Apa yang dikatakan orang tentang hal yang paling berbahaya di dunia ini adalah kesendirian. Memang benar adanya, terutama saat malam hari. Overthinking berlebihan adalah hal buruk.
Tidak!
Overthinking tengah malam adalah Yang terburuk!
Setelah pembicaraan dengan Bucciatati, (Y/N) overthinking. Ia seperti mencemaskan hal - hal yang seharusnya ia tidak perlu cemaskan karena sudah memiliki Alcy dan ia seperti sudah mendapatkan cheat di ujian Polpo, karena dia tahu ujian yang ia hadapi besok.
Namun, tetap saja. Ia khawatir menghadapi manusia hybrid antara telor dan pinokio dengan topi virus Corona itu.'Tunggu, jangan bilang Covid-19 itu JoJo refrence? Jika iya maka seluruh dunia adalah Jojo Reference.'
Gadis itu tersenyum saat memikirkan joke itu Dan berpikir jika itu lucu.Ah... kerandoman overthinking ini menyiksanya.
Dan entah dari mana setelah overthinking masalah Polpo, gadis itu kepikiran dengan keluarganya. Kedua orang tuanya yang sibuk dan selalu pulang malam, namun mereka selalu memastikan kebutuhan anak - anaknya terpenuhi. Kedua adiknya yang masih bersekolah, kakek - neneknya yang berada di salah satu desa di pulau jawa, dan teman - temannya, terutama sahabatnya Ara yang menemani masa remaja dan ceria (Y/N). Gadis itu membayangkan reaksi mereka semua jika tahu dia menghilang atau mati di sungai karena membeli pecel.
Shit... mungkinkan ini yang dinamakan mati konyol?
Yang pasti keluarganya akan sedih jika ia mati. Adiknya, entahalah... perasaan kehilangan saudara kandung itu seperti kehilangan Sebagian jiwa. mungkin perasaan mereka akan sama seperti perasaan (Y/N) saat salah satu adiknya kecelakaan.... Namun, gadis itu tidak mati, dia masih hidup namun berbeda dimensi. Jadi, dia berharap keluarganya tidak berduka terlalu banyak terutama kedua adiknya, mereka...
(Y/N) khawatir dengan mereka, pengalaman pahit tidak buruk untuk pendewasaan diri mereka. Namun, kehilangan keluarga... itu beda cerita....
'"Kak, lapar. Kita makan bandeng presto ya!" seorang laki-laki berumur 7 tahun memohon kepada gadis yang lebih tua darinya. Gadis itu terlihat seperi sedang mengerjakan sesuatu dengan buku-buku di hadapannya langsung menoleh saat mendengar suara adiknya itu.
"Dimas, Raka mana? Cari Raka ya, Kakak gorengkan. Kita makan sama-sama." Dimas yang melihat kakanya menanyakan Raka, langsung menjawab tak tahu. Namun, tetap mencari saudaranya itu. Dan gadis yang ia panggil kakaknya merapikan buku-bukunya dengan cepat dan menyimpannya dengan baik di ujung meja. Ia yang sendari tadi duduk bersila di lantai langsung bangkit dan menuju dapur Bersama Dimas yang mencari Adiknya Raka.
Saat gadis itu menggoreng ikan bandeng presto yang dibeli ibunya tadi pagi dan disimpan di kulkas. Dimas, adiknya yang pertama berteriak dari halaman belakang rumah mereka.
"KAKAK! RAKA GAK BISA TURUN!" Katanya dengan suara lantang diikuti dengan suara tangisan anak kecil lain. Seketika gadis itu langsung berlari ke arah sumber suara tanpa mematikan kompornya dan melihat kekacauan di hadapannya.
Raka, anak laki - laki berumur 4 tahun memeluk salah satu dahan pohon mangga dengan erat dan menangis. Dan saudaranya hanya melihatnya dari bawah pohon dengan ekspreksi jengkel. Gadis itu bingung bagaimana bisa anak beumur 4 tahun memanjat pohon dan terjebak disana.
"Raka, tenang ya, diam disana. Dimas liatin Raka ya! Kakak ambil tangga dulu." (Y/N) bergegas Kembali ke dalam rumah setelah memberikan instruksi sederhana ke adiknya dan semoga saja mereka tidak apa - apa selama kepergiannya. Ia tahu ini akan menyita banyak waktu menurunkan Raka sehingga mematikan kompor dan langsung mengambil tangga pendek yang cukup kuat gadis itu angkat sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragazza All'oscuro I Vento Aureo x Reader (JJBA part 5)
Aventuraini adalah cerita fanfic JJBA part 5 x reader, reader insert. (Y/N), gadis muda yang berkuliah jurusan kimia murni di Universitas ternama. Karena suatu hal tak terduga ia 'terdampar' di Italia, tepatnya di dunia JoJo's Bizarre Adventure : Golden Wi...