prologue

247 40 3
                                    

24 Januari 2022. Indonesia

Kegiatan kuliah melelahkan gadis itu, ia terlihat lelah dan tertunduk di bawah bayangan Gedung yang menjadi tempat ia kuliah. Rambut berwarna hitam sepinggangnya di ikat ekor kuda dan masih berantakan. Dia baru saja selesai Ujian Praktikum di Lab tak jauh dari tempat ia duduk, temannya sudah lama pergi karena ada urusan dengan organisasi sehingga gadis itu duduk disana sendirian masih dengan rasa frustasi dan was-was dengan Ujian yang sudah selesai ia jalankan. Ia sangat yakin ia mengingat semuanya dan menyelesaikannya sebaik mungkin, tapi rasa tak puas di hati gadis itu tetap menghantuinya.

"Sial..." Katanya pelan sambil mengacak rambutnya sendiri. 

"(Y/N) ingatlah motto-mu! Belajar, Kerjakan, Lupakan! Kau sudah belajar dan ikut ujian itu! Kau melakukannya dengan baik! Sekarang lupakan... lupakan semuanya" Tangannya memegang dadanya sambil menarik dan menghembuskan nafas Panjang. 

Pantulan sinar jingga menarik perhatian mata (E/C) milik gadis itu, itu adalah sinar matahari terbenam artinya gadis itu telah menghabiskan 30 menit duduk di tempat yang sama dan frustasi oleh hal yang sama.

"Sial... aku akan terlambat beli pecelnya mbok Mina" Dengan cepat gadis membopong ransel yang berisi laptop, buku pelajaran, alat tulis dan segala macam hal yang gadis itu butuhkan Ketika berkuliah. Jas lab yang tadinya ia pakai untuk praktikum masih bergelantung di tangannya. Ia berlari menuruni tangga dan keluar area kampus. 

Warung pecel mbok mina buka sebelum magrib dan saat magrib ia tutup sebentar untuk ibadah sholat. Sehingga gadis itu harus secepatnya pergi kesana atau ia akan menunggu mbak mina sampai setengah jam lagi yang mana akan membuat gadis itu lapar.

Manik (E/C)-nya melihat sebuah warung yang terbuat dari Bambu. Warung sederhana namun membuat (Y/N) selalu lapar dengan Pecel buatan pemilik Warung itu. Gadis itu berhenti berlari dan berusaha mengatur nafasnya. warung itu sudah tak jauh lagi dan sedikit pengunjung. Jadi, Ia dengan santai berjalan ke Warung itu, karena ia melhat warung tersebut masih buka. Warung itu berada di dekat sebuah sungai, airnya selalu berwarna coklat dengan sampah rumah tangga yang mengapung diatasnya. (Y/N) sudah terbiasa melihat hal itu. Hal itu seperti lumrah terjadi di Indonesia.

"Mbok, Tolong yang seperti biasa satu dan aqua tanggung juga" Kata (Y/N) Kepada Mbok Mina yang sedang membuat pesanan Orang lain.

"Iya, Ndok." Kata Wanita Paruh baya itu dengan senyuman khasnya. Selain menjual pecel Mbok Mina juga menjual Aneka Gorengan dengan harga yang terjangkau anak kuliah dan anak kos.

Mbok Mina benar- benar penyelamat generasi masa depan Indonesia...

'mungkin aku membeli gorengan juga kali? Aku masih punya uang yang cukup sampai transferan minggu depan' kata gadis itu dalam hati sambil melihat isi dompet hitam yang cukup mengenaskan namun tidak sampai membuat gadis itu harus makan mie instan seminggu kedepan. "Mbok, sama Gorengan Ya" Kata (Y/N) pada akhirnya memutuskan setelah pertarungan mental.

"Ini Ndok" Kata Mbok Mina sambil menyerahkan kantung plastic hitam kepada (Y/N) yang berisi tentu saja Nasi pecel,  air Aqua dan beberapa gorengan yang ia pesan. Setelah membayar, gadis itu berterima kasih dan berbalik untuk pulang.



Namun, Gadis itu Kehilangan Keseimbangan....


Karena seseorang menabraknya.....



Kaget, Cemas, Takut dan Jijik adalah hal yang dirasakan (Y/N) sampai ia menyentuh permukaan sungai tak jauh dari tempat ia berdiri tadi.


Sial!


  'Apa Aku akan Mati?'







24 Januari 1999. Italia

Di Lorong sebuah gang. Manik (E/C) milik seorang gadis terbuka dan pemilik mata itu tersentak. Ia cepat – cepat menarik nafas seakan hidupnya bergantung pada setiap tarikan nafasnya. Ia memegang badannya sendiri, Kaos hitam dengan Celana Jeans yang ia kenakan Masih kering seakan kejadian jatuh ke sungai adalah ilusi.

Tangannya masih memegang plastic hitam yang berisi makanan yang ia beli sebelum terjatuh dan dipunggungnya masih terdapat tas ransel. Masih kering dan tidak ada yang aneh. Ia melihat sekeliling, Lorong gang yang redup dengan beberapa tong sampah yang berjejer tidak rapi. Tempat ini asing bagi gadis itu. 

Yah, ini aneh...

'Aku ada dimana?' dengan bingung (Y/N) bangkit dengan memegang tembok batu kasar yang berada di sampingnya.

"Shit..." hujatnya dengan rasa nyeri dari tangan gadis itu. Sepertinya hari ini adalah hari paling sial baginya. Ia melihat tangannya telapak tangannya berdarah dengan luka yang menjadi sumber rasa sakitnya. Gadis itu mengabaikan luka itu dan hanya mengelapnya dengan tissue yang yang berada di dalam tas nya. Gadis itu menatap kearah tembok yang melukainya tadi dan ia merabanya lagi, tapi permukaan kasar tembok itu tak terasa cukup tajam untuk melukai telapak gadis itu. hari ini dia benar - benar sial.

Ia menarik nafas sekali lagi dan berjalan ke arah jalan yang menjadi ujung dari gang itu. Berharap dapat mencari jalan pulang karena salah satu tugas kuliahnya belum dikumpulkan.

Dia berjalan tanpa arah tujuan, matahari sudah terbenam dan pejalan kaki semakin jarang. (Y/N) semakin panik seiring ia berjalan. Toko – Toko dan restoran yang berada di pinggir jalan menggunakan Bahasa asing?! Serta pejalan kaki yang berbicara dengan temannya dengan Bahasa yang tak pernah di dengar (Y/N) tapi dia bisa paham?!

"Apa yang terjadi pada ku ya tuhan?!" kata (Y/N) dengan Frustasi. Dia hanya seorang mahasiswa normal, yah sedikit tidak normal karena dia wibu dan menyukai Anime, Manga, terkadang menontong Donghua, nonton drakor membaca Manhwa dan Manhua dan nge stand beberapa k-pop. Tapi tidak ada yang aneh. Ia hanya gadis Remaja umur 18 Tahun yang normal!! Dia cukup normal!! Dan dia sekarang tersesat di antah berantah!!!

"Centro Commerciale. Pusat Perbelanjaan?" (Y/N) Masih bingung bagaimana ia tau dan bisa membaca Bahasa apapun ini.

Seketika ia mengingat sesuatu. Ia berjalan lagi ke sebuah gang, ia membuka ranselnya dan mengeluarkan HP-nya.

Mungkin teknologi paling caggih di dunia manusia bisa membantunya.

"Apa-Apaan ini?!" kata (Y/N) tidak Percaya.

'Minggu, 24 Januari 1999.

19:34'

Terpampang jelas di HP miliknya.

'Apa ini prank?' tapi ia menyadari jika prank maka ini terlalu realistis dan membutuhkan banyak Aktor, ia yakin teman nya tak akan melakukan itu apalagi setelah ujian praktikum dan tanggal tua.

"Aku masuk isekai? atau kembali ke masa lalu?" Tanyanya lagi, ia mengingat tentang cerita – cerita isekai yang ia pernah baca dan lihat tentang tokoh utama yang masuk ke game, anime dan lain – lain. Yah dia pernah bercanda dengan temannya tentang masuk ke isekai dan meng-harem-kan semua cogan. Dan cerita tentang Mc yag kembali ke masa lalu untuk memperbaiki hidupnya atau mengubah sejarah.

Tapi, What The Fuck?!?! 


Masuk isekai gara-gara mati masuk sungai penuh sampah itu TIDAK KEREN SAMA SEKALI!!

Ragazza All'oscuro I Vento Aureo x Reader (JJBA part 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang