Zoro meletakkan sup diatas meja sebelah tempat tidur Robin, kamar dengan cat lavender pastel sangat cocok dengan Robin.
"Robin.. makan ini"
" Iya" jawab nya singkat dengan lesu
Mereka berdua hening dan saling diam. Robin tetap mengunyah makanan yang Zoro buat. Rasanya sedikit asin namun tak ada tenaga untuk Robin memberi keluhan soal rasa sup nya.
" Eustass kid dia mantan gue"
' Mantan?' guman Zoro dalam hati ' Apa dia yang disebut Ussop kemarin kalo Robin sering ketemuan sama cowo'
" Dia ngehamilin temen gue sendiri yaitu Hina" lanjut Robin.
Zoro terkejut atas cerita Robin.
" Dan tadi dia hampir aja merenggut kehormatan gue"
Tiba-tiba air mata Robin jatuh dia menangis hingga seenggukan. Rasa asin dari sup itu sudah tidak terasa dan membuatnya terasa hambar.
Zoro mengambil mangkuk sup ditangan Robin. Kemudian memeluk Robin, mengarahkan kepala Robin pada dada Zoro. Dengan dekapan hangat itu air mata nya membuncah hingga tak tertahankan.
" Robin stop..." Ucap Zoro
" Lo ga perlu cerita tentang itu, kalo itu bikin lo sakit"
Zoro mendekap Robin dengan lembut dan hangat. Robin hanyut dalam pelukan Zoro. Mata nya terpejam. Tangisan nya mulai reda.
●●●●
Hujan turun deras dan bergemuruh namun di dalam kamar levender Robin, suara hujan begitu redup.
Di pinggir kasur Robin, Zoro masih mendekap Robin mengusap rambut hitam Robin dengan lembut. Kemudian Robin melepas diri dari dekapan Zoro dengan perlahan. Robin menatap Zoro dengan mata berkaca-kaca.
" Kenapa?" Tanya Robin dengan suara parau menatap Zoro dengan mata nya yang bengkak dan merah sehabis menangis.
Zoro menatap Robin dengan hangat.
"Aku tahu ini terlambat tapi.." Ucap Zoro yang kemudian mendekatkan wajah nya pada wajah Robin, hembusan nafas Zoro dapat dirasakan dengan jelas oleh kulit Robin.
Zoro memejamkan mata nya. Semakin dekat hidung nya dengan hidung Robin bergesekan dan ya bibir Zoro jatuh pada bibir Robin. Robin hanya diam, mata nya terbuka terkejut dengan apa yang Zoro lakukan, namun Robin tidak menolak itu, iya dia menerima ciuman itu. Kemudian Robin ikut memejamkan matanya.
Zoro merasa terkejut tidak ada penolakan dari Robin. Zoro terus mendorong bibirnya dengan lembut seperti menuntut. Dibalasnya ciuman itu oleh Robin.
Robin mengalungkan kedua tangannya pada leher Zoro. Mereka sedikit memiringkan kepala mereka, Zoro memegang erat pinggang Robin mencoba merapatkan badan mereka satu sama lain. Hingga buah dada Robin menyentuh dada Zoro.Zoro melepaskan ciumannya. Saat itu Zoro meminta pertama kalinya pada Robin. Robin mengangguk menyerahkan semuanya. Mereka beradu panas diranjang. Diatas kasur Zoro mengangkat Robin hingga mereka tumpang tindih, dengan lembut Zoro meremas dan mengulum ujung dari buah dada yang nampak begitu bulat dan besar.
"Ahh...Zoro..." Robin sedikit merintih dan memegang kepala Zoro, dengan lembut ditarik dan diacak-acak rambut Zoro.
Malam itu hujan yang turun begitu dingin tidak dirasakan oleh kedua orang itu. Mereka menikmati malam yang indah.
●●●
Keesokan paginya, Zoro tertidur dikamar Robin, mereka berdua tidur di satu ranjang berdampingan. Tubuh Robin berada didekapan dada bidang Zoro. Mereka berdua dalam kondisi tidak berpakaian dengan hanya ditutup oleh selimut putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hectic Love ( Zorobin)
RomanceSaat itu Robin dan Zoro memutuskan untuk berpura-pura namun perasaan yang tak dapat dibendung, menimbulkan konflik di dalam kehidupan mereka. Cerita ini berkisah tentang cinta yang rumit.