KEMARAHAN ROBIN

291 13 2
                                    

Di kediaman Robin, dia bersiap-siap untuk makan malam bersama Zoro. Robin juga menyiapkan sebuah hadiah yang merupakan hasil dari tes kehamilan dalam sebuah kado yang imut.

Robin kemudian pergi ke cermin dan mulai berdandan dengan sangat cantik. Dia mengenakan sebuah gaun hitam dengan belahan dada yang elegan dan berkelas. Dia menambahkan beberapa aksesori berbentuk batu-batu palsu di kerah gaunnya yang mempercantik penampilannya.

" Oke udah, ga sabar lihat reaksi Zoro kalo sebentar lagi jadi Ayah" Ucap Robin bermonolog sembari tersenyum mengelus perutnya.

" Naik mobil atau pesen taksi ya" ucap Robin sembari melihat handphone nya.

Robin mencoba menelfon Zoro untuk meminta izin memakai mobil baru nya yang berwarna lavender. Namun sejak tadi telfon Robin tidak diangkat padahal sudah pukul 5 sore. Mungkin Zoro sedang meeting, karena tadi Zoro sudah bilang jika banyak hal yang harus dilakukan.

" Gue takut pake mobil sendiri soalnya gue ga jago-jago amat nyetir dan masih trauma sama kejadian kemarin yang nabrak Bu Hiyori, gue juga lagi hamil bahaya buat kandungan gue" Ucap Robin bermonolog dengan diri sendiri

" Ah ga jadi deh pake mobil Zoro yang baru, padahal lucu banget tuh mobil ya udah gue naik taksi aja deh" lanjut Robin

Karena tidak ada jawaban dari Zoro. Robin memutuskan untuk pergi menyusul Zoro dengan memesan taksi. Selama perjalanan Robin tidak sabar untuk segera bertemu Zoro. Tak sabar untuk melihat reaksi nya bagaimana dan akan segirang apa. Robin juga mencoba mengabari Vivi mengenai rencana kejutannya.

'Halo'

'Halo Robin gimana kabar ponakan gue?' Tanya Vivi

'Dih apa sih lo haha baik kok, oh iya hari ini gue mau ngasih kejutan buat Zoro'

'Really? Bagus dong gue jadi ga sabar gimana reaksi suami lo pas tahu lo hamil. Tapi gue mikirin warisan anak lo si ahaha'

'Buset, jujur banget ya lo Vi'

'Haha canda Robin, semoga lancar deh yaa'

'Amin, Oh iya lo lagi dimana?'

'Gue lagi di supermarket daerah east blue nih, belanja kebutuhan harian'

'Eh itu deket di kantor katana group bukan?'

'Iya Robin, supermarket ini aja milik suami lo'

'Hah?' Ucap Robin yang tak percaya dengan kata-kata Vivi. Robin berpikir sekaya apa Zoro dan masih bingung dengan perjodohan ini.

' Iya, lo apa ga punya kartu silver gitu atas nama lo atau suami lo?'

' Kartu silver ya, seinget gue. Gue punya dua kartu silver dari bu Hiyori sama kartu silver nya Zoro si'

' buset bagi satu dong'

' Dih gue aja ga pernah pake, ini semacam kartu kredit gitu ga si?"

' setau gue si engga, denger-denger itu kartu ajaib gitu si lo mau bayar taksi dengan kasih kartu itu aja langsung gratis'

' Eh begitu kah? Gue coba deh ya'  Ucap Robin

' Coba aja'

' Okee gue kabarin lagi nanti ya Vivi'

'Iya Robin, hati-hati ya'

Robin menutup telfon Vivi. Dia mencoba memberikan silver kartu yang diberikan oleh Zoro dan ternyata berhasil.

Ketika Robin tiba di kantor Zoro, banyak pegawai yang memperhatikannya, mungkin karena pakaian yang mencolok dan penampilannya yang sangat cantik serta anggun pada sore itu. Robin merasa agak tidak nyaman menjadi pusat perhatian, terutama ketika dia melihat ada seorang perempuan yang melihatnya dengan sinis karena dia mengenakan dress di kantor.

Ada juga beberapa pria yang senyum-senyum padanya dan berbagai tatapan dari berbagai orang yang membuatnya merasa diperhatikan.
Segeralah Robin masuk ke dalam lift, disana ada 2 orang pegawai yang berbisik-bisik.

" Lantai 11? Apa ini ya gadis bar yang di sewa pak Zoro cantik banget" Ucap salah satu pegawai

" Setau gue selera pak Zoro emang tinggi banget sih masalah perempuan, ga heran ada perempuan cantik di kantor kita, tapi rumor nya udah nikah, masa masih nyewa gadis bar sih" balas salah satu pegawai A

" selingkuhannya kalik, cantik begitu dia" Ucap salah satu pegawai B

" Ah ga lah, gue tau Pak Zoro bukan tipe yang suka selingkuh, lo kan tau dia jarang banget deket sama perempuan kecuali sm sekretaris nya"

" Kalo ga selingkuh, ngapain coba dia ke lantai 11"

" Iya juga ya"

" eh udah lantai 8 nih keluar yu"

Setelah mereka pergi Robin membatin sebenernya Robin mengetahui apa yang sedang mereka bicara kan. Ha? Gadis bar? selingkuhan? justru Robin adalah istri sah nya. Tapi terkadang bagi Robin lucu juga ya menjadi bagian dari keluarga Roronoa. Dia berharap Zoro nanti tidak malu memperkenalkan Istri nya hanya seorang guru yang menikahi seorang CEO.

Lantai 11 sudah tiba, Robin segera keluar dari lift dicari nya ruangan Zoro. Pintu yang bertulis CEO of Katana Group tepat di depan Robin, akan lebih sopan bagi Robin mengetuk pintu nya namun tak ada jawaban. Mungkin karena ketukan Robin pada pintu memang sedikit perlahan, karena tak sabar untuk bertemu dengan Zoro dibuka lah pintu itu, ketika membuka pintu itu ruangan nya agak gelap.

Robin mencoba masuk ke dalam ruang kerja Zoro, langkah demi langkahnya hati-hati. Namun, tanpa sengaja, tumit tinggi yang dikenakannya menginjak sebuah kain. Ketika dia melihat apa yang telah diinjaknya, dia menemukan sebuah jas hitam milik Zoro dan juga sebuah dasi yang tergeletak di bawahnya.

Robin mulai merenung tentang apa yang sebenarnya terjadi, mengapa jas dan dasi berantakan di lantai seperti itu. Robin pun memanggil Zoro.

" Zoro" Ucap Robin memanggil Zoro namun tidak ada jawaban.

Dengan cepat, Robin mencari lampu dan menyalakannya. Namun, ketika cahaya lampu itu bersinar, dia sangat terkejut dengan apa yang dia lihat dengan mata kepala sendiri.

"ZOROOO!!!!!" Teriak Robin kepada Zoro.

To be continued...

Hectic Love ( Zorobin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang