Zoro buru-buru menghampiri ruangan Robin, berlari berusaha untuk membuat Robin tidak melihat berita itu.
Zoro sudah berada tepat didepan pintu tempat Robin dirawat dia terengah-engah sehabis berlari, jantung nya berdegup kencang khawatir dan takut bercampur jadi satu dirinya benar-benar ketakuan jika kali ini Robin akan meninggalkan dirinya.
Zoro menarik nafas panjang, mencoba membuka pintu itu perlahan.
Deg.
Robin berlari menghampiri Zoro dengan tatapan takut, Robin langsung memeluk pria yang ada didepannya itu. Zoro tersentak dirinya mematung tak percaya apa yang dirasakannya sekarang.
" Maaf"
" Maaf, karena aku gak percaya sama kamu, aku istri yang bodoh yang gak percaya sama suaminya sendiri" ucap Robin yang semakin erat memeluk Zoro. Zoro membalas pelukan Robin, dipeluk nya erat juga.
" Aku udah denger berita itu, Hiyori yang jahat dia berusaha lakuin semua itu supaya pernikahan kita hancur" Ucap Robin mulai menatap Zoro.
●●●
Zoro dan Robin tidur diranjang bersama. Ranjang rumah sakit sempit memang namun membuat mereka semakin erat.
" Kangen kamu" Ucap Zoro singkat sembari mengusap kepala Robin.
Robin hanya memberikan senyum kepada Zoro.
" Kamu tau berita itu dari mana?"
" Mbak pero yang ngasih tau tadi, mbak pero jelasin semuanya ke aku juga alasan kita dijodohkan" balas Robin sembari tersenyum kepada Zoro.
" Emang apa alasannya" canda Zoro
" Dih masa kamu gatau" balas Robin sedikit terkekeh
" Engga" balas Zoro singkat
" Ya karena properti kamu dimana-mana lah makanya aku di jodohin sama kamu" jawab Robin penuh canda pada Zoro. Mendengar itu Zoro sedikit tertawa.
" oh iya jelas dong, ada banyak juga buat kamu dan anak kita nanti, makanya jangan tinggalin aku" balas Zoro dengan candaan.
" Dih apasih" Robin sedikit tertawa.
" Maaf ya buat kamu harus laluin semua ini, aku takut banget kalo kamu ninggalin aku"
Robin menatap Zoro dengan penuh kehangatan.
" Ga, aku ga akan ninggalin kamu, aku tahu resiko jadi bagian keluarga Roronoa, aku bakal disisi kamu terus"
Zoro tersenyum hangat, mendengar ucapan istrinya. Rasanya beban yang berton-ton berada di pundak nya hilang. Dia kembali memeluk perempuan itu
●●●
Perona menghampiri ruangan Zoro dan Robin, mereka ternyata sudah berbaikan.
" Hai" sapa Perona kepada Robin dan Zoro yang tengah bergurau duduk di ranjang rumah sakit.
" Mbak lo gapapa?" Tanya Zoro pada Perona yang tiba-tiba masuk.
" Mbak gapapa, oh iya kandungan Robin gimana?"
" baik-baik aja mbak, Robin kecapean sama masih shock karena kejadian tadi" balas Zoro
" Aku kayak nya bakal minta Robin untuk cuti sampai dia lahiran, aku udah ngobrol sama kepala sekolah nya" lanjut Zoro sembari menatap Robin dengan senyum.
" Eh lama banget. Kamu mau aku nanti di pecat?" Balas Robin kaget dengan pernyataan Zoro.
" Kamu di pecat pun harta aku masih banyak sayang, ga perlu khawatir" Ucap Zoro sedikit terkekeh pada Robin dengan mengelus kepala perempuan itu.
" Ih Zoro..." gerutu Robin
Perona yang melihat mereka tertawa geli. Syukurlah jika adik ipar nya sepertinya sudah berbaikan.
" Jadi kalian udah baikan nih ?" Tanya Perona kepada Zoro dan Robin.
" Udah Mbak pero hehe, makasih banyak ya mbak. Kayaknya aku pulang ke rumah sama Zoro"
Mendengar itu Perona terlihat tenang dan lega. Kemudian Perona teringat dengan sesuatu bahwa ada wartawan diluar Perona meminta Zoro untuk menemui mereka. Mendengar itu tiba-tiba Robin tertunduk lesu, dirinya seperti khawatir.
" Zoro " Panggil Robin
" Iya" jawab Zoro lembut
" Beneran ini gapapa? " ucap Robin takut dan ragu
"Kamu kenalin aku ke mereka, aku ga masalah kalo sementara harus sembunyi dulu sampai kamu nemuin solusi nya" lanjut Robin
" Robin ga ada yang perlu di sembunyiin kamu istri aku dan itu fakta" jelas Zoro
Robin mengangguk dia memegang erat tangan besar suaminya, meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja. Robin memegang perut nya dan mengelus nya dengan lembut.
" Oke Zoro aku siap" Ucap Robin dengan senyum yakin.
●●●
Diluar rumah sakit penuh dengan kerumunan wartawan, Zoro membawa Istrinya ke base camp parkiran namun beberapa wartawan juga sudah ada yang stand by di base camp.
" Pak Zoro apa benar hiyori adalah istri anda?"
"Pak mengapa anda merahasiakan pernikahan anda?
"Pak, apa benar anda berselingkuh dengan Hiyori?"
" Ibu, apakah ibu istrinya?"
" Apa yang kalian lakukan di rumah sakit?"
" Pak siapa perempuan ini?"
Banyak pertanyaan di lontarkan oleh wartawan kepada Zoro dan juga Robin. Sedikit udara bagi Robin untuk bernafas karena dikerumuni banyak orang. Robin mulai memijit kening nya.
Zoro menyadari Robin yang terlihat lemas dan merasa khawatir jika terjadi sesuatu dengan Robin serta kandungannya." Semua tunggu!!" Teriak Zoro
"Saya akan buat klasifikasi kebenaran nya, pengacara saya yang akan menghubungi kalian. Sekarang biar kan istri saya masuk ke mobil ya. nanti saya kabari" Ucap Zoro yang mulai meminta para wartawan untuk memberikan Zoro dan Robin jalan.
Para wartawan agak tersentak dengan kata "Istri" yang di lontarkan oleh Zoro. Para wartawan buru-buru memberikan pertanyaan kembali pada Zoro. Namun untungnya Zoro dan Robin berhasil masuk ke dalam mobil.
●●●
" Robin kamu gapapa?" Ucap Zoro yang sedang menyetir.
" Gapapa, aku agak mual aja tadi" Ucap Robin sembari memijit kepala nya.
Zoro menatap Robin penuh khawatir dia tidak ingin membuat Robin harus melewati hal seperti ini lagi. Zoro memegang tangan kanan Robin mengelusnya dengan lembut dan menatap nya sedikit dengan senyum. Dibalas nya senyum itu oleh Robin.
" Awas Zoro..."
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hectic Love ( Zorobin)
RomanceSaat itu Robin dan Zoro memutuskan untuk berpura-pura namun perasaan yang tak dapat dibendung, menimbulkan konflik di dalam kehidupan mereka. Cerita ini berkisah tentang cinta yang rumit.