KEPUTUSAN ROBIN

212 14 12
                                    

Sudah 3 hari Robin di rumah sakit, dan sudah 3 hari dia tidak pernah mengobrol dengan Zoro. Setiap Zoro datang untuk menjaga dan menjenguk nya Robin acuh dan memalingkan wajahnya enggan untuk berbicara dengan pria itu, dan terkadang membuat Zoro hanya bermonolog.

Rindu memang dirasakan oleh Robin, namun dia harus berpikir rasional kembali.

Perona selalu menjaga dan mengawasinya setiap hari selama di Rumah sakit, padahal Robin sudah bilang jika dia bisa mengurus dirinya sendiri, Perona tetap memaksa untuk menjaga Robin.

Zoro sudah 3 hari juga tidak pernah masuk kantor, dia selalu berada di Rumah Sakit mengawasi Robin dari jauh, perasaan nya sangat rindu ingin berkumpul dengan Robin dan juga bayi yang ada diperut Robin, namun penolakan terus menerus Zoro terima dari Robin.

Sore itu, di taman Rumah Sakit dengan kursi roda dilihat nya banyak pasien Rumah sakit berjalan jalan atau sekedar duduk menikmati udara sore hari.

Robin yang saat itu sendiri, diantar oleh suster.

" Makasih suster" senyum Robin kepada Suster.

" iya sama-sama bu, kalo ada apa-apa tinggal tekan tombol ini ya Bu, nanti saya akan langsung datang"

Robin tersenyum ramah dan mengangguk menuruti kata suster.

Robin menatap sekitar, rasanya damai, angin sore berhembus, Robin perlahan memejamkan mata menikmati udara yang hangat di rumah sakit.

Zoro mencari Robin, karena kata suster Robin baru saja keluar. Zoro berpikir mungkin inilah saat nya dia menjelaskan semua kesalahpahamannya.

Namun belum sampai Zoro ke Robin, Law datang duluan menghampiri Robin. Entah kenapa Zoro tidak jadi menghampiri mereka, menahan diri dan melihat mereka dari kejauhan.

Law menghampiri Robin dengan membawa bunga lavender kesukaannya dan segelas susu.

"Law?"

" Luka lo udah sembuh?"

" Udah" Law memberikan segelas susu itu kepada Robin.

Robin meminum susu yang diberikan oleh Law.

" Bayi lo perlu nutrisi, jangan sampai lo stress" nasihat Law lembut kepada Robin.

Zoro mendengar percakapan mereka dari kejauhan terenyuh, merasa dirinya tidak berguna karena tidak bisa menjaga Robin dan calon bayinya.

" Makasih Pak dokter" tawa kecil Robin mulai terlihat ketika menjawab nasihat Law, sembari mengelus perutnya dengan lembut.

"Maafin mama ya nak"

Law dan Zoro melihat Robin, mereka seperti sama-sama terpukul melihat seseorang yang dicintai nya harus menderita sekarang.

" Lo besok udah bisa keluar dari rumah sakit, jangan lama-lama tinggal disini "

" Gue kayak nya mau cari apartemen dulu sama habis itu gue mau ngurus perceraian sama Zoro" Ucap Robin

Hal tersebut di dengar oleh Zoro sontak dirinya terkejut, dia tidak ingin bercerai dengan Robin dia mencintai perempuan itu.

Zoro tidak bisa menahan dirinya akhirnya dia menghampiri Robin dan Law namun dihalangi oleh Perona.

" Lo mau apa Zoro"

" Mbak gue ga mau cerai sama Robin, dia lagi hamil"

" Terus lo mau apa, marah-marah kesana?"

" Mbak gue sayang sama Robin, gue ga mau pisah"

" Gue tau, tenangin diri lo selesaiin ini baik-baik, biar gue yang ngomong sama Robin"

Hectic Love ( Zorobin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang