ada didepan rumah.
" Zoro, pagi banget kamu mau apa? Hari ini Robin kerja, mbak bisa anter Robin kok"
" Aku anterin kalian berdua ya mbak"
" Ga usah, mbak pake mobil Mihawk aja" balas Perona meninggalkan Zoro didepan pintu rumah masuk Perona.
Robin dan Perona sudah menaiki mobil, tetap saja Zoro sebagai suami merasa khawatir dengan Robin, perasaannya sakit sekali harus berjauhan dan tak saling berbicara satu sama lain.
●●●
Selama perjalanan, Perona mengajak Robin ngobrol, seru sekali obrolan mereka membuat hati Robin sedikit hangat.
Tiba-tiba segerombol orang dengan sepeda motor menghampiri mobil mereka, berusaha menghadang jalan mereka dan ada dari mereka yang menyuruh mobil Perona berhenti.
Namun, Perona tetap melaju tidak menghiraukan segerombolan motor itu. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menghindar namun tiba-tiba seorang dari pengendara itu memukul kaca mobil Perona dengan balok besi dan itu mengenai Robin.
Perona mengerem dengan mendadak, mobil nya berhenti karena melihat Robin terkena pecahan kaca mobilnya. Robin merasa kesakitan karena pecahan kaca itu.
Perona mencoba untuk menghubungi Zoro. Penjahat itu datang berjumlahkan 5 orang menghampiri mobil Perona yang berhenti. Salah satu dari mereka menarik tangan Robin dari luar melalui jendela kaca mobil yang pecah. Robin dan Perona berteriak.
Untung saat itu Zoro buru-buru menarik penjahat itu dari belakang, dia menjauhkan penjahat itu dari Robin.
Terjadi saling adu pukul memukul 5 orang vs 1 orang. Zoro sekuat tenaga menghajar kelima orang itu. Memang harus diakui Zoro jago dalam bela diri. Satu persatu lawan Zoro tumbang, hingga sisa satu orang kemudian Zoro tinju orang tersebut hingga terkapar berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hectic Love ( Zorobin)
RomanceSaat itu Robin dan Zoro memutuskan untuk berpura-pura namun perasaan yang tak dapat dibendung, menimbulkan konflik di dalam kehidupan mereka. Cerita ini berkisah tentang cinta yang rumit.