21. Venesia Special chapter: Kishibe Rohan

115 37 1
                                    

"Dimana dia?! Cepat cari dia!!"

"Dia tidak jauh dari sini! Cepat cari!"

Suara langkah kaki itu bergerak berurutan mengejar dan mencari gadis muda yang kebetulan kesasar saat mencari Prosciutto. Sayangnya pria itu menghilang bersama Sorbet entah kemana dan membuat gadis itu buta Arah.

Ah.. ingatkan mereka untuk tak melepas tali kekang gadis itu di antah berantah.

Gadis itu berlari menerobos kerumunan Turis di Venesia dan membuatnya masuk ke Gereja disana. Gereja Antik yang dibangun pada Masa Dark Age atau Reinessance.

Hanya bangunan itu yang terpikirkan oleh (Y/N) karena memiliki banyak turis dan ia bisa bersembunyi diantara turis itu.

Gadis itu harus sembunyi! Setidaknya mencari tempat perlindungan yang tak mungkin di gapai mereka dan ia harus mengamankan dirinya dulu.

Segera gadis itu berjalan cepat ke dalam gereja dan bersembunyi di sebuah kotak kayu seukuran manusia dewasa yang memiliki sekat dan jendela. (Y/N) tak pernah melihat ini di Indonesia, tapi ia beberapa kali melihatnya di Film barat. Namanya Bilik pengakuan dosa, biasanya di dalam bilik itu akan terjadi hal-hal mistis dan horor seperti di film exorcist.

(Y/N) memasuki kotak sempit itu dan memastikan dia tidak terlihat. Pastor maupun Biarawati di gereja itu tak mungkin membiarkan hamba Tuhan yang lemah tak berdaya dan sedang kesulitan sepertinya bukan? Pasti mereka setidaknya membiarkannya bersembunyi.

Dan sialan... pria-pria yang mengejarnya itu ada masalah apa sebenarnya mereka dengan (Y/N)? bisa - biasanya (Y/N) dijadikan sasaran oleh mereka.

Untung bisa lolos.

Ah... Dunia ini sangat Bizarre.

"Oi, kenapa kau disini?!" Tanya seseorang di ruang sempit itu. Suaranya berat dengan nada tinggi sehingga dipastikan dia seorang pria.

"Maaf Bapak Pastor, saya sedang di kejar beberapa orang jadi saya pikir bersembunyi sebentar tidak masalah." Mata (E/C) gadis itu menatap sosok pria itu, siluetnya terlihat dengan cahaya temaram tapi ia sulit melihat wajahnya.

"Jadi tempat ini seharusnya digunakan Pastor ya?" Gumam pelan pria itu. Sangat pelan sampai (Y/N) tak mendengar nya.

"Masuk akal, tempat ini memang bisa di gunakan untuk tempat sembunyi. Tapi dari segala tempat kenapa kau memilih disini? Dan pertanyaan pertama kenapa kau di kejar?"

"Bapak ini Pastor atau Polisi sih? Kok interogasi saya? Kan saya ingin sembunyi."

"Kata siapa ak-" suara terdengar dari luar. Suara itu mendekat dan (Y/N) membungkam mulut pria itu sambil mengisyaratkan dia untuk diam.

Suara itu suara langkah yang saling bersahutan, suara langkah yang berat dan terburu-buru. Dengan suara geraman dan desahan kesal untuk mencari seseorang yang saat ini di posisi yang aneh dengan seorang pastor.

Di ruangan bilik yang sempit itu membuat tubuh keduanya berdekatan, di tambah lagi dengan gerakan tiba-tiba (Y/N) yang membuat posisi sang Pastor yang malang semakin terpojok oleh gadis itu. Mata (E/C) nya menatap tajam tirai yang membatasi mereka dan orang yang mencarinya. Berdoa semoga mereka tidak menemukannya.

"Dia ada di sekitar sini! Kalian terus mencari!" Kata sosok yang berdiri di depan bilik itu sambil memindai sekitar, mencari sang target yang telah di perintahkan oleh atasannya untuk di tangkap. Namun Nihil, sosok gadis itu tak terlihat di jarak pandang pria yang mencarinya itu.

Saat dirasa orang yang mencarinya sudah pergi. Tangan (Y/N) berpindah dan ingin mengintip apakah benar-benar sudah aman. Tapi....

"Heaven's door!" Ucap pria itu yang tiba-tiba membuat (Y/N) sadar, pak Pastor itu bukanlah seorang pastor. Tapi Mangaka Absurd yang menjilati laba-laba untuk konten manganya!

Ragazza All'oscuro I Vento Aureo x Reader (JJBA part 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang