Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, Bucciarati dan Abbachio belum kembali dan membawa makan malam mereka. Untungnya (Y/N), Narancia dan Fugo memakan puding dan kue sebelum nya jadi sekarang mereka tak begitu lapar.Seperti hari-hari biasanya Fugo mengajari Narancia dan remaja oranye itu malas-malasan. Tapi, seperti nya hari ini Fugo tidak terlalu mood mengajari Narancia jadi ia hanya mengajarkan bahasa inggris dengan memberikan buku cerita anak-anak dan menyuruh Narancia mengartikan dan merangkum cerita itu.
Sedangkan (Y/N)? Gadis itu sedang membuat peluru yang banyak, beberapa Minggu lalu ia habiskan peluru miliknya dan saat ini ia krisis. Setidaknya ia ingin memiliki banyak cadangan peluru sampai akhir anime. Ah butuh sangat banyak bukan? Mungkin bukan hanya peluru, tapi juga obat-obatan, pain killer, antiseptic, antibiotik, perban, Ethanol, anti-radang, mungkin juga butuh pestisida? Tepatnya herbisida atau fungisida ya?
Ah... Sial Stand Ciocollata itu jamur atau lumut sih?
Alcy seperti biasa melayang-layang dan memperhatikan cogan. Sialan emang dia itu. Tapi tak masalah toh, Narancia perlu dilindungi.
"Ugh..." (Y/N) mengeluh tenaganya sudah mulai habis lagi, padahal ia mengonsumsi cairan infus dan gula untuk projek membuat peluru ini. Ah... Mungkin metabolisme tubuhnya sangat lemah sampai ia sudah seperti ini dengan membuat 30 butir peluru. Sudah cukup banyak tapi kurang untuk persediaan.
Dan... (Y/N) kembung. Alamat tidak makan malam lagi gadis itu.
"Kebiasaan mu tidak sehat (Y/N)." Suara Fugo menegur gadis itu. Apa pria itu memperhatikannya?
"Biarkan saja dia Fugo. Dia tidak peduli dirinya sendiri." Alcy menjawab sambil terkikik. Suara sintetis nya sangat aneh saat melakukan itu.
"Diamlah Alcy...." (Y/N) menjawab malas. Ia menyimpan semua peluru yang ia buat dan merebahkan tubuhnya di sofa panjang, habitat Abbachio yang biasanya mabuk.
"Manusia hanya perlu glukosa untuk bertahan hidup. Glukosa untuk energi otot dan glukosa untuk stimulasi otak. Untuk sementara gaya hidup seperti ini tak melukai ku, Fugo."
"Aku tau! Tapi, tidak bisakah kau membeli keperluan mu saja? Kau menabung banyak dari gajimu bukan? Habiskan itu."
Ah... Fugo khawatir. Aw... Aw...
"Fugo, buat apa kau pedulikan itu? Uang gaji (Y/N) tuh untuk menyawer. Investasi dan memanjakan. Hem... Hemm..." Alcy terbang di depan wajah Fugo dan mengangguk-angguk setuju dengan pemikirannya.
"Hah? Menyawer? Apa itu?" Narancia menyaut dari posisinya yang sedang mengerjakan tugas dari Fugo. Mungkin menganggap percapakan ini lebih seru dari tugas pria hijau itu.
"Ah sudahlah, istirahatlah (Y/N)." Fugo pergi dari ruangan itu dan (Y/N) menutup matanya tidak membalas.
"Nee! Nee! Alcy! Menyawer itu apa?"
"Menyawer itu memberik-"
"Shh... Diamlah Alcy dan Narancia lanjutkan tugasmu." Yah sekali lagi (Y/N) tak ingin Narancia teracuni oleh Alcy yang Jahanam meskipun itu stand nya.
Uang dari Polpo seperti nya memang harus di belanjakan. Obat-obatan mungkin bisa di beli di apotik. Tapi kalau peluru? (Y/N) takut kalau pekerjaan nya nanti lebih mudah ditemukan karena nomor dan jenis peluru yang ia tembakan karena, ia malas mengurus mayat.
Mungkin perlu beli perlengkapan harian juga, karena di plot utama kebanyakan mereka tidak makan, minum dan tidur. Setidaknya (Y/N) menyimpan makanan dan baju untuk mereka semua... Hem Hem.. benar dan makanannya....
Sepertinya harus membeli kulkas buat scene kereta dan Hm... Beli mesin Cuci, kompor atau oven juga? Kos nya cukup tidak ya? Ada ruangan lain sih tapi isinya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragazza All'oscuro I Vento Aureo x Reader (JJBA part 5)
Adventureini adalah cerita fanfic JJBA part 5 x reader, reader insert. (Y/N), gadis muda yang berkuliah jurusan kimia murni di Universitas ternama. Karena suatu hal tak terduga ia 'terdampar' di Italia, tepatnya di dunia JoJo's Bizarre Adventure : Golden Wi...