BALAS DENDAM

189 14 2
                                    

Robin memegang cangkir berisi coklat itu dengan kedua tanganya, diminum nya coklat itu.

" Ehm kalo gue boleh jujur soal pernikahan gue sama Zoro itu..." jelas Robin sedikit terbata.

"karena perjodohan Nami.." jelas Robin. Nami mendengar itu terkejut pantas saja Zoro tidak pernah bercerita apa-apa dan dia memang tipe orang yang lebih banyak bekerja namun hari itu dia tiba-tiba memberikan undangan pernikahan.

" Waw" Ucap Nami yang tak percaya.

" Iya jadi gue gatau karena nyokap gue sama mas Mihawk dan mbak perona jodohin dan ngenalin kita berdua"

" Terus Robin, kalian kok cepet akrab dan saling suka gitu sih, mana lo hamil Robin lebih cepet dari pada Hancock dan Luffy"

Robin paham akan rasa penasaran Nami yang memberikan pertanyaan tersebut.

" Dan setau gue ya bin Zoro tuh dia susah banget deket sama cewe, banyak kali cewe yang deketin dia tapi ditolak semua even sekretaris nya aja dia ga suka yang udah kerja bertahun-tahun bareng" jelas Nami.

Robin pun menjawab semua pertanyaan dan kebimbangannya mengenai hubungan dirinya dengan Zoro. Di ceritakan lah semua kejadian yang sudah mereka lalui dari awal hingga mereka bisa saling mencintai sekarang. Nami yang mendengar nya pun terenyuh, sedikit haru dan meneteskan air mata. Hingga akhir cerita Nami tiba-tiba memeluk Robin.

" Robin terima kasih" Ucap Nami meneteskan air mata.

" Aku ga nyangka perjalanan cinta kalian seberat itu tapi akhir nya berhasil juga" Ucap Nami yang masih memeluk Robin.

"Iya Nami" balas Robin.

"Oh ya udah kalo gitu kamu istirahat ya jangan begadang dijaga kandungannya" Ucap Nami kemudian pergi. Robin tersenyum akan perlakuan Nami padanya sahabat Zoro begitu baik.

●●●

Sementara itu Zoro dan Hiyori selesai makan malam, Zoro menaiki mobil yang sudah disiapkan Hiyori dan kemudian Zoro dan Hiyori menuju penginapan mereka di Hotel Red Line.

Di Ball room Hotel Zoro berjalan kemudian disusul Hiyori dibelakang, Hiyori mencoba menunjukkan kamar Zoro ada dimana. Hiyori membuka kunci Hotel dan membiarkan Zoro masuk.

" Oke thanks ya Hiyori"

" Iya Zoro, selamat istirahat" Ucap Hiyori, kemudian Zoro menutup pintu.

Selama di dalam kamar Hotel, Zoro siap-siap untuk mandi. Zoro melepas semua pakaian nya dan hanya mengenakan handuk untuk menutup bawahannya.

Zoropun siap-siap mandi, dia menyalakan shower kemudian membasahi rambutnya. Setelah mandi tiba-tiba Zoro terkejut pakaian nya sudah siap dan tiba-tiba hiyori masuk membawakan secangkir coklat panas.

" Hiyori?" Tanya Zoro tersentak karena kedatangan Hiyori.

" Iya Zor, ini gue bawain secangkir coklat panas"

" Makasih yaa" Ucap Zoro mengambil cangkir dari Hiyori.

Zoro segera meneguk cangkir coklat itu. Hiyori terus memperhatikan tubuh berotot Zoro, sambil menggigit bibirnya dengan pelan.

" Hiyori!" Panggil Zoro memecahkan lamunan Hiyori.

" Ah Zoro.. iyaa" Ucap Hiyori tersentak.

" Ya udah lo keluar gue mau ganti baju, next ga usah disiapin lagi soalnya istri gue juga udah ngatur baju nya, bisa gue ambil sendiri" Ucap Zoro kepada Hiyori. Hiyori pun mengangguk dan tertunduk kecewa. Hiyori melihat Zoro dari belakang mengenakan pakaian kemudian secara diam-dima Hiyori memotretnya.

●●●

Keesokan paginya Robin diantar Sanji ke sekolah, Nami melambaikan tangan kepada mereka yang berangkat. Selama perjalanan Sanji sedikit mengobrol dengan Robin mengenai Zoro dan Kejadian semalam.

" Lo pasti shock bin dengan kejadian semalem?" Ucap Sanji. Robin pun hanya mengangguk.

" Perusahaan Zoro lagi berkembang bagus, pasti ada aja yang mau jatuhin, habis ini lo tinggal ditempat gue lagi aja sampe Zoro pulang"

" Ga usah Sanji, malam ini Zoro udah pulang"

" Bagus deh bin" Ucap Sanji.

Sesampainya di sekolah. Robin bertemu dengan Vivi disana Vivi berbicara mengenai kejadian kemarin. Robin terkejut dengan cerita Vivi. Tak percaya apa yang barusan Vivi katakan.

To be continued...

Hectic Love ( Zorobin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang